30. Serangan Reforfer

4.2K 238 10
                                    


Edward bukan orang bodoh yang dengan senang hati menyerahkan nyawanya seperti tadi begitu saja.

"Apa tujuan dia sebenarnya? gue harus cari tahu lebih dalam."

Sebuah notif dari nomor yang tidak dikenal muncul dilayar macbook milik Mex. Sialnya, Mex tidak sengaja menekan notif itu, dia melihat sebuh foto yang membuatnya marah. Mex melempar macbook miliknya hingga layarnya pecah.

"BANGSAT!"

Teryata pesan itu dari Tom, dia mengirimkan foto Gwen yang sedang tersenyum manis.

Wajah Mex semakin memerah tidak terima karena telepon darinya sudah tiga kali tidak diangkat.

Mex mondar-mandir terus menerus, berharap Gwen mengangkat teleponnya.

"Hallo?"

Akhirnya suara wanita itu terdengar. Saat mendengar suara lembut wanita itu rasanya jantung Mex berdetak dengan cepat. Mex melupakan niat awal untuk menelepon gadis cantik itu.

"Hallo? jangan macem-macem sama gue!"

"Lo siapa sih?"

"Kalau lo gak buka suara, gue matiin."

"Perlu lo tau keluarga gue bukan keluarga sembarangan, lo berani jailin gue nyawa lo taruhannya."

Mex mengulum senyum mendengar celotehan Gwen.

Sementara itu dilain tempat. Gwen teringat selembar kertas yang telah ia buang. Tanpa sadar, dia menuruni tangga untuk mencari kertas itu kembali.

"Ngapain juga gue cari? Kan lo udah gak peduli, Gwen," gumamnya, mencoba mengabaikan perasaannya. Namun, hatinya berkata lain. Akhirnya, Gwen menemukan kertas itu dan membacanya.

Meskipun berceloteh wanita itu tetap saja membuka kertasnya.

Jangan mimisan lagi, gue gak suka.

Gue seneng lo cemburu, itu tandanya lo cinta sama gue. Jangan ngelak...malu udah gede. Apa? mau pukul gue, pukul aja kalo bisa.

Udah tutup! segitu doang gak ada permintaaan maaf kaya yang lo mau, gak ada penjelasan panjang lebar tentang wanita pelayan itu.

Apa? marah lagi, cemberut lagi? bagus gapapa gue tetap suka.

Gwenn...

"Hah? udah, apaansi gemes banget plis," Gwen terlonjak kegirangan, melupakan semua masalahnya. "Kenapa susah banget buat marah sama lo, sih, sialan."

+++++

Hari Senin pagi, Mex terjebak macet. Bukan oleh kendaraan, melainkan oleh gerombolan geng Reforfer yang sudah berdiri di tengah jalan. Ketua mereka, Fael, menantang Mex keluar.

Dengan malas, Mex turun dari mobil. Tatapan tajamnya membuat anggota Reforfer menciut. Fael, meski gugup. Tetap menantang Mex untuk bertarung. Pertarungan dimulai dengan Fael dan anak buahnya menyerang Mex dengan brutal. Namun, Mex dengan mudah menjatuhkan setengah dari mereka.

Rupanya serangan Fael ini untuk mengelabui Mex. Satu orang anggota Fael menjalankan motornya dengan membawa sebuah pasir didalam plastik. Yang dapat membuat mata Mex perih membuat penglihatannya buram.

"Lo lemah tanpa temen-teman lo, Skay."

Di tempat lain, Zero sedang mengantar Gwen ke sekolah ketika mereka melihat pertarungan di jalan. Gwen spontan keluar dari mobil dan menantang geng Reforfer.

"Woy! pengecut lo semua!" teriak Gwen.

Fael terpana dengan kecantikan Gwen. Namun terkejut saat Gwen berhasil melayangkan pukulan keras ke perutnya.

Anak Reforfer yang masih mampu berdiri langsung menyerang Gwen.

"Cihh, keroyokan. siapa takut," Gwen memasang kuda-kuda.

Mex tidak mungkin diam saja. Mex menarik kedua orang yang sedang mengunci pergerakannya. Dengan sangat keras Mex menendang tepat di bagian jenis kelamin kedua orang itu.

"Banci beraninya lawan cewe!"

Salah satu anak Reforfer berhasil membuat darah muncul diujung bibir Gwen.

Dengan bersamaan ada yang memukul kepala Gwen. Membuat Gwen sedikit kehilangan keseimbangan.

Melihat itu, rahang Mex semakin mengeras. Aura kegelapan muncul diwajahnya.

Mex menendang wajah dua orang yang berani memukul Gwen. Meskipun lawan sudah terlihat lemas Mex tidak perduli.

"Lepasin gue!"

"Gak semudah itu, lo bermanfaat buat umpan," Fael megunci pergerak Gwen dan tersenyum smrik.

"Cuman lo yang bisa buat dia semarah ini," ucap Fael. "Gue yakin kali ini gue menang lawan dia."

Fael menarik kasar Gwen dan membawanya ke tengah kerumunan.

"Skay, liat! siapa perempuan yang ada bersama gue."

Sorot mata tajam Mex langsung bertatapan dengan sorot mata Gwen.

"LEPASIN DIA!"











Isi surat yang Mex hapus:

Gwenn...

Sejak pertemuan keluarga kita. Gue jatuh cinta sama lo. Ya, sama wanita lembut yang suka memberontak. Gue Zio kecil jatuh cinta sama putri kecilnya Cherlie. Andai lo inget gue. Maafin gue, Gwen.

"Belum saatnya dia tau." Mex kembali menghapus kalimat panjang lebar yang sudah dia tulis.


Pertemuan apanieee?

See you di chapter selanjutnya🥰

Jangan lupa follow!

@Vuurschedel_ofc
@skay_mza
@gibransmithh
@z.liandri
@angkasaper_
@aksall.m
@kalviroall_
@gwen16c
@stefi.ibinaaa
@0k_kristal
@celineziba8_its
@adrina_aul0_

Follow juga tiktok!
@keyzee. Banyak konten disana👍🏻

MEXSKAY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang