-- Malam Minggu, SMA 9.
20:38Selang beberapa hari dari tanggal 14 Februari, hari yang diperingati sebagai hari kasih sayang oleh para sejoli, baik sepasang kekasih maupun yang sudah menikah. Hari ini dijadikan momentum menujukan kasih sayang pada pasangan masing-masing.
Tepat malam minggu, anggota OSIS SMA 9, membuat acara Valentine's Day yang akan dihadiri para siswa/siswi itu sendiri. Di sana mereka bebas menggandeng kekasih mereka. Meskipun kekasih beberapa orang dari luar sekolah, mereka diperbolehkan datang. Tidak dikhususkan untuk orang-orang yang memiliki kekasih, karena ketua OSIS meraka saja single.
Kanagara Putra Nirwana.
Awalnya ia tidak setuju, tentu saja. Dia muslim, pacaran itu dilarang. Jadi untuk apa membuat acara ini, pikirnya. Tetapi setelan berdiskusi panjang, mereka mengambil jalan tengah. Acara tetap ada, dan orang-orang muslim tidak diwajibkan datang. Sebenarnya acara ini memang tidak wajib. Seperti, jika mau silahkan, tidak juga bukan masalah.
Isi acaranya juga sudah direncanakan. Akan ada penyanyi, atau jika ada yang ingin sumbang lagu dipersilakan. Makan-makan kudapan yang berbau cokelat, yang manis-manis pokoknya. Yang paling ditunggu adalah acara confess dari salah satu pasangan nantinya.
Entah siapa, tapi orangnya sudah berkoordinasi kepada panitia. Lapangan utama itu disulap menjadi tempat yang bernuansa romantis. Dekorasi balon-balon, pita-pita berwarna merah muda dan putih. Terkesan manis di momen manis. Satu panggung berukuran sedang di bagian depan, puluhan meja berbentuk kotak yang ditutupi kain putih, masing-masing di kelilingi 4 sampai lima kursi.
Tidak disangka, banyak orang yang datang. Di acara ini, setiap orang yang datang pasti saling menggandeng menandakan mereka sepasang kekasih. Bahkan yang paling tidak di sangka adalah kedatangan para guru bersama istri/suami mereka.
Acara di mulai sejak pukul 20:00, dengan sedikit sambutan dari perwakilan panitia dan guru. Dari perwakilan guru ada Pak Pernando yang mengapresiasi acara yang dibuat ini. Bahkan sempat mengumumkan istrinya. Beliau adalah guru muda yang digandrungi siswi-siswi sekolah karena tampan. Kabar pernikahannya jadi hari patah hati SMA 9.
Satu jam tak terasa telah berlalu. Para pasangan muda itu tampak menikmati acara musik yang ditampilkan siswa/siswi berbakat dibidang tarik suara milik SMA 9. Ditemani kudapan-kudapan manis bersama orang tersayang.
Seseorang maju ke panggung membuat orang-orang berfokus padamya. Bukan untuk menyanyi melainkan mengutarakan perasaan pada seseorang. Bukan pada gebetan melainkan mantan kekasihnya sendiri.
Sanha. Laki-laki kelas 11 itu berdiri gugup sembari menggenggam mic. Stelan kemeja biru muda polos yang seluruh kancingnya dibuka, menampilkan kaos putih. Dipadu jeans hitam dan sepatu putih. Tampak menawan, memandang seorang gadis dengan dress merah muda yang manis.
"Jhena."
Seruan muncul dari seluruh penonton ketika satu nama disebut oleh si laki-laki. Gadis yang dimaksud memalingkan wajahnya karena malu. Rona merah muda muncul dikedua pipinya.
"Mungkin kamu bosan. Tapi, aku benar-benar mencintaimu. Kesalahanku mungkin tidak pantas dimaafkan. Tapi bisakah aku berharap kamu mau maafkan?"
"Aku minta maaf. Karena terlalu egois, posesif, dan kasar. Aku menyesal. Kehilangan kamu bikin aku sadar. You're so precious. Banyak laki-laki yang lebih pantas buat kamu."
"Tapi cuma kamu yang tahan sama aku."
"Kamu bilang, laki-laki yang dipegang adalah ucapnnya. Tetapi tindakan juga memengaruhi penilaian wanita."
"Aku tidak ingin mengumbar janji. Tetapi akan berusaha untuk berubah. Demi diriku sendiri, Tuhan, keluarga dan kamu. Aku akan berusaha."
"Jadi.. Maukah kamu menemani aku? Membantuku menjadi lebih baik? Will you be mine again, Jhena?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMURE | Lee Heeseung [✓]
Teen FictionEN-- lokal ver. Tentang dua remaja yang beranjak dewasa. Di tengah kebingungan dan ketidaktahuan mengenai perasaan mereka masing-masing. Terlibat dalam sebuah ikatan tanpa persetujuan, yang tentu tidak akan pernah berjalan dengan baik. Entah siapa...