"Keputusan mama papa udah bulat. Aku harus apa sekarang? Aku mau sama kamu. Bukan sama dia." Seorang gadis menunduk dalam, tak berani menatap pemuda yang lebih tinggi di depan nya.
Sang pria tersenyum getir, rasa sakit yang teramat menghantam hati nya.
"Aku gak cinta sama dia. Aku cinta nya sama kamu." lanjut gadis tersebut.
Pemuda tersebut menangkup kedua pipi gadis di depan nya. Air mata sudah membasahi pipi gadis itu. "Aku tau. Tapi, gak ada pilihan lain lagi. Aku sama kamu harus berpisah."
Air matanya semakin mengalir deras ketika mendengar kata perpisahan. Hubungan yang berjalan hampir 2 tahun ini harus kandas di tengah jalan.
"Kamu tau kan impian aku? Kamu tau kan?" gadis itu menekan kan setiap perkataan nya.
Tentu sang pemuda mengangguk. "Menikah dengan ku?"
"Aku mau nikah sama kamu. Hanya sama kamu." suara gadis tersebut sangat parau.
"Kita punya rencana tapi tuhan punya kehendak. Kita selesai ya? Makasih udah mencintai aku dengan sebegitu hebat nya. Bahagia sama dia ya? Cintai dia seperti kamu mencintai aku. Aku akan sangat bahagia kalo kamu bahagia."
Gadis tersebut menggeleng, menahan tubuh kekasihnya yang hendak pergi. Memeluk nya erat, sangat erat. Seolah enggan melepasnya.
"Kenapa kamu lepasin aku gitu aja? Kenapa?" masih dengan isak tangis yang memilukan.
"Ini bentuk rasa sayang aku ke kamu, Ci."
"Kalo kamu sayang aku harusnya kamu pertahanin aku."
"Udah saatnya kamu lepas dari aku. Karena aku yakin, pilihan mamah dan papah kamu itu pasti yang terbaik buat kamu. Aku mau yang terbaik juga buat kamu, Ci."
"Terus gimana sama hati kamu?" tanya gadis itu.
Pemuda tersebut malah tersenyum. Senyuman yang membuat hati gadis di dekapan nya merasakan sakit hati yang teramat.
"Biarlah menjadi urusan ku."
Dengan pelan, pemuda itu melepas pelukannya. Menghapus air mata gadis-nya dengan begitu lembut, dan kembali melempar senyum. "Makasih untuk semuanya ya."
Setelah berkata seperti itu, sang pemuda pergi tanpa mau menoleh lagi ke belakang. Pergi bersama segala kenangannya bersama sang kekasih. Semua yang sudah ia angan yang sudah ia susun sedemikian rupa dengan kekasihnya hancur begitu saja. Impian nya untuk menikah dengan wanita yang dia cintai pun sudah lebur.
Welcome bestie, semoga suka ya!!🤗
Sebelumnya aku mau mengingatkan, jangan sangkut pautkan cerita ini dengan RL mereka ya. Karena ini hanya sebatas karangan semata. Sekian terimakasih. Dan mohon untuk dukungan nya selalu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu; Cinan (Selesai)
Fanfiction"Aku berharap mampu memundurkan waktu sehingga aku bisa bertemu denganmu lebih awal dan meluangkan waktu lebih banyak bersamamu."