16. I Miss Your Touch

2.6K 123 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ok Cut !" Ucap director yang sontak membuat seluruh staff bergerak kompak meninggalkan set pemotretan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ok Cut !" Ucap director yang sontak membuat seluruh staff bergerak kompak meninggalkan set pemotretan. Beberapa kamera di turunkan dan beberapa lampu meredupkan cahayanya. "Kerja bagus semuanya, kita istirahat 15 menit."

Layla yang kala itu juga kelelahan duduk di meja riasnya bersama para staff yang mengikutinya dari belakang. Sesi pemotretan adalah jadwal yang melelahkan baginya, itu di karenakan ia harus bolak-balik mengganti pakaiannya dan mengubah riasan wajahnya lebih dari sekali. Tidak hanya itu rambutnya juga akan di tata ulang, sehingga tidak jarang Layla merasa sangat pusing di kepalanya.

Wajahnya yang sedang di permak menunjukkan raut lamunan, dia memikirkan sesuatu, mungkin lebih tepatnya seseorang yang ia rindukan saat-saat sekarang. Sehingga ia bergumam secara tidak sadar, "Jungkook, apa yang sedang dia lakukan sekarang ya ?"

Wajah bernostalgianya menghentikan gerakan salah satu staff yang sedang bersamanya, "Iya ? Kamu bilang sesuatu ?"

Sontak kedua alis Layla naik ke atas, "Ah tidak, aku tidak bilang apa-apa." Ucapnya penuh kepanikan.

Layla tidak sadar bahwa suaranya yang kecil bisa sampai pada pendengaran staff wanita tersebut, "Kamu tidak menyukai riasannya ?" tanya staff itu lagi, mencoba meyakinkan.

"Suka. Aku menyukainya, sangat cantik," tuturnya cepat. Sebenarnya itu adalah sebuah kejujuran namun karena beriringan dengan rasa malu yang hebat, Layla buru-buru bangkit dari bangkunya.

"Aku akan pergi ke toilet sebentar eonni."

Staff itu pun mengangguk dan meletakkan kuasnya di atas meja. Anehnya saat Layla melangkah, staff tersebut juga melangkah di balik punggungnya, "Eonni, kau tidak perlu menemaniku. Aku hanya pergi ke toilet sebentar," cegat Layla yang berbalik ke arahnya.

"Tapi aku khawatir jika kamu sulit untuk membuka rokmu disana." Balasnya

Ekspresi Layla mengeras saat merasa tidak nyaman jika seseorang repot-repot membantunya. "Oh aku bisa, eonni tidak perlu membantuku."

"Benarkah ?" staff itu masih terlihat ragu, "Tapi tadi pagi aku melihatmu kesulitan memakainya sampai dua staff lain membantumu."

Layla buru-buru melambaikan kedua tanganya, "Mungkin karena masih pagi. Tanganku masih lemah. Eonni tetaplah disini aku tidak akan lama." Ia pun pergi.

Yes, you can hold my hand | JUNGKOOK Vers. [End + Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang