"Gue baru tau Gwen bisa balapan," ucap Aksal pelan.
"Sama, bro. Gue juga," jawab Angkasa setelah meneguk jus jeruk.
Mereka bertiga, Aksal, Angkasa, dan Zidan, menatap Mex. "Lo tau kalo dia bisa balap?" tanya Angkasa.
"Hm."
"Jadi omongan lo soal dia yang nekat tuh bener?" Angkasa lanjut bertanya.
"Hm."
"Keadaan dia gimana sekarang?" Zidan bertanya.
"Baik," jawab Mex singkat.
Kalviro tidak ikut bergabung, dia memilih mengerjakan tugas di kelas.
Aksal tiba-tiba meneguk jus jeruk Angkasa tanpa izin.
"Beli sendiri, bego!" sarkas Angkasa sambil merebut kembali jusnya.
"Pelit amat lo. Kata orang dulu kalo pelit, kuburannya sempit."
"Yeah, zaman sekarang masih percaya omongan begitu? Minta sama ibu lo dilahirin di zaman dulu sekalian zaman purba, muka lo pas banget."
PLAK!
"Anjing, congor lo."
Zidan berdiri dari tempat duduknya.
"Mau kemana lo?" tanya Aksal.
"Ke kelas, gue khawatir sama Kalviro."
Kantin mendadak heboh saat empat wanita cantik masuk. Membuat Angkasa terpana. "Gila, bebep gue cantik banget," ucapnya menatap Celine.
Keempat wanita itu menghampiri meja anggota Vuurschedel. Mengabaikan tatapan sinis siswi lain. Terutama geng Salsa.
Zidan melewati Kristal tanpa menatapnya.
"Kok Zidan malah pergi?" tanya Kristal.
"Dia nyamperin Kalviro ke kelas, katanya sih khawatir," jawab Aksal.
"Khawatir kenapa? Bocil itu sakit atau manja?" balas Kristal.
"Tal, omongan lo!" tegur Adrina.
"Zidan paling sayang sama Kalviro selain Skay, makanya wajar aja," jelas Aksal.
Angkasa mengangguk setuju.
"Mba, pesen es jeruk satu kayak Angkasa," teriak Celine ke arah pedagang kantin. "Btw, kita boleh kan duduk di sini?"
"Boleh banget," jawab Angkasa semangat.
Celine tersenyum menang saat melihat geng Salsa panas dan malu.
Saat asyik mengobrol. Tom tiba-tiba muncul dan menarik kerah seragam Mex. "Jauhin Gwen kalo lo gak bisa jaga dia!" ucapnya dengan nada marah.
Mex menepis tangan Tom. "Sorry, gue gak salah denger? Gwen udah jadi milik gue."
BUGH! Tom memukul wajah Mex, membuatnya marah. "Jangan ikut campur urusan gue!" Mex membalas pukulan Tom.
Keributan mereka jadi tontonan murid-murid di kantin. Tom mengepalkan tangan lagi, tapi...
"Stop!" Salsa tiba-tiba muncul. "Lo ketua OSIS, harusnya jadi contoh buat murid lain."
Tom akhirnya pergi menjauh. Salsa mencoba menyentuh wajah Mex yang terluka, tapi Mex menolak.
"Gue cuma mau nyingkirin ini," kata Salsa sambil menunjukkan sehelai rambut dari wajah Mex.
"Heh! Jangan modus ya sama pacar temen gue," ucap Celine.
Salsa hanya menatap sinis sebelum pergi sambil memberikan senyuman menggoda kepada Mex.
"Gila tuh cewek!" ucap Adrina.
"Skay, lo jangan sampe kegoda sama jablay kaya dia, gue aduin ke Gwen," ancam Stefiibina.
"Ya kali Skay kegoda. Gwen lebih cantik kemana-mana," tambah Kristal dengan nada judes.
Kenapa Tom marah, atau Tom tau soal Gwen yang ikut balapan?
See you di chapter selanjutnya🥰
Jangan lupa follow!
@Vuurschedel_ofc
@skay_mza
@gibransmithh
@z.liandri
@angkasaper_
@aksall.m
@kalviroall_
@gwen16c
@stefi.ibinaaa
@0k_kristal
@celineziba8_its
@adrina_aureliaFollow juga tiktok!
@keyzee. Banyak konten disana👍🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
MEXSKAY (END)
Teen FictionMexskay Zio Alzafran Cullen adalah seorang pria yang dinilai dingin dan tidak punya hati. Ia kembali ke Indonesia dengan misi untuk membunuh seorang wanita cantik bernama Gwen Alice Charlie. Misi ini telah menghancurkan keluarganya dan dunianya, nam...