*Jiyoon Point of View
"Dalam rapat perusahaan, Jiyoon sebagai pelaku kekerasan fisik terhadap artis kami Kim Layla, diminta untuk jeda atau rehat sejenak dalam panggung hiburan. Wawancara atau pemotretan yang telah di sepakati, terhitung juga Iklan yang sudah di ambil, juga harus di batalkan. rehat yang telah kami minta akan berlangsung dalam jangka waktu tertentu"
"Kami telah mengambil langkah aman untuk melindungi artis kalian sebagai permintaan Layla itu sendiri, dan tidak membawa ini ke jalur hukum" Staff itu menjelaskan. "Saya harap RB Entertainment menerima sanksi yang kami berikan"
Ruang rapat itu penuh dengan keheningan yang intens. Kedua pemimpin duduk berhadapan dengan perbedaan situasi. Menekan dan tertekan adalah hal yang bisa di gambarkan dalam situasi ini. Jiyoon duduk menghadap Layla yang berada di seberang mejanya. Dia menatapnya dengan cercaan suram, kebencian dan kemarahan yang membakar tubuhnya.
Apa yang aku katakan tentang mengakhiri karir seseorang.
Jiyoon merasakan jantungnya mencapai tenggorokannya dengan cepat. Dia seperti akan meruntuhkan gadis yang telah mengotori dan meredupkan sinar di wajahnya. Dengan mata menyipit Jiyoon mencengkram lengannya sendiri di bawah meja.
Tepat setelah kesepakatan berakhir, pemimpin sekaligus Jiyoon dan manajernya serta beberapa staff manajemen RB memberikan salam permohonan maaf sebelum melangkah keluar dari ruang pertemuan.
Pria berdasi itu, yang tampaknya kesusahan menahan emosinya kepada bawahannya, buru-buru mengerang saat mereka sedang berjalan menuju basement.
"Jiyoon ?" Dia menatap artis muda di belakangnya. "Kau bodoh !"
Suaranya yang memekakan memacu jantung siapa saja yang mendengarnya. Jiyoon melangkah mundur saat pemimpin perusahaannya itu menatapnya tajam seperti sebuah pedang yang akan menusuk kepalanya.
"Kau tau apa yang terjadi jika mereka mempublikasi skandal ini ke media ?"
Jiyoon tertunduk dengan mata yang bergetar.
"Mereka bisa menyeretmu ke penjara dan seluruh orang di perusahaan. Kau tau berapa uang yang harus kita keluarkan untuk membayar semua kerugian ini ?"
Di dorong ke sudut, Jiyoon menangis dalam benaknya. Seluruh staff yang menyaksikan suasana waspada itu memberikan tatapan takut lalu melangkah pergi meninggalkan Jiyoon dan manajernya disana.
"Saya minta maaf, saya benar-benar lalai dalam perkerjaan saya" Manajer itu membungkuk dengan bersungguh-sungguh.
"Aku merekrutmu untuk melakukan pekerjaan yang mudah, menjaga satu ternak saja kau tidak becus !"
"Sa-saya minta maaf sebesar-besarnya !"
"Kau ingin dipecat ? Banyak orang yang menginginkan kursimu saat ini"
"Saya mohon maafkan saya, saya akan melakukan apa saja tapi tolong jangan pecat saya"
Dia melihat ke arah Jiyoon lagi. "Apa yang ada di dalam otakmu itu tidak berguna ! Kau mengotori nama perusahaan ! Untunglah dia mempunyai belas kasih kepada tiga member lain, kalau tidak perusahaan ini akan mati !"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, you can hold my hand | JUNGKOOK Vers. [End + Revisi]
Romance[REVISI] [COMPLETE]✓ "Aku tidak bisa mengendalikan tubuhku" Jungkook mengerang di tengah-tengah ciuman mereka. "Aku tidak bisa. Setiap kali aku melihatmu bersama pria lain selain diriku, aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak menandaimu sebagai m...