"Eonni kau menginap ?"
Sore itu setelah Layla sampai ke basement apartemennya. Manager Sun tidak di sangka-sangka ikut turun dari mobil setelah mengambil tasnya dari bangku belakang. Gadis itu mengira manajer Sun akan langsung pulang setelah mengantarnya, namun beliau justru ikut dan berjalan beriringan dengannya.
"Aku mengawasimu, jadi aku menginap." ucap manajer Sun kepada Layla.
"Haruskan menginap ? Kau membuatku seperti anak kecil" Pekik Layla.
"Aku tidak boleh menginap ?" ucap manajer Sun saat mereka berhenti tepat depan lift. "Aku bahkan terlalu lelah untuk menyetir lagi. Jadi terimalah kenyataan"
Setelah sampai di dalam unit, manajar Sun menjatuhkan tubuhnya di atas sofa segera setelah ia melempar tas dan blazer hitamnya di sembarang arah. Dia sangat lelah, bahkan sangat malas melepas kedua heelsnya.
"Ah, tubuku ramuk." Hela nafasnya dengan kasar. Layla yang baru saja duduk di seberang sofanya, menggelengkan kepala.
"Apa ada masalah saat rapat tadi pagi ?" Gadis itu bertanya dengan wajah polosnya. Seperti dia lupa siapa penyebab kelelahan manajer Sun terjadi.
Wanita yang merebahkan tubuhnya itu mengangkat kepala, menatap dengan ujung matanya yang tipis dan tajam. Layla tertawa gugup, "Hehehe, maksudku selain karena masalah yang aku buat." tuturnya sekali lagi membenarkan.
Manajer Sun menghela nafas. "Aku mengira masalah seperti ini telah terselesaikan," ucapnya seraya kembali menenggelamkan wajahnya.
"Yang mana ?" tanya Layla.
"Masalahmu," manajer Sun berhenti sejenak. "Manajernya Elio tadi pagi menghubungiku lagi. Itu sangat tiba-tiba. Padahan sudah setahun lalu saat terakhir kali mereka mencoba menghubungi kita"
Layla mendecak. "Biarkan saja," lalu membuang pandangannya ke arah lain. Manajer Sun yang melihat eskpresi Layla bangkit dan duduk dengan benar.
"Kau sama sekali tidak salah karena sudah membatalkan kontrak kerjasama dengannya, tetapi di satu sisi Elio sampai sekarang tidak menganggap pembatalan itu sah." Jelasnya dengan detail.
"Dia tidak punya hak memerintah, kontrakku dengannya telah berakhir. Jadi sekarang, kita tidak perlu menanggapi apapun dari pihak mereka." jawab Layla.
"Kau tidak ingin berbicara dengan mereka sebentar ?" manajer Sun memiringkan kepalanya, "Mungkin setelah itu mereka berhenti mengejar-ngejarmu seperti ini. Sudah dua tahun berlalu setelah kau pindah ke Korea, kau tidak bisa menghindar seperti ini terus."
Layla bangkit dari sofa, "Sepertinya aku mau mandi," kilahnya berjala menuju kamar. "Eonni pergilah mandi setelah aku selesai ya." ucapnya menutup pembahasan di susul dengan suara pintu yang tertutup kemudian.
Manager sun menyandarkan punggungnya dan menghela nafas panjang. Dia paham kenapa Layla begitu malas membahas permasalahan ini, bahkan setelah dia memutuskan untuk keluar dari lebel perusahaan lamanya dan memblokir seluruh kontak Elio di ponselnya, gadis itu masih saja menutupi alasan sebenarnya mengapa ia selalu menghindar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, you can hold my hand | JUNGKOOK Vers. [End + Revisi]
Storie d'amore[REVISI] [COMPLETE]✓ "Aku tidak bisa mengendalikan tubuhku" Jungkook mengerang di tengah-tengah ciuman mereka. "Aku tidak bisa. Setiap kali aku melihatmu bersama pria lain selain diriku, aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak menandaimu sebagai m...