Melati, tanpa pengawal, memasuki mall dan menuju toko langganannya untuk mencari baju keluaran terbaru yang sudah dilihatnya di media sosial. Namun, saat mencarinya, dia diberitahu oleh seorang pelayan bahwa baju tersebut sudah dibeli oleh orang lain.
Melati marah dan menuntut untuk bertemu dengan pengurus toko.
Pelayan toko masuk ke ruangan pengurus dan melaporkan situasi tersebut. Pemilik toko, yang ternyata adalah Kiran, memutuskan untuk menemui Melati sendiri.
Melati sedang asik melihat-lihat tas sehingga ia tidak menyadari kedatangan seseorang dibelakannya.
Merasa ada yang menegurnya, dia membalikan badan. Kiran terkejut, mengetahui pembeli langganan di tokonya adalah Melati. Mereka mengenali satu sama lain setelah bertahun-tahun berpisah.
"Kiran?" Melati melototkan matanya tidak percaya.
"Hai, long time no see," jawab Kiran.
"What are you doing here? ouh, or want to see the latest clothes coming out?" tanya Melati, mengira bahwa Kiran ingin melihat baju keluaran terbaru.
"No! i happpen to be the owner of this shop," jawab Kiran, membuat Melati tidak menyangka.
Kiran dan Melati terus berlanjut mengobrol tentang baju baru itu. Merasa perbincangan akan berlanjut. Melati mengajak Kiran untuk menuju restoran yang berada di mall.
"How abaout your tho children?"
"They grow up like children in general. Brayen bersama ayahnya di eropa sedangkan Zio dia diam diindonesia," jawab Kiran.
Tiba-tiba handphone Kiran berdering. "Aduh sorry gue angkat telepon dulu, sekalian mau ke toilet," Melati mengangguk mempersilahkan.
Sekarang hanya Melati yang berada di meja sendiri tanpa ada siapapun. Hanya saja ada orang asing yang terus menatap kearahnya. Melati takut kejadian malam itu terulang lagi. Suara langkah semakin dekat, desir jantung Melati berdetak lebih cepat.
"Ada sesuatu?" tanya Mex, Melati menggelengkan kepalanya.
Melihat putrinya tidak di samping Mex. Akhirnya Melati bertanya. "Gwen nya mana?"
"Lagi ketoilet," jawab Mex.
Melati tertawa kecil. "Dasar, kamu mau pesen apa?"
"Skay nanti aja sekalian sama Gwen," jawab Mex.
Di dalam toilet, Kiran mendapat telepon dari Brayen yang memberitahukan bahwa dia pulang. Kiran panik mendengar suara Brayen dan mencoba keluar dari toilet.
"Hallo ma," ucap Brayen yang ternyata sudah mengamati Kiran di mall.
Kiran berlari dengan cepat mendorong Brayen agar tidak menghalangin jalannya. "Bahkan mama gue sendiri takut ngeliat gue," gumam Brayen.
Gwen yang sudah berada di depan pintu toilet melihat aneh kepada seorang wanita yang berlari keluar dengan wajah ketakutan.
Gwen benar-benar terkejut. Sialan, mengapa ada orang memakai pakaian serba hitam disini. Brayen mendekat dan langsung menarik Gwen masuk kedalam toilet lalu ia mengunci pintunya.
"Beruntung gue bisa ketemu lo disini," Brayen tersenyum.
"Lepas! Bitch."
"Diem! Gue punya informasi tentang kematian kakak perempuan lo."
Gwen mengepalkan kedua tanganya kuat. "Lo siapa?"
"Siapa gue gak penting sekarang. Pelaku pembunuh Khansa sedang berkeliaran dan dia selalu ada di dekat lo."
"Stupid! lepasin gue sekarang!" bentak Gwen, menatap Brayen tanpa rasa takut. "Pergi! atau gue habisin disini," lanjutnya.
Brayen memegang rahang Gwen hingga wanita itu susah berbicara.
"Gue gak bodoh buat nunjukin siapa pelaku itu tanpa bukti. Lo adik paling bodoh karna..." Brayen menatap Gwen tajam. "Karna lo! berhubungan dengan pelaku pembunuh itu."
Brayen menunjukkan sebuah bukti kepada Gwen. "Lo kira gue percaya? Dia bukan pembunuh," teriak Gwen tepat di depan wajah Brayen.
Lagi-lagi Brayen hanya tersenyum. "Terserah gue ngga maksa lo buat percaya. Datang kesini jika lo butuh informasi lebih," Brayen memberikan secarik kertas yang berisi alamat di dalamnya. Lalu pria itu pergi meningalkan Gwen sendiri.
Sedangkan Gwen terdiam. Berusaha untuk tidak percaya dengan apa yang baru saja dia liat.
Kenapa Kiran takut ya sama Brayen?
Aduhh bukti apanih yang Brayen kasih tentang kematian Khansa?
Siapa pembunuh sebenarnya?
Ayo Mex cepat datang dong.
See you di chapter selanjutnya🥰
Jangan lupa follow!
@Vuurschedel_ofc
@skay_mza
@gibransmithh
@z.liandri
@angkasaper_
@aksall.m
@kalviroall_
@gwen16c
@stefi.ibinaaa
@0k_kristal
@celineziba8_its
@adrina_aul0_Follow juga tiktok!
@keyzee. Banyak konten disana👍🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
MEXSKAY (END)
Teen FictionMexskay Zio Alzafran Cullen adalah seorang pria yang dinilai dingin dan tidak punya hati. Ia kembali ke Indonesia dengan misi untuk membunuh seorang wanita cantik bernama Gwen Alice Charlie. Misi ini telah menghancurkan keluarganya dan dunianya, nam...