Layla terbangun karena kilau cahaya yang menyinari wajahnya. Dia dengan susah payah membuka matanya yang berat dan kaget pada suasana ruangan asing di sekelilingnya. Setelah duduk Layla mengerang kesakitan sambil memegangi dahinya yang berdenyut seperti membelah dua kepalanya.
Perutnya kembung karena angin dan seluruh tulangnya terasa pegal. Mendapati dirinya sendiri tak berpakaian Layla menarik nafas kaget sambil memeluk selimutnya.
"Di-dimana ini ?"
Dia menyadari satu hal, bahwa dia tidak pernah sekalipun merasa sangat bergairah di dalam mimpinya. Matanya bergerak gelisah mengingat tubuhnya meringkuk dalam pelukan seorang pria tadi malam, sampai akhirnya dia merasa malu.
Layla membenamkan wajahnya yang bengkak ke dalam selimut dan melihat arah jendela. Meski saat pagi terbangun seorang diri, peperangan dalam logikanya semakin rumit perihal mengapa kini dia bangun dengan keadaan tanpa busana.
Di tengah lamunannya Layla mendengar bunyi tombol pada keamanan pintu yang terbuka secara tiba-tiba. Dengan sekuat tenaga dia berteriak dalam keputus asaan.
"Ja-jangan masuk ! Aku tidak berpakaian"
Jungkook berhenti di ujung pintu membalas tatapannya yang bingung. Topi dan jaket parka serba hitam membuat Layla mengira bahwa kamarnya telah dimasuki oleh seorang pencuri, dia lalu berteriak kembali penuh ketakutan.
"Kyaaa !"
"Hei.. hei.. ada apa ? Apa yang terjadi ?"
Tapi entah bagaimana suara lembut itu langsung masuk ke telinganya. Dia buru-buru mundur mencoba untuk menjauh, tetapi karena mustahil Layla membuka matanya.
"Jungkook ?"
"Kenapa berteriak ?"
"Kenapa kau disini ?"
Layla menekan bibirnya sendiri saat kaget setengah mati mendapati Jungkook duduk tepat di depannya. Beberapa minggu lalu pria ini sangat dingin dan sulit untuk di dekati, namun kenyataannya entah bagaimana dia muncul dengan reaksi wajah bercahaya dan penuh perhatian.
Layla menatapnya heran.
"Apa yang terjadi ? Apa yang kau lakukan ?"
Jungkook melepaskan topinya setelah meletakkan paperbag itu di tempat tidur di sebelah Layla, kemudian menyisir rambutnya yang setengah basah ke belakang dengan jarinya. Layla buru-buru menaikkan balutan selimut itu sampai ke atas bahu.
"Kau tidak ingat ?" Suara Jungkook penuh kelembutan.
"Ti-tidak.."
"Sedikit pun ?"
Layla pusing saat menggali ingatannya yang benar-benar telah hilang. Dia lalu hanya menggoyangkan kepalanya tidak tahu.
"Setelah aku kembali, Jimin bilang kau pergi bersama gadis-gadis itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, you can hold my hand | JUNGKOOK Vers. [End + Revisi]
Romance[REVISI] [COMPLETE]✓ "Aku tidak bisa mengendalikan tubuhku" Jungkook mengerang di tengah-tengah ciuman mereka. "Aku tidak bisa. Setiap kali aku melihatmu bersama pria lain selain diriku, aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak menandaimu sebagai m...