Para pria asyik bermain PES. Sedangkan para wanita memilih duduk di sofa. Menonton mereka dengan santai.
"Guys, main game tanpa hukuman itu nggak seru. Gimana kalau yang kalah kena tod?" saran Aksal.
"Siapa takut," sahut Angkasa penuh semangat.
"Semua udah pilih tim. Tinggal lo, Skay, mau ikut nggak?"
"Gak!" jawab Skay acuh.
"Yah, nggak asik lo," keluh Zidan.
"Lo main aman terus. Ayolah, cuma tod doang. Nggak seru kalau nggak ada lawan yang bisa ngalahin gue selain lo, Bang," kata Kalviro dengan percaya diri.
"Pede banget lo!" sindir Angkasa.
Sementara itu, Gwen diam-diam memperhatikan Mex. Ada apa dengannya? Kenapa dia terlihat memikirkan sesuatu yang lain? Saat yang lain sibuk bermain PES. Mex malah berjalan pergi, dan Gwen memperhatikannya dengan seksama.
"Guys, gue ke kamar mandi dulu," ucap Gwen, berbohong lagi. Padahal, ia mengikuti Mex secara diam-diam.
Mex memasuki jalan sempit yang hanya cukup untuk satu orang. Gwen baru menyadari bahwa ini adalah tempat di mana si pelayan tadi masuk. Tempat itu semakin gelap, hanya ada sedikit cahaya.
DEG!
Hati Gwen berdesir melihat pemandangan di depannya. Mex memeluk erat pelayan itu. Tanpa sadar sedikit tetes air matanya terjatuh bodoh sekali dirinya telah berharap lebih kepada pria yang jelas-jelas selalu membuat hatinya sakit.
Tidak kuat jika harus melihat lebih lama. Gwen berjalan mundur hingga tanpa sengaja dia menyenggol gucci emas terjatuh dan menimbulkan suara. Gwen terkejut ia buru-buru lari.
Terlambat! Si pelayan itu melihat Gwen pergi. Dia juga tampak terkejut.
"Dia salah paham, Zio."
+++++
"Lo salah paham, ini nggak seperti yang lo liat." Kata si pelayan, masih terengah-engah setelah mengejar Gwen yang berlari cepat.
Gwen mengernyit. Ada yang aneh, seorang pelayan berbicara padanya tanpa menggunakan bahasa formal?
"Sopan santun lo ke mana? Ketuk pintu dulu, bisa kan?" Ujar Gwen sinis.
"Yaudah, sorry deh, ribet amat." Jawab pelayan itu dengan raut wajah santai, tanpa rasa bersalah.
"Apa yang lo liat tadi nggak bener." Pelayan itu mencoba meyakinkan Gwen.
"Gue nggak buta."
Gwen melihat sendiri apa yang terjadi, dan wanita ini berusaha bilang itu hanya salah paham? Salah paham yang seperti apa?
"Lo cemburu?"
"Nggak." Jawab Gwen ketus.
"Bagus, lo nyadar kan. Lo nggak punya hak buat cemburu karena lo bukan siapa-siapa buat dia." Bisik si pelayan tepat di telinga Gwen.
Sialan! Gwen mengepalkan kedua tanganya. Dia ingin sekali menghajar wanita di depannya ini. Tapi jika dipikir-pikir memang benar. Dirinya dan Mex tidak mempunyai hubungan lebih dari apapun.
Gwen tersenyum sinis. "Terus apa bedanya sama lo? Lo cuma seorang pelayan yang nggak punya sopan santun, dan berani main belakang sama tuannya."
Kesabaran pelayan itu habis. Dia langsung mencekik leher Gwen dengan napas memburu.
Tapi Gwen tetap tenang, seolah tidak merasakan apa pun dari cekikan itu.
Gwen menghela napas. "Waktu gue terlalu berharga buat ngurusin hal bodoh kayak gini."
Gwen menyeringai. "Lo mau bunuh diri?"
Pelayan itu mengernyit, tidak paham dengan perkataan Gwen.
"Gini caranya, cantik!" Gwen langsung mencekik balik dan mendorongnya ke tembok.
Pelayan itu kehabisan napas, wajahnya memerah. Cekikan Gwen begitu kuat hingga dia tidak bisa berbicara.
"Gimana rasanya?" Tanya Gwen tajam. "Dengan cara lo tadi, lo ngasih kesempatan musuh nyerang balik. Persis kayak gue nyerang lo!"
Pelayan itu tidak bisa menjawab dan Gwen semakin menekan cekikannya tanpa rasa belas kasihan. Pelayan itu memukul-mukul tangan Gwen. Mencoba melepaskan cekikannya. Jika tidak, dia bisa mati di tangan Gwen saat ini.
"Lo gila? Hampir mati gue." Ujar pelayan itu dengan napas yang belum teratur.
Gwen tersadar, menatap pelayan itu dengan tatapan dingin.
"Kasian kalau lo mati, tuan muda lo nggak ada yang meluk." Setelah berkata begitu, Gwen memilih pergi keluar dari toilet.
Pelayan itu tersenyum melihat kepergian Gwen. "Pantes dia tergila-gila sama lo."
Pelayan itu siapa kok bisa seenaknya? Apalagi dengan Mex memeluknya.
Gwen, lu tuh suka sama Mex bilang aja kali. Greget deh.
See you di chapter selanjutnya🥰
Jangan lupa follow!
@Vuurschedel_ofc
@skay_mza
@gibransmithh
@z.liandri
@angkasaper_
@aksall.m
@kalviroall_
@gwen16c
@stefi.ibinaaa
@0k_kristal
@celineziba8_its
@adrina_aul0_Follow juga tiktok!
@keyzee. Banyak konten disana👍🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
MEXSKAY (END)
Teen FictionMexskay Zio Alzafran Cullen adalah seorang pria yang dinilai dingin dan tidak punya hati. Ia kembali ke Indonesia dengan misi untuk membunuh seorang wanita cantik bernama Gwen Alice Charlie. Misi ini telah menghancurkan keluarganya dan dunianya, nam...