Bagian 44

121 7 0
                                    

Pagi hari nya. Erlangga terbangun terlebih dahulu karena alaram di ponsel nya yang terus berdering, dan juga ia juga tak akan melupakan janji nya kepada Papa nya untuk ke kantor. Menggantikan dirinya sebagai CEO di perusahaan ayahnya sendiri. Setelah bangun tidur. Erlangga memilih untuk langsung ke kamar mandi bersiap siap. Tanpa membangunkan Kesya yang tampak masih tertidur pulas. Jujur Erlangga tidak tega untuk membangunkan wanita itu saat tertidur.

Pasalnya erlangga tau. Kesya kelelahan seperti itu karena merawat nya yang kemarin masih sakit. Untung saja karena obat yang di resepkan oleh dokter. Hari ini tubuh Erlangga jadi jauh lebih segar dan sehat.

15 menit kemudian. Erlangga pun keluar dari kamar mandi dengan kemeja putih dan cela bahan warna hitam. Yang cukup ketat. Erlangga meraih dasi nya yang dia gantung di gagang pintu lemari Kesya. Setelah itu ia berdiri di depan kaca rias sambil memasangkan dasi itu. Namun tampak nya Erlangga tidak bisa memakai dasi itu. Ia menggaruk tengkuk nya bingung.

Kesya yang cukup merasa ke berisikan karena ulah Erlangga. Akhirnya pun bangun dan melihat laki-laki itu sedang sibuk memakai dasi. Kesya yang melihat hal itu hanya bisa menggeleng-geleng. Tingkah anak kecil nya itu kembali lagi di pagi hari ini. Namun hal itu membuat Kesya tersenyum lembut.

"Bisa gak pasang dasi nya Hem? Kalo gak bisa kenapa gak minta tolong sama aku aja si." Tegur Kesya yang membuat Erlangga langsung memutar tubuhnya ke arah Kesya

Erlangga tersenyum menyengir "hehe aku engga tega bangunin kamu tidur, jadi aku berusaha pasang dasi sendiri. Liat tutorial di YouTube. Tapi tetep engga bisa, aku bingung"

 Tapi tetep engga bisa, aku bingung"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesya terkekah melihat Erlangga. Ia pun bangkit dari tempat tidur nya, lalu berdiri di depan Erlangga. Saat berhadap-hadapan dengan Erlangga Kesya merasa seperti kurcaci. Tinggi nya hanya 150cm, dan Erlangga 185cm jelas saja terlihat perbedaan jauh tinggi nya. Namun hal itu malah membuat dua pasangan ini semakin menggemaskan.

Wanita itu mulai menata rapih dasi Erlangga. Sesaat Kesya memasangkan dasi kepada nya. Tatapan Erlangga tidak terlepaskan menatap wajah cantik nan imut Kesya yang baru bangun tidur. Ingin rasanya Erlangga mencium pipi Kesya berkali-kali. Namun Erlangga yakin,jika hal itu terjadi Kesya pasti akan memarahinya.

"Hey? Udah siap nih dasi nya. Kenapa ngelamun Hem? Lagi mikirin apa hayo?! Kasih tau dong" balas Kesya yang tampak penasaran

Laki-laki itu menggeleng pelan lalu mengecup pipi Kesya pelan "aku cuma pengen cium pipi kamu. Tapi aku takut kamu marah nanti. Jadi aku cium nya cepet cepet deh"

"Ya ampun gemes banget si. Nih kalo mau cium pipi aku gapapa kok, nih cium nih cium. Cepetan! Mau apa engga Hem?!" Balas Kesya sambil menunjuk nunjuk pipi nya menggunakan jari telunjuk

Dengan cepat Erlangga langsung menghantam berkali kali pipi Kesya dengan brutal. Sampai sampai membuat Kesya mengerut dan memejamkan matanya.

Cuppp...cuppp...cuppp...

ERLANGGA&KESYA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang