kemarin seseorang menelfon kesya dan berkata kalau ia pernah di tolong kesya, dan kemarin ia juga bertanya sebagai balas budi karena kesya telah membantu orang itu. Dia akan menuruti 1 permintaan kesya. Maka dari itu kesya memilih untuk kembali brtemu dengan seseorang itu, jujur saja kesya juga tida begitu jelas melihat wajah orang yang pernah ia tolong itu. Ia juga tidak berpamitan dengan erlangga kalau akan menemui seseorang yang cukup misterius itu. Yang erlangga tau kesya hanya izin kepada dirinya akan pergi kerja kelompok di rumah teman nya.
Saat ini kesya sudah berada di cafe yang cukup jauh dari rumah nya atau sekolah nya. Tempat itu kesya sendiri yang memilih agar tidak ada satu orang pun yang mengetahui nya bertemu dengan seseorang misterius yang masih ia tunggu kehadirannya. Di sana kesya memesan vanilla latte, Ya itu memang minuman kesukaan kesya sejak lama.
"ekhem sorry lama nunggu, Kamu sudah menunggu saya sejak kapan??" tanya seseorang dengan suara berat dari arah belakang tubuh kesya "boleh saya langsung duduk bersama kamu?"
kesya pun segera menengok kearah sumber suara tersebut, kesya melongo saat tau wajah laki-laki itu "O-oh iya silahkan duduk, aku gak lama kok nunggu nya lagian ini juga cafe yang sebenernya mau aku kunjungin dari lama cuman baru sempet sekarang aja"
"ohh gitu, kenalin nama saya adam, nama kamu siapa kalo boleh tau??" tanya laki-laki yang baru saja mengenalkan namanya itu dengan nada yang cukup lembut
kesya pun tersenyum "ohiya nama aku kesya,btw kamu ngajak kesya kesini buat apa ya?? sebenernya kesya lumayan bingung nih tiba-tiba di ajak ketemu sama orang yang ngga aku kenal sebelum nya"
"karena aku kemarin di telfon udah ngomong juga sama kamu kesya, karena kamu udah tolongin saya sebelum nya. Sebagai ucapan terimakasih saya bakal turutin satau permintaan kamu apapun itu" ucap adam dengan wajah percaya diri dan meyakinkan
kesya pun tersenyum nyengir dan menggaruk tengkuk kepala nya, saat ini wanita itu kebingungan harus meminta apa kepada adam. Bahkan sekarang tidak ada yang kesya inginkan selain ingin bertemu dengan kedua orang tua kandung nya. Namun tatapan kesya terlihat ragu menatap adam. Ia sangat yakin jika kesya meminta adam untuk menemukan orang tua kandung nya yang banyak orang sudah mengatakan meninggal apa bisa adam menuruti permintaan nya itu.
"kesya hey?? kok bengong? permintaan kamu susah banget apa kenapa nih?? saya bisa kok bantu kamu dalam hal apa saja, asal kamu bisa menjelaskan permintaan kamu dengan jelas kepada saya. Jadi apa permintaan kamu kesya??" tegus adam dengan lembut
tawaran adam malah membuat wanita itu menggelengkan kepala nya "hmm kayanya permintaan aku gabisa dan gak mungkin bisa kamu wujutin deh adam"
"kenapa gitu?? niat saya kan di sini menuruti satu permintaan kamu, saya saja yakin untuk menerima apapun permintaan kamu, masa kamu tidak yakin sama saya kesya? tolong jangan bikin saya kesulitan kesya, jadi sebutin saja apa yang kamu mau" simrik adam
tatapan kesya seketika berubah menjadi sangat yakin secara tiba-tiba "aku mau kamu bantuin aku buat temuin aku sama kedua orang tua kandung aku. Banyak yang bilang mereka meninggal saat aku masih bayi. Tapi sampe saat ini aku gak nemuin makam kedua orang tua aku dengan letak yang jelas, aku mau kamu bantuin aku buat temuin mereka. Kalau kamu bisa menemukan mereka aku bakal sangat berterimakasih banget sama kamu, karena selama ini tidak ada satu orang pun yang bisa mewujutkan satu permintaan aku yang itu!"
"kamu ada foto mereka sebelum mereka meninggal? atau kamu punya barang barang mereka sebelum meninggal juga, saya bisa melacak keberadaan mereka kalau ada barang barang yang masih tertinggal, walaupun barang bukti nya sedikit tetapi itu bisa sangat membantu saya buat menemukan orang tua kamu" jawab adam dengan tatapan yang sangat serius
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANGGA&KESYA [COMPLETE]
RomanceDi lorong sekolah Erlangga dan kedelapan temannya sedang duduk berbincang asik di lorong sekolah tersebut. Mereka semua menggunakan jaket Levis berwarna biru dongker dan belakangnya bertulisan agresta, di SMA PRATAMA AGUNG. Erlangga terkenal sebagai...