Bulan pertama tahun ini telah berlalu. Februari menyapa dengan mentari yang bersinar terang. Bel tanda pergantian jam pelajaran telah berbunyi sekitar 10 menit lalu. Lapangan utama dipenuhi siswa/siswi kelas 11 MIPA 1, 11 IPS 1. Dua kelas itu sengaja membuat acara pertandingan bola basket persahabatan.
Ditambah dengan kelas 10 IPS 1 yang memang berada di jam pelajaran olahraga. Jura dan Nuga, dua bocah itu tengah duduk di pinggir lapangan, dengan dua bodyguard yang memayungi keduanya.
Dua buntalan uwu itu melompat-lompat girang sembari bertepuk tangan ria. Menyemangati dua dari tiga kakaknya yang akan bertanding sebagai lawan di lapangan.
"KAK TARA SEMANGAT!!"
"KAK GALA SEMANGAT!!"
"SIAPAPUN YANG MENANG BOLEH PELUK JURA!"
"KALO KALAH SAMA KAKAK NU!"
Teriakan menggelegar dari si kembar mengalihkan atensi semua orang di sana. Dua kalimat terakhir berhasil membuat para penonton terkekeh gemas. Sedangkan dua laki-laki yang diteriaki hanya mampu geleng kepala karena tingkah adik bungsu mereka.
Lima siswa dari masing-masing kelas telah siap di posisi yang telah ditentukan. Guru olahraga kelas 11 berdiri di tengah-tengah para kapten tim, bersiap memulai pertandingan.
Tara dan Gala. Kakak beradik kembar itu saling berhadapan. Ditunjuk sebagai kapten tim untuk pertandingan. Sang adik sempat meraih tangan si sulung, melakukan salim. Membuat seisi lapangan riuh oleh suara tawa.
Pritt
Peluit telah ditiup pertandingan resmi di mulai. Bola yang dilempar ke atas tadi sudah berada di kendali Tara. Ia mendrible bola itu menuju ring, niat hati mengoper pada temannya, bola itu lebih dulu diambil alih oleh salah satu pemain dari kelas lawan.
Baru beberapa langkah. Bola itu kembali direbut oleh pemain dari kelas 11 IPS 1, Demure. Dengan kepercayaan diri tinggi, laki-laki jangkung itu melempar bola dari jarak yang cukup jauh dari jangkau teman-temannya sendiri.
Dan.. Masuk.
Para penonton dibuat melongo oleh aksi si siswa baru itu. Tidak begitu baru sebenarnya. Tetapi, mereka dibuat kagum oleh bakat laki-laki Amerika itu.
Jika dilihat lebih teliti. Sedari awal pertandingan, Demure memang terlihat sangat berambisi untuk menang. Walaupun, ia tidak tampak egois dan ingin bisa sendiri. Ia tidak melupakan tim. Hanya saja, ia tetap terlihat menonjol seiring pertandingan berlangsung.
Menit berlalu. Kedua tim saling menyusul poin. Demure, laki-laki itu banyak sekali mencetak poin. Yang paling seru ada pada saat Tara dan Gala saling berebut bola. Membuat dua adik gemas mereka berteriak histeris di pinggir lapangan.
"KAK GALA, NGALAH SAMA KAK TARA IH!!"
"GAK BOLEH!! KAK GALA, AYO SEMANGAT!!"
Perdebatan menggemaskan itu segera dilerai oleh sang mommy, Ziya maksudnya. Mereka, Ziya, Naya, Hira, Nika, Nuga dan Jura. Duduk berkumpul di sisi lapangan yang sama.
Jura mencibir sang kakak kembar yang tampak mendukung Gala. Begitupun Nuga yang berjulid ria karena sang adik yang provokasi agar Tara menang. Sedangkan para gadis di sekeliling mereka hanya terkekeh gemas. Dua bodyguard di belakang keduanya juga hanya menggelengkan kepala.
Pritt
Pertandingan persahabatan itu berakhir dengan kelas 11 IPS 1 sebagai pemenang. Para pemain bersalam sembari tertawa bersama. Saling memuji dan menyemangati. Pemandangan yang sangat hangat.
Tara, laki-laki itu segera menutup pakaian yang basah karena keringat menggunakan jaket. Berlari ke sisi lapangan di mana teman-teman sekelasnya duduk. Kedatangan si sulung langsung disambut antusias oleh sang adik bungsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMURE | Lee Heeseung [✓]
Teen FictionEN-- lokal ver. Tentang dua remaja yang beranjak dewasa. Di tengah kebingungan dan ketidaktahuan mengenai perasaan mereka masing-masing. Terlibat dalam sebuah ikatan tanpa persetujuan, yang tentu tidak akan pernah berjalan dengan baik. Entah siapa...