00:31

91 12 0
                                    

-- Yogyakarta.

Semua siswa/siswi dan para guru sedang berada di lantai dasar, mereka tengah melakukan makan malam bersama setelah orang-orang muslim selesai shalat isha berjamaah.

Tadi pagi mereka pergi ke museum sesuai jadwal yang sempat diganti. Para siswa/siswi hanya sibuk mengekor dan sedikit berswafoto dibanding bersemangat mengamati apa-apa saja yang ada di dalam museum.

Suasana ramai menjadi teman makan malam mereka semua. Sebab ada beberapa guru yang sudah selesai makan memutuskan untuk bernyanyi menghibur anak didiknya. Ditambah beberapa siswa/siswi yang memiliki bakat dan keberanian mulai naik ke atas panggung kecil di tengah ruangan.

Salah satu siswa dari kelas MIPA telah siap dengan mic di tangannya. Intro dari sebuah lagu barat yang telah ia tentukan mulai diputar. Teman-teman dari siswa itu berteriak histeris, menyemangati. Ada juga yang menyoraki, seperti meledek karena lagu yang akan dinyanyikan adalah lagu galau.

Oh, hush, my dear, it's been a difficult year
And terrors don't prey on
Innocent victims
Trust me, darling, trust me darling
It's been a loveless year
I'm a man of three fears
Integrity, faith and
Crocodile tears
Trust me, darling, trust me, darling

Suara berat nan serak yang kentara mulai memenuhi ruangan. Siswa itu menyanyikan sebuah lagu berjudul Bad Liar dari salah satu grup band luar negeri.

Sorakan dari teman sekelas bahkan siswa/siswi lain menambah keramain tempat makan itu. Menemani si siswa yang katanya sedang galau karena memiliki masalah dengan kekasihnya, dan berada diambang perpisahan.

"Ooooo.. Sanha, semangat!" Teriak salah satu siswi dari kelas Sanha, si siswa yang menyumbang suara.

So look me in the eyes
Tell me what you see
Perfect paradise
Tearing at the seams
I wish I could escape
I don't wanna fake it
Wish I could erase it
Make your heart believe

Dua pasang bola mata secara tidak sengaja saling bertemu. Menyelami netra masing-masing. Seolah lagu yang tengah dinyanyikan adalah tentang mereka. Demure, laki-laki itu manarik sudut bibirnya saat gadis di seberang sana lebih dulu memutus pandangan. Gadis itu sang tunangan, Hira.

Memilih abai dengan perasaan aneh masing-masing. Keduanya memilih menikmati lautan kunang-kunang serta suara sumbang dari para penonton yang mendukung konser dadakan dari Sanha. Para guru tampak tersenyum simpul melihat anak didik mereka bersenang-senang.

But I'm a bad liar, bad liar
Now you know
Now you know
I'm a bad liar, bad liar
Now you know, you're free to go

Para siswa/siswi mengeluarkan suara sumbang mereka. Menemani masa galau Sanha, yang sedang menahan tawa mendengar teman-temannya berpuisi random.

"Oh, Jhena. Jangan tinggalkan pengeran Sanha." Dialog abal-abal dari salah satu teman si penyanyi membuat hampir sesisi penghuni tempat makan tertawa.

Lagu dinyanyikan Sanha dan teman-temannya sampai akhir. Pak Ruhian, beliau menawarkan siswa/siswinya untuk naik dan menyumbang lagu, menemani waktu makan malam.

Naya, gadis yang terkenal dengan sifat hyper active nya maju ke panggung. Menerima mic yang berikan pak Ruhian. Ia berbalik menatap teman satu sekolahnya yang tampak bersemangat.

"Mau lagu apa, Naya?" Tanya pak Gema. Selaku yang menyiapkan musik.

"Secret Love Song." Jawan Naya, sumringah.

"Kenapa lagu itu?" Pak Gema menaikan sebelah alis, meski tetap menyiapkan musik.

"Gini, pak. Di sekolah ini pasti ada aja pasangan yang sembunyi-sembunyi soal hubungan mereka. Tentu dengan suatu alasan. Naya sih gabut aja. Siapa tahu bisa jadi jalan melampiaskan lewat lagu ini, bagi mereka." Jelas Naya, sedikit nyeleneh. Mengundang tawa dari teman-teman satu angkatan.

DEMURE | Lee Heeseung [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang