Acara pernikahan Jinan dan Cindy tidak di gelar di gedung, melainkan di alam terbuka yang menyajikan pemandangan yang memanjakan mata.
Seorang Jinan tidak ingin acara pernikahannya terlalu monoton, maka dari itu ia memilih mengadakan pernikahan di tepi danau dengan memilih tema gold.
Lampu kerlap-kerlip berwarna gold memenuhi area pernikahan ini. Sangat memanjakan mata. Para tamu menikmati pemandangan yang sangat indah tersebut.
Di masing-masing meja, terdapat bunga matahari yang menambah kesan indah dan elegan tempat ini. Astaga, selera Jinan memang tidak main-main.
Kita lupakan dahulu area pernikahan, sekarang kita bahas kedua mempelai.
Cindy menatap dirinya di pantulan cermin, para make over sedang merias dirinya. Jantungnya berdegup kencang ketika mengingat sebentar lagi ia akan sah menjadi seorang istri dari Damian Jinantara.
"Ih cantik banget Kak!" Zeeno tiba-tiba masuk ke ruang make up.
"Tapi cantikan Marsha." lanjut Zeeno setelahnya.
Cindy mencibir. "Beda agama kok bangga."
Zeeno melotot. "Ih diem gak?! Nanti Papa denger."
"Biarin aja." Cindy melengos.
Zeeno dengan boneka dinosaurus di genggamannya menarik kursi untuk ikut duduk disamping Cindy. Tak banyak bicara, lelaki itu hanya meneliti make up yang di poles ke wajah kakaknya.
"Itu make up terbuat dari apa?" celetuknya tiba-tiba.
"Udah sana, ini tempat cewek!" usir Cindy sebelum adiknya mengeluarkan jurus ilmu filsafat nya.
"Kenapa make up itu bisa bikin wajah jadi cantik?"
Zeeno tiba-tiba mengambil spons, "Apa ini? Untuk apa?"
"Udah Kak biarin, jangan di jawab. Dia emang suka gitu." ucap Cindy menahan seorang wanita yang hendak menjawab pertanyaan Zeeno.
"Marsha suka pakai ini, apa ini?" Zeeno mengambil foundation.
"Kakak bilang pergi Zee!" kesal Cindy.
Zeeno berdecak, dia pun pergi dari hadapan Cindy, takut kena amukan kakaknya tersebut.
Beberapa detik kemudian Zeeno kembali dengan cengiran nya.
"Apalagi Zeeno Alka?" jengah Cindy.
"Hehehe, boneka ku ketinggalan." Zeeno mengambil boneka dinosaurus nya kemudian segera berlari keluar dari ruangan tersebut.
"Adek nya lucu." ucap perias sambil terkekeh geli.
"Ganteng lagi," lanjutnya.
"Ngeselin Mba, jangan mau."
Kini beralih ke mempelai pria.
Jinan mengancingkan lengan kemeja putihnya, sembari menatap dirinya di pantulan cermin.
Nice.
Kemudian Jinan pun memakai jas hitam nya yang senada dengan celana dan sepatu. Iya, inilah pakaian yang akan Jinan pakai untuk akad nanti.
"15 menit lagi, dek. Ayo di percepat." ujar Veranda yang sedari tadi sibuk mondar-mandir mempersiapkan segala sesuatunya untuk akad sang adik.
Dirasa sudah cocok, Jinan pun melangkah keluar.
Gugup dan deg-degan bisa Jinan rasakan sekarang. Apalagi melihat para tamu undangan yang kian bertambah.
"Udah siap nak?" tanya Mama kepada Cindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu; Cinan (Selesai)
Fanfiction"Aku berharap mampu memundurkan waktu sehingga aku bisa bertemu denganmu lebih awal dan meluangkan waktu lebih banyak bersamamu."