H-4 hari menuju perlombaan 17an di SMA 9. Setiap sehabis istirahat para siswa/siswi diperkenankan untuk menghias kelas sebagai salah satu kategori diperlombaan kali ini.
Sudah dari 2 hari lalu pengumuman mengenai lomba 17an yang akan diadakan tepat tanggal 18 agustus itu, penghuni sekolah sibuk mempersiapkan pemain, bazar, bahkan konsep yang akan diusung untuk lomba antar kelas.
Setiap kelas diberi dana sekitar 1 juta, dan jika masih kurang, itu kewenangan masing-masing kelas untuk meminta iuran atau patungan nantinya.
Di kelas XI IPS 1, para penghuninya tengah sibuk mendekor. Dari yang mengecat, membersihkan kelas, merapihkan hiasan dinding, dll.
"Semoga Kala tidak kebagian cat atau melukis." Gumam Hira sembari melipat tikar yang baru saja digunakan sebagai pelindung lantai dari cat.
"Kenapa emangnya?" Tanya Tara, dengan tanpa disadari yang lain sedang membersihkan tangan seseorang.
"Kala hebat dalam hal itu. Nanti kelas dia menang." Jawab Hira.
Gadis berambut lurus itu memutar pandangannya. Di bagian pojok ada Demure dan Arunika yang tengah membersihkan hiasan dinding. Lalu ke tempat Tara berdiri tadi, laki-laki itu tengah tertawa puas setelah menjahili Nayanika.
Semua orang sibuk. Hira menghela nafas lelah. Sebentar lagi bel pulang sekolah. Ia ingin segera sampai rumah dan menjatuhkan diri pada kasur empuknya di kamar.
Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit lalu, sekolah mulai ditinggalkan siswa/siswinya. Desas desus pasangan fenomenal sudah jadian semakin gencar terdengar, karena seringnya Demure dan Arunika pulang bersama atau sekedar makan di kantin hanya berdua. Tapi keduanya memilih tidak peduli.
Di lorong kelas 11 ada Hira dan Kala yang tengah menunggu jemputan, lalu ada si kembar Gala dan Gara yang masih menunggu kakak sulungnya di kamar mandi.
Mau tahu apa yang dilakukan Tara?
Membersihkan tubuh dua bocilnya yang tadi cemong karena cat di wajah dan hampir seluruh tubuh. Tara dengan telaten mengelap wajah dan tangan kedua adiknya. Untuk seragam sudah diganti dengan hoodie kebesaran miliknya dan Gara.
Jura dan Nuga tampak bersemangat ketika menceritakan apa yang mereka lakukan saat menghias kelas tadi. Katanya, mereka kebagian tugas cat dinding, awal mula pertempuran adalah Jura yang iseng mencolek kakaknya dengan cat. Lalu ya, ini dia hasilnya.
Si sulung Nirwana hanya mampu menggeleng kepala. Ada-ada saja. Tapi dia maklum, toh mereka masih sangat kecil.
Setelah selesai, Tara memanggil Gala. Untuk apa? Menggendong salah satu kembar bungsu tentu saja. Tadi mereka mengeluh ngantuk.
"Kami duluan." Pamit Tara. Mendapatkan anggukan dari kakak beradik Evanescent.
* * * *
Hari H pelaksanaan lomba 17an tepat tanggal 18 agustus. Semua siswa/siswi dan guru sudah berada di lapangan utama. Di pinggir-pinggir lapangan ada banyak stand makanan yang tentu dikelola per kelas.
Lomba akan di mulai pukul 08:00, semua sudah siap dengan lomba pertama yaitu balap karung estapet, dua orang masing-masing di ujung lapangan. Artinya per kelas perwakilannya 4 orang. Semuanya laki-laki. Karena anak-anak perempuan kebagian jaga stand dan beberapa lomba ringan lainnya.
Hanya ada satu orang dengan wajah cemberut di antara wajah-wajah sumringah. Menjura Putra Nirwana, satu-satunya siswa yang tidak ikut lomba apapun. Ini adalah ketentuan dari orang tuanya. Jura tidak boleh sedikitpun kecapean. Jadi sedari tadi ia hanya menonton teman dan kakaknya bermain.
Tangan mungilnya menggenggam sekotak susu full cream. Menyesapnya sedikit demi sedikit. Ia melambaikan tangan pada kembarannya yang akan memulai lomba balap kelereng. Jura juga mau. Tapi akan lebih merepotkan banyak orang jika dia memaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMURE | Lee Heeseung [✓]
Teen FictionEN-- lokal ver. Tentang dua remaja yang beranjak dewasa. Di tengah kebingungan dan ketidaktahuan mengenai perasaan mereka masing-masing. Terlibat dalam sebuah ikatan tanpa persetujuan, yang tentu tidak akan pernah berjalan dengan baik. Entah siapa...