42. Kembalinya Mex

3.2K 225 20
                                    


Tiga hari telah berlalu, dan selama itu Gwen melewati hari-harinya tanpa semangat. Dia duduk di bangku sekolah dengan pikiran kosong. Membuat teman-temannya Adrina, Celine, Kristal, dan Stefiibina merasa kasihan. Gwen yang biasanya ceria kini berubah menjadi pendiam.

Beberapa kali mereka menanyakan hal yang sama, seperti. "Gimana, ada kabar dari Skay?" atau. "Sudah ada info di mana Skay?" tapi Gwen hanya menggelengkan kepala.

"Gue samperin aja deh," Adrina menghampiri Gwen.

"Gwen?"

"Hm?" Adrina terkejut melihat muka pucat Gwen saat dia menoleh.

"GWEN, MUKA LO!"

"Apaan sih, heboh."

"Muka lo pucet banget. Kayak mayat hidup tau nggak!"

Celine, Kristal, dan Stefiibina mendekat.

"Gue baik-baik aja," ucap Gwen lemah.

"Apa jangan-jangan kemarin lo nekat datang lagi ke rumah Skay? Hujan gede banget. Lo nekat ujan-ujanan?" curiga Adrina.

Celine memegang kening Gwen. "Panas banget tubuh lo."

"Jangan bahas Skay. Gue baik-baik aja," Gwen mencoba tersenyum.

Gwen berjalan kedepan namun tepat saat dia ingin keluar dari pintu kelas. Tiba-tiba kepalanya pusing yang mengakibatkan tubuhnya terjatuh ke lantai.

"GWEN!"

Angkasa baru saja melihat Tom menggendong seorang perempuan yang mirip Gwen. Dia terkejut.

Salsa tersenyum bahagia. Siap menyebarkan cerita palsu. "Kenapa kaget? Selama Skay nggak sekolah. Gwen makin dekat sama Tom. Ya, namanya juga cewek murahan."

"Diam lo!" Kalviro membentak.

Seluruh kelas heboh melihat Tom yang berani menyentuh Gwen, pacar Skay.

"Berisik! Matiin handphone kalian. Nggak ada yang boleh motret atau posting di Instagram!" teriak Angkasa tegas.

Saat sebuah kamera menyala. Angkasa langsung mengambil handphone murid itu dan melemparkannya hingga pecah. "Lihat! Ini peringatan buat kalian."

Seluruh murid ketakutan. Mereka kembali duduk tanpa suara.

"Bang, kita samperin aja ke ruang UKS. Sekalian cari tahu apa yang terjadi sama Gwen," saran Kalviro.

"Gue aja yang kesana. Kalian jaga biar trio jablay ini nggak bikin ulah," ucap Gibran tajam.

Kalviro dan Angkasa tertawa keras. "HAHAHA, ANJING TRIO JABLAY!"

Salsa, Awa, dan Ketlin memberikan tatapan sinis lalu keluar dari kelas.

Di ruang UKS penuh dengan alat-alat medis. Tom menempatkan Gwen di brankar dan menyuruh petugas PMR untuk pergi

Gwen terbangun sedikit demi sedikit Gwen menyipitkan matanya untuk memperjelas tempat keberadaannya sekarang. Wangi obat-obatan tercium. Gwen benar-benar sadar meskipun masih merasa sedikit pusing di kepalanya.

"T-Tom?" tanya Gwen kaget melihat Tom di sampingnya.

"Pelan-pelan, minum obat dulu," Tom menjulurkan obat dan air, tapi Gwen menolak.

"Gue nggak sengaja lewat kelas lo dan liat lo pingsan, jadi gue gendong lo ke sini," jelas Tom.

Gwen terkejut. "Kenapa harus lo yang gendong? Gimana kalau Skay ngeliat?"

"Skay nggak sekolah, tenang aja. Gue cuma nolongin lo."

Wajah Gwen cemberut. Mengingat Skay yang belum memberi kabar.

MEXSKAY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang