Bagian 35

109 9 0
                                    

"Wess si kesya pagi pagi udah bangun aja nih? Tumben banget nih lu kaga kebo kaya biasanya sya?" tegur aidan yang baru saja sampai di dapur

Kesya yang melihat kehadiran aidan jujur saya membuatnya sedikit terkejut, namun wanita itu tidak menunjukkan sedikit pun ekspresi terkejut di depan aidan. Melihat laki-laki itu sudah ada di hadapannya kesya langsung memberikan piring yang berisi roti selai coklat kesukaan aidan, di sana tampak aidan tersenyum manis menatap kesya yang masih fokus menyiapkan sarapan untuk dirinya dan erlangga. Walaupun laki-laki itu tampak belum terlihat dari tadi.

"Kok aidan gak bangunin erlangga? Dia masih tidur di atas ya?" tanya kesya pelan

Aidan mengangguk sambil sibuk mengunyah roti itu "iyah dia masih di tidur noh di kamarnya, kalo gak lu bangunin aja dia. Daripada nanti dia marah kaga di bangunin sya"

"Ini beneran gapapa kesya bangunin dia? Kesya gak enak bangunin dia, aidan aja deh yang bangunin" balas kesya yang tampak ragu untuk melangkahkan kakinya.

Akhirnya tanpa harus aidan melangkah ke kamar erlangga, laki-laki itu sudah datang ke dapur sendiri. Di sana aidan tampak lega dan lanjut memakan roti miliknya dengan nikmat, erlangga yang melihat hal itu pun tak Terima dan langsung merampas roti yang ada di tangan aidan dengan kasar, kesya dan aidan yang melihat hal itu langsung saling menatap dengan penuh kebingungan.

"Lu ngapain ngasih nih anak roti sya? Lu bikinin dia dan gak bikinin gw? Wah parah si lu!" tuduh erlangga dengan wajah kesal

Tanpa menjawab ucapan laki-laki itu kesya langsung menyodorkan piring berisi roti selai stroberi kesukaan erlangga dengan sedikit kasar, di sana aidan tampak terkekag geli melihat perilaku kesya terhadap erlangga. Bahkan sampai sekarang pun aidan masih terus tetap bertahan melihat kedua pasangan suami istri ini selalu berdebat, walaupun kesya hanya diam. Namum perilaku wanita itu sangat terlihat saat bersama erlangga.

"Gw balik dulu yak, gak enak nih gw"

"Tumben sadar diri?"

"Erlangga apaan si! Yaudah hati-hati ya"

"Sya lu kenapa jadi ngegas gitu sama gw"

"Siapa yang ngegas, fitnah mulu kamu!"

"Heh udah, gw mau balik masih ribut aja"

Tak melanjutkan ucapan nya lagi kesya memilih untuk diam dengan wajah yang muram sambil melipat kedua tangan nya di dada, sedangkan erlangga tampak membuang muka ke arah lain. Di sana aidan berada di tengah tengah pertengkaran dua pasangan yang di jodohkan. Rasanya ingin kabur sejauh jauhnya, tapi aidan juga tidak tega meninggalkan kesya sendirian dalam kesedihan seperti kemarin kemarin.

"Lu gak jadi pergi nih? Lu gausah khawatir sama bocah satu ini, dia biar gw aja yang urus. Lagian bukan bocah lagi kan dia bisa ngurus dirinya sendiri" kata Erlangga berusaha mengingatkan aidan agar laki-laki itu tidak terlalu khawatir dengan kesya

Di sana aidan menghela nafasnya lalu mengangguk paham "yaudah gw pergi dulu ya, jangan berantem mulu! Jagain kesya yang bener bro! Awas lu bikin sahabat gw nangis lagi. Gw gorok lu!"

"Wessss santai anjir lagian siapa yang mau macem macem sa cewek aneh kaya dia anjir kacau lu!" ucap erlangga dengan ekspresi lawakannya.

Di sana ucapan erlangga malah membuat kesya merasa sedih, ia berfikir bahwa dirinya tidak pernah benar benar ada di pikiran erlangga, bahkan laki-laki itu tidak pernah sama sekali menghawatirkan kesya, aidan yang hanya sebatas sahabat dan cinta nya selalu kesya tolak bahkan selalu menghawatirkan dirinya, bahkan aidan tidak bisa membiarkan dalam keadaan sedih sendirian, ia selalu ada untuk kesya di mana pun dan kapanpun.

ERLANGGA&KESYA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang