"Bang ayo bangun, Kak Cindy udah buatin Abang sarapan!!" Eve mengguncangkan lengan Jinan.
Jinan melenguh pelan, suara cempreng Eve benar-benar mengganggu mimpi indah nya. "Abang ngantuk Ipii.." lirih Jinan pelan.
"Udah jam 10 loh bang!!"
Bawel sekali putri dari Veranda ini.
Jinan tidak menjawab, karena ia tak memiliki tenaga banyak untuk mengeluarkan suara nya.
"Ihh Abang!! Bangun gak?!"
Mendengar keributan dari kamar Jinan, Cindy pun mulai beranjak dari dapur. Semalam kekasihnya itu pasti bergadang, hingga jam segini dia masih susah di bangun kan. Karena semalam Cindy tidur di apartemen nya bersama Eve, sedangkan Jinan juga tidur di apartemen milik lelaki itu. Hingga Cindy tak mengetahui aktivitas apa yang Jinan lakukan semalam.
Cindy tersenyum simpul melihat Eve yang masih berusaha membangunkan Jinan. Gadis kecil itu bahkan sudah berada di atas tubuh Jinan, tapi Jinan sama sekali tak terusik.
"Kamu ke meja makan duluan aja Eve. Abang biar Kakak yang bangunin." titah Cindy.
Eve mengangguk paham, dia segera turun dari ranjang Jinan, dan melangkah pergi meninggalkan Jinan dan Cindy.
"Sayang, bangun yuk. Aku udah buatin sarapan.." lembut sekali.
"Ngantuk, babe.." rengek Jinan dengan mata tertutup rapat. Untuk membuka mata rasanya sulit sekali.
"Iya kamu sarapan dulu, abis itu boleh tidur lagi."
Bukannya bangun, Jinan malah menarik lengan Cindy hingga jatuh ke pelukannya.
Cindy merasa benda kenyal menyentuh beberapa bagian pipi nya. Cindy pun segera bangkit dan mendorong pelan tubuh Jinan. "Jorok! Kamu belum gosok gigi, ngapain cium-cium aku?!"
Jinan hanya menyengir tak berdosa. "Morning kiss, babe."
"Mirning kiss, bib." Cindy mendelik tajam. "Sekarang bangun, atau–"
"–Iya, iya! Ini aku bangun." Jinan segera beranjak dari tidurnya.
"Payah dasar." ejek Cindy.
"Kamu kok gitu?" Jinan cemberut.
Cindy merotasikan matanya. "Udah deh gak usah drama. Kasian Eve udah nunggu daritadi."
"Iya, ini aku mau cuci muka sama gosok gigi dulu. Kamu duluan aja."
"Awas aja kalo tidur lagi!" ancam Cindy tajam, kemudian berlalu dari kamar Jinan.
Tiga menit lamanya Jinan menghabiskan waktu di kamar mandi, akhirnya dia pun keluar kamar dan berjalan menuju meja makan, dimana sudah ada Cindy dan Eve yang menunggu nya untuk makan bersama.
"Morning everyone." sapa Jinan.
"Udah siang kali!" sewot Eve.
"Suka-suka lahh, wle." Jinan mengejek Eve.
"Kak, Abang ngeselin." adu nya pada Cindy.
"Udah, udah. Sekarang kita makan." Cindy menengahi.
Cindy pun mulai menyendokkan nasi untuk Eve dan Jinan. Oh god, mereka benar-benar seperti sebuah keluarga.
Mereka pun makan dengan keadaan hening dan khidmat. Hingga beberapa menit setelahnya, makanan diatas meja makan itu sudah habis tak tersisa. Ketiganya memang sama-sama memiliki perut karung.
Setelah makan, Jinan izin kembali ke kamar untuk mandi. Sedangkan Cindy membereskan bekas makan mereka, di bantu oleh Eve.
"Sini, biar Kakak yang cuci piring nya. Eve duduk aja di sofa, oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu; Cinan (Selesai)
Fanfiction"Aku berharap mampu memundurkan waktu sehingga aku bisa bertemu denganmu lebih awal dan meluangkan waktu lebih banyak bersamamu."