Seorang pria dengan rambut yang sedikit ikal sedang duduk di kursi taman. Ia tahu dirinya hanya menghindar dari Zidan. Bukan benar-benar ingin membeli minuman. Rasanya tidak pantas bersaing dengan teman sendiri hanya untuk seorang wanita.
"Aghrrr! Kenapa harus lo, Zidan? Sialan!" teriaknya tiba-tiba.
"Karena lo pantas dapat yang terbaik," jawab suara yang tak asing. Kalviro mendongak dan melihat Kristal di depannya. Dia langsung duduk di samping Kalviro. "Gue di sini, Ro, di samping lo."
"Entah ini beneran atau mimpi, gue nggak peduli. Seenggaknya gue bisa duduk bareng lo," ucap Kalviro dengan mata berbinar.
Tamparan Kristal berhasil menyadarkan Kalviro. "Gue nggak mimpi? ini beneran lo?" tanyanya tidak percaya.
"Jangan lebay deh. Gue kesini mau ngomong sesuatu sama."
"Bentar jangan dulu! gue masih syok," Kalviro menarik nafas dalam.
"Ro?" Kalviro langsung menoleh cepat. "Gue mau masalah ini selesai," ucap Kristal.
"Masalah apa? kita nggak pernah punya masalah."
"Lo, beneran suka sama gue?" tanya Kristal.
"Kalau gue bilang suka, lo bisa bales perasaan gue? Kalau gue bilang cinta, lo bisa terima cinta gue? Bukannya lo jijik sama gue? Kalau lo ke sini disuruh orang lain, mending pergi aja. Nggak usah kasihan sama gue."
Kristal tidak bisa lagi berpura-pura. "Ya, gue disuruh Zidan ke sini. Dia selalu prioritasin lo! Asal lo tahu, gue dan Zidan pacaran! Karena lo, dia berubah, dia ngejauhin gue. Dia nggak mau lo sakit hati kalau tahu hubungan gue sama dia."
"Harusnya gue gak bilang ini sama lo. Karna Zidan pasti marah sama gue, tapi gue gak peduli mau dia marah atau apapun gue gak peduli! gue lega udah ngungkapin semuanya ke lo, Ro."
"Jangan bilang makasih, perasaan ini tumbuh sendiri. Maaf kalau perasaan gue bikin lo dan Zidan renggang. Gue nggak tahu ternyata Zidan ngelakuin itu karena gue."
Kristal mulai menangis, tetapi tawa muncul saat melihat tingkah Kalviro yang mencoba membuatnya tertawa.
Setelah itu, Kristal memberi senyuman manis yang belum pernah Kalviro lihat sebelumnya. "Jangan jauhin Zidan ya, Ro. Dia abang lo. Jangan sampai pertemanan kalian hancur gara-gara cinta."
Kalviro mengangguk. "Asal lo bahagia, gue juga bahagia. Bang Zidan orang baik, dia pantas dapat yang terbaik."
Senyuman terbalas, meski tidak dengan perasaannya.
Bel pulang sekolah berbunyi. Mex dan Gwen berjalan berdampingan dikolidor sekolah. Dari sekian banyaknya ratusan manusia disini hanya mereka berdua yang menjadi bahan perhatian.
"Mon maaf om mau nyebrang? perasaan erat banget megangnya," sindir Angkasa.
"Bukan nyebrang, Sa," timpal Aksal. "Kepelaminan langsung," lanjutnya tertawa puas.
"Apaansi lo berdua bisa diem gak! Ganggu aja ngapain kesini?" tajam Gwen.
"Buset bu ketua kita kalo lagi salting marahnya serem amat, Ya ga?" Angkasa mencolek Aksal.
"Kita pergi aja," ucap Zidan kepada teman-temanya. "Skay, jangan lupa ke markas," teriak Zidan sebelum pergi.
Saat mereka benar-benar sudah pergi. Mex menatap kekasihnya.
"Gwen."
"Skay."
Mereka berbicara bersamaan.
"Ladies first," kata Mex dengan senyuman.
Gwen yang biasanya berdebar-debar saat bersama Mex, merasa gugup. "Lo pulang duluan aja, gue baru inget kalo sekarang ada kerkom."
"Sama siapa?"
"Emm... oh sama Kristal, ya bener sama dia."
Mex mengizinkannya. Meski Gwen merasa aneh karena Mex tidak banyak bertanya seperti biasanya. "Jangan pulang malam, jangan lupa makan, jangan telat minum," pesan Mex.
Gwen cemberut. Merasa aturan itu terlalu sederhana. Saat Mex hendak pergi. Gwen tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Lo nyebelin! Tapi gue saying," ucap Gwen pelan. Bahkan hampir tidak terdengar.
Mex tersenyum. "Gue juga," balasnya lembut.
Tidak jauh dari mereka. Seseorang menatap dengan penuh amarah. "Lihat aja, gue akan bikin lo berdua pisah," bisik orang itu dengan dendam.
Eh keren gak sih Kalviro dewasa banget nyikapin perasaanya, i love u bocil😘
See you di chapter selanjutnya🥰
Jangan lupa follow!
@Vuurschedel_ofc
@skay_mza
@gibransmithh
@z.liandri
@angkasaper_
@aksall.m
@kalviroall_
@gwen16c
@stefi.ibinaaa
@0k_kristal
@celineziba8_its
@adrina_aul0_Follow juga tiktok!
@keyzee. Banyak konten disana👍🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
MEXSKAY (END)
Teen FictionMexskay Zio Alzafran Cullen adalah seorang pria yang dinilai dingin dan tidak punya hati. Ia kembali ke Indonesia dengan misi untuk membunuh seorang wanita cantik bernama Gwen Alice Charlie. Misi ini telah menghancurkan keluarganya dan dunianya, nam...