Bagian 34

97 9 0
                                    

"Rasa sakit ini kembali hadir saat aku tau bahwa ada orang baru yang datang lagi ke dalam kehidupan kita berdua lalu merusak semua yang sudah mulai kita bangun"
-Kesya Arfina Armstrong-

Setelah menghabiskan sore hari sampai malam Erlangga dan oliv memilih untuk pulang, tak lupa Erlangga juga mengantarkan wanita itu pulang ia tidak mau oliv kenapa kenapa saat dalam perjalanan nya ia pulang. Maka dari itu Erlangga memilih untuk mengantarkan wanita itu pulang, walaupun jarak rumah oliv dengan rumahnya sangat jauh, Erlangga benar-benar tidak keberatan akan hal itu, yang terpenting adalah wanita ini pulang dengan selamat tanpa ada lecet sedikit pun. Terlebih lagi sebelum Erlangga pergi dengan oliv, ia bertemu dengan ayah oliv terlebih dahulu dan meminta izin untuk mengajak anaknya jalan-jalan, tentu ayah oliv mengizinkan anaknya untuk pergi bersama laki-laki segagah Erlangga, dan tak lupa ayahnya juga menitipkan anaknya kepada Erlangga untuk di jaga baik-baik.

Di perjalanan menuju pulang, wajah oliv tampak sangat senang, dan senyuman di wajahnya terus merekah, Erlangga tentu saja menyadari hal itu namun ia berusaha pura-pura tidak tahu dan tetap fokus menyetir, oliv yang melihat ekspresi wajah Erlangga yang fokus sedang menyetir, membuatnya semakin tidak ingin lepas dari laki-laki itu. Ia dengan secara perlahan menjangkau tangan Erlangga dan menggenggam nya secara erat.

"Kamu suka sama aku ngga? Kalo kamu suka sama aku kenapa kamu gak pernah mau jadiin aku pacar kamu Erlangga?" tanya oliv pelan

Erlangga hanya tersenyum simpul lalu mengelus puncak kepala oliv "gw bukannya gak mau sama lu, cuman ada lain hal yang bikin gw gak bisa jadiin lu pacar gw liv, gw tau lu suka sama gw udah dari lama. Tapi gw tetep gak bisa"

"Kenapa? Kamu punya pacar baru ya mangkanya gak bisa?" balas oliv yang terus melemparkan pertanyaan itu kepada Erlangga karena wanita itu benar-benar penasaran

Laki-laki itu sebenernya ingin mengakui bahwa dirinya sudah menikah, namun itu sepertinya bukan hal yang bagus, Erlangga yakin betul setelah ia mengatakan hal itu kepada oliv. Pasti wanita ini akan segera menyebar semuanya besok saat di sekolah, ia tidak mau hal itu terjadi dan ia juga tidak mau membuat kesya semakin sulit di sekolah karena gosip gosip yang mengganggu nya.

"Lu beneran mau jadi pacar gw?" tanya Erlangga secara tiba-tiba

Hal itu membuat oliv mengangguk antusias "Iyah aku mau banget jadi pacar kamu, aku bener bener cinta sama kamu! Aku mau jadi pacar kamu Erlangga"

"Diem! Lu ngomong kaya gitu sama aja lu lagi nembak gw sekarang, lu itu cewek harus punya harga diri liv. Gak kaya gini caranya kalo lu suka sama cowok! Biarin dia yang ungkapin perasaan nya ke elu bukan elu yang ungkapin rasa lu ke dia, jangan ngelakuin hal itu lagi!" jelas Erlangga dengan nada tegas

Di sana wanita itu benar benar mengangguk patuh dengan ucapan Erlangga "Iyah Iyah maaf, jadi kamu mau jadiin aku pacar kamu kapan? Kenapa ngga sekarang aja? Simpel kan?"

"Semuanya gak sesimpel itu oliv"

"Ya simpel, intinya kan kapan kamu nembak aku"

"Pacaran itu menurutku gw susah, pokoknya susah"

"Apanya susah, kita kan saling mencintai"

"Ya tapi lu gak tau kedepannya kan?!"

"Iyah si, tapi aku cinta sama kamu! Cinta mati"

Ucapan oliv yang terus memaksa Erlangga benar benar membuat laki-laki itu frustasi dan ingin sekali pergi Jauh dari sini sekarang juga, ia bahkan tidak ada rasa suka sedikit pun terhadap oliv, ia hanya menganggap oliv sahabat nya tidak lebih dari itu. Bisa di bilang oliv dan Erlangga ini sama seperti aidan dan kesya. Cuman bedanya orang tua oliv dan Erlangga sudah berteman sejak mereka duduk di bangku SMP, maka dari itu mereka bisa di bilang sangat dekat seperti saudara. Sempat pernah terpikir dari kedua belah pihak orang tua untuk menjodohkan anak anaknya kelak saat sudah besar nanti, namun keadaannya sudah berubah dan berbeda. Itu yang Erlangga maksud, kita tidak pernah tau kedepan nya akan terjadi apa.

ERLANGGA&KESYA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang