Stefiibina terpaku ketika melihat Gwen yang sudah duduk di brankar dengan tatapan kosong. "L-lo dengar?" tanyanya, gugup.
Stefiibina bingung bagaimana cara menjelaskan semuanya kepada Gwen. "Udah, jangan dipikirin. Mungkin dia lagi ada masalah makanya ngomong kayak gitu. Buktinya dia nyelamatin lo dan bawa pakaian ganti biar lo nggak kedinginan," katanya, berharap bisa menenangkan Gwen.
Gwen akhirnya sadar bahwa pakaiannya sudah berganti. Ia merasa egois, berpikir, kenapa harus ganti pakaian kalau alasannya takut kedinginan? Bukankah kemarin-kemarin pria itu langsung memeluknya dalam keadaan basah kuyup?
Tiba-tiba, seorang dokter memasuki ruangan. "Permisi, saya akan memeriksa Anda. Tolong berbaring dulu," katanya.
"Saya baik-baik saja, Dok," jawab Gwen.
"Saya akan percaya jika saya melihatnya sendiri," balas dokter itu sambil mendekati Gwen. "Apa yang Anda rasakan saat di dalam air?"
"Cuma kaki kram, itu sudah biasa buat atlet renang," jawab Gwen singkat.
Dokter itu mengangguk dan kemudian pergi. Namun, sebelum dia keluar dari ruangan, Gwen menghentikannya. "Tunggu! Boleh saya tahu siapa yang manggil dokter ke sini?"
"Maaf, saya tidak diizinkan untuk memberitahu," jawab dokter itu.
"Dok, tolong, saya mohon," pinta Gwen sambil memegang pergelangan tangan dokter. "Apa pria itu bernama Zio?"
Dokter itu hanya menjawab. "Saya harus pergi. Ada pasien lain yang harus saya periksa," lalu meninggalkan ruangan.
Setelah dokter itu pergi, teman-teman Gwen langsung masuk ke dalam ruangan dengan heboh. Menanyakan keadaannya dengan pertanyaan yang beragam.
"Kak Gwen! Bikin khawatir aja! Bang Zero pasti marah kalau tahu Kak Gwen kayak gini," ujar Farra, yang langsung dibekap mulutnya oleh Gwen.
Celine, dengan penasaran, bertanya. "tunggu, jangan bilang Zero itu abang lo?"
Gwen mengangguk, mengiyakan pertanyaan Celine.
+++++
Keempat wanita cantik sedang heboh berdandan untuk menghadiri acara party sekolah. Gwen, dia yang keras kepala ingin meghadiri party padahal sudah dilarang.
"Lo ngga dendam sama dua cabe itu atas perlakuaanya?" tanya Kristal.
"Jaket gue mana? jaket gue woy!" Gwen heboh mencari jaketnya.
"Dikacangin gue," gumam Kristal sambil menguncir rambut panjang miliknya.
"Kenapa sih heboh banget, tuh didudukin sama lo," ucap Adrina.
Gwen langsung mengambil sebuah kertas yang sempat seorang misterius itu kasih. Gadis itu mulai mengetikan nomor yang terpampang lalu menghubunginya.
Gwen mengambil dress hitam itu. Dress hitam pendek yang dapet memperlihatkan kaki lentang putih bersih.
"Perasaan gue udah dandan semaksimal mungkin deh, tapi kenapa tetap lo yang paling cantik?" jujur Adrina, merasa dirinya menyedihkan.
Gwen tersenyum hampa. "Lebih cantik kakak gue, dia idaman cowo-cowo bukan kaya gue yang berandalan kaya gini."
"Lo punya kakak cewe juga?" tanya Celine.
"Iya."
"Kakak lo udah pasti cantik sih, tapi kita gaakan percaya kalo lo belum nemuin kakak lo sama kita, ya kan guys," ucap Adrina.
Stefi.ibinaaa happy fun, maybe?
Liked by gibransmithh 11,067 others.Chapter selanjutnya war guysss
So tungguin ya, komen yang banyak biar cepet di up.
See you di chapter selanjutnya🥰
Jangan lupa follow!
@Vuurschedel_ofc
@skay_mza
@gibransmithh
@z.liandri
@angkasaper_
@aksall.m
@kalviroall_
@gwen16c
@stefi.ibinaaa
@0k_kristal
@celineziba8_its
@adrina_aul0_@keyzem3w
Follow juga tiktok!
@keyzee. Banyak konten disana👍🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
MEXSKAY (END)
Teen FictionMexskay Zio Alzafran Cullen adalah seorang pria yang dinilai dingin dan tidak punya hati. Ia kembali ke Indonesia dengan misi untuk membunuh seorang wanita cantik bernama Gwen Alice Charlie. Misi ini telah menghancurkan keluarganya dan dunianya, nam...