73. Safe flight

2.4K 193 162
                                    


"Zio...! Bangun," teriak Kiran sambil mengguncang tubuh Mex berulang kali.

Hari ini tepat pukul 2 siang adalah keberangkatan Mex ke Eropa, tepatnya ke Belanda. Lima koper sudah siap diangkut ke dalam mobil. Barang-barang sudah tertata rapi, termasuk perlengkapan Mex.

"Iya, Ma, Zio mau siap-siap dulu," ucap Mex yang masih setengah sadar dari tidurnya.

Mex merasa kepalanya berat, mungkin akibat efek minum alkohol tadi malam. Pria itu bangkit dari ranjang, menuju kamar mandi.

Setelah mandi selama hampir satu jam, ia keluar dengan rambut basah yang berantakan. Suasana hatinya sedang tidak baik. Dia memilih mengenakan kaos putih dan celana pendek putih.

Notifikasi pesan di ponselnya terus berdatangan. Tetapi Mex hanya mengabaikannya karena ia tahu itu dari grup. Bukan dari seseorang yang sangat ia harapkan.

"Apa yang gue harepin? Mustahil balas chat gue," gumam Mex.

Tanpa sadar, Mex menatap ponselnya selama 30 menit. Memandangi wallpaper foto dia dan Gwen yang sedang makan es krim. Ia membuka room chatnya dengan Gwen dan menggulir ke atas, melihat pesan-pesan lama mereka. 

Mex kembali menghapus ketikan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mex kembali menghapus ketikan itu. Mex merutuki dirinya sendiri melempar handphonenya ke sembarang arah. Untungnya handphone itu mendarat diatas ranjang.

Saat itu, notifikasi barumasuk. Dengan cepat, Mex meraih ponselnya, tetapi kecewa karena itu hanya pesandari Zidan, bukan dari Gwen.

 Dengan cepat, Mex meraih ponselnya, tetapi kecewa karena itu hanya pesandari Zidan, bukan dari Gwen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue nggak punya banyak waktu. Langsung ke intinya," kata Mex ketika menerima telepon dari Zidan.

"Ini soal hubungan lo sama Gwen," kata Zidan.

"Gak penting," balas Mex.

"Bentar! Lo harus tahu. Gwen punya penyakit dan umurnya gak lama lagi."

Mex tertawa sinis. "Gue serius, Skay!" kata Zidan tersulut emosi mendengar tawa Mex.

"Lo ngeprank gue biar gue gak jadi pergi? HAHAHA basi!"

"Ini soal nyawa, gue gak mung..."

Tuut!

MEXSKAY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang