Acara wisuda Cindy sudah semakin dekat, hanya tersisa satu minggu lagi. Dan di lihat-lihat, Jinan juga akhir-akhir ini selalu menyempatkan waktunya untuk Cindy. Seperti halnya saat ini, lelaki tersebut tengah mengantar Cindy mencari kebaya untuk acara wisuda nya nanti. Cindy juga memilihkan pakaian yang senada untuk Jinan.
"Aku kaya nya gak cocok deh pake batik, Cin." keluh Jinan, Cindy terus-menerus memaksa nya untuk memakai batik untuk acara wisuda Cindy nanti. Padahal, Jinan paling anti dengan pakaian batik, jadi kaya bapak-bapak kalo kata Jinan.
"Apapun pakaian kamu, kamu tetep ganteng sayang.." rayu Cindy.
"Ngga mau.." rengek Jinan.
Cindy memutar bola mata malas ketika Jinan sudah mengeluarkan rengekannya.
"Yaudah ngga deh."
Senyum Jinan seketika merekah. "Sayang Cindy."
"Basi."
"Sana, kamu cari pakaian yang kamu suka." titah Cindy.
"Sama kamu.."
"Yaudah ini batik."
Jinan menggeleng kuat. "Ngga mau."
"Cakep loh sayang."
"Ngga mau Cindy."
"Coba dulu." paksanya.
"Ngga!"
"Yaudah, cepet cari pakaian yang kamu suka."
"Iya, tapi sama kamu. Ayoo.."
Dengan terpaksa, Cindy pun mengikuti langkah Jinan. Mencari pakaian yang sekiranya cocok dengan Jinan. Padahal batik yang Cindy tunjukkan tadi bagus, tapi Jinan menolaknya.
Cukup lama mereka mengitari toko, akhirnya mereka dapat apa yang mereka inginkan. Setelah selesai dengan pembayaran, Jinan mengajak Cindy untuk makan siang di rumah makan sunda yang tak jauh dari tempatnya berpijak.
"Cin.." panggil Jinan, menoleh sebentar pada Cindy.
"Hmm?" Cindy menoleh.
"Ada sesuatu yang mau kamu bicarain sama aku gak?"
Dahi Cindy mengerut. "Maksud kamu?"
Jinan terkekeh hambar. "Aku tau, Cin."
"Tau apa?"
"Jadi kapan kamu berangkat ke LA?"
Deg.
Sorot mata Jinan berubah menjadi redup. Jelas, ada sorot mata kekecewaan yang hadir disana.
Jinan memilih menepikan mobilnya terlebih dahulu. Suasana menjadi sedikit mencekam. Aura dingin Jinan sangat terasa.
"Ji, aku bisa jelasin."
"Jelasin sekarang." Jinan menuntut.
"Di apart ya?" Cindy memegang tangan Jinan, guna meredakan sedikit emosi yang tampak hadir di sorot matanya.
Jinan kembali menjalankan mobilnya, niatnya untuk makan siang batal sudah. Karena Jinan sudah tak sabar ingin mendengarkan penjelasan dari mulut Cindy langsung.
Mereka pun kini sudah berada di Apartemen Cindy. Duduk saling bersampingan di sofa ruang tengah.
"Sebelumnya aku mau tanya, kamu tau darimana?"
"Aku sempet denger omongan kamu sama Mama kamu waktu itu." jawabnya.
Flashback On.
Senyum Jinan mengembang ketika menemukan seseorang yang ia cari. Lelaki tersebut langsung saja menghampiri kekasih nya. Saat jarak keduanya hanya tersisa beberapa meter, Jinan tak sengaja mendengar percakapan Cindy dengan seseorang di telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu; Cinan (Selesai)
Fanfiction"Aku berharap mampu memundurkan waktu sehingga aku bisa bertemu denganmu lebih awal dan meluangkan waktu lebih banyak bersamamu."