Bagian 31

113 9 0
                                    

Setelah semua urusannya dengan anak-anak agresta sudah selesai, ia memilih untuk pergi makan siang bersama aidan. Sejujurnya tadi kesya sudah mengajak Erlangga untuk pergi bersamanya dan aidan, namun Erlangga tampak sibuk mengobrol dengan anak-anak agresta. Maka dari itu kesya merasa tidak enak kalau harus mengajak Erlangga untuk pergi di tengah-tengah saat mereka sedang berkumpul, kesya juga tidak mau membuat Erlangga terganggu akan kehadiran nya. Maka dari itu lebih baik ia mengajak aidan saja, apalagi mereka juga sudah jarang makan siang bersama karena mereka memiliki kesibukan masing-masing.

Menempuh cukup jauh perjalanan untuk mencari tempat makan yang nyaman dan asyik untuk mengobrol, akhirnya kesya dan aidan menemukan satu tempat makan yang tidak terlalu ramai tempatnya dan terlihat nyaman, saat itu juga laki-laki itu segera menghentikan motor nya lalu memarkirkan motor nya tepat di depan restoran tersebut.

"Lu yakin kan mau makan di sini? Jangan yang kaya udah udah, baru turun tiba-tiba lu gak mau karna lu ragu sama tempat makan nya" tanya aidan yang berusaha memastikan wanita itu

Kesya mengangguk yakin sambil meyakinkan aidan "udah deh loh percaya deh sama gw, restoran kali ini pasti di jamin nyaman dan makanan nya enak"

"Awas ae kalo lu boong" tegas aidan dengan tatapan ragu menatap kesya

Namun wanita itu hanya tersenyum menyengir tanpa dosa kearah aidan "ya kalo makanan nya gak enak detita lo si gw gak nanggung, lagian ribet banget si dari tadi nyari tempat makan gaada yang bener. Pantesan lu gak dapet dapet pacar, lu aja gak peka gw mau makan apa!"

"DODOL! GW BUKAN PACAR LU. GW KAN SAHABAT LU, YA WAJARIN AJA KALO GW GATAU APA YANG LU MAU" balas aidan sambil mengepalkan tangannya dengan gemas

Jawaban aidan seketika membuat kesya mengeluarkan ekspresi datarnya, karena kesal dengan laki-laki itu, kesya memilih untuk menjambak rambut aidan dengan sangat kencang agar laki-laki itu tidak kembali bermain-main dengan kata-kata nya di depan kesya, kesya jujur saja tidak tersinggung sama sekali dengan kata-kata aidan. Namun ia hanya terkadang gemas dengan tingkah konyol yang sering ia tunjukkan di depan kesya sampai-sampai rasanya kesya ingin terus berbuat kasar terhadap aidan karena terlalu gemas.

"Udah ah daripada ribut mending masuk"

"Yaudah duluan aja, samain aja menu nya"

"Ya gak bisa gitu dodol, ayok masuk!"

"Sya gw di luar dulu sya, kesian jengkol"

"Jengkol motor lu? Apa jengkol siapa?"

"Iya jengkol motor gw ini brok"

"Yaelah siapa yang mau ambil jengkol lu"

Tak mau berdebat lagi dengan kesya aidan memilih untuk ikut wanita itu masuk ke dalam restoran yang tidak cukup ramai itu, di sana memang ada beberapa orang yang makan di sana akan tetapi tidak seramai di restoran lain. Entah karena tempat nya kurang nyaman atau makanan nya yang kurang enak, namun aidan dan kesya tidak merasakan keanehan apa apa dari restoran itu. Entahlah mereka tidak mau terlalu jauh untuk mencurigai sesuatu yang tidak cukup penting.

Saat mereka sudah duduk di salah satu meja, tiba-tiba pelayanan restoran itu datang tanpa di panggil lalu segera menyodorkan menu di restoran tersebut,setelah kesya dan aidan memilih menu menu di restoran itu, sampai pada akhirnya kesya memesan satu soto ayam dan minum nya es jeruk, sedangkan aidan memesan satu porsi sate ayam lalu minum nya es teh manis. Meras pesanan mereka sudah cukup, mereka pun segera memberi tahu pelayan apa saja yang akan mereka pesan.

Pelayan itu pun sudah mencatat semua pesanan mereka berdua, lalu pergi dan membawa pesanan itu ke dapur agar segera di buatkan oleh cehef yang ada di dapur restoran itu.

ERLANGGA&KESYA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang