48. Whenever They Fight

971 67 5
                                    

Beberapa hari berikutnya, Layla dan Elio kembali mengerjakaan pekerjaan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari berikutnya, Layla dan Elio kembali mengerjakaan pekerjaan mereka. Meskipun gadis itu sudah mulai terbiasa dengan kehadirannya akhir-akhir ini, tetap saja setiap kali mereka harus terlibat dalam pembicaraan panjang, Layla akan membuang pandangan agar tidak terperangkap oleh sebuah godaan.

Hari ini, dia harus mengubah reffrein yang sudah dia tentukan. Mengapa ? Elio bilang frasa yang di gunakan terlalu berirama, sehingga lirik terdengar murahan. Seandainya Layla bisa mengulang lagi pelajaran tentang huruf vokal mungkin hal itu akan sangat mudah, seperti bagaimana Elio mengatakannya. 

Dengan rasa malu Layla kembali mengerjakaan liriknya. Dia hanya mengangguk setiap kali Elio memberikannya masukkan tapi itu juga tidak membantu, jalan pikirannya menjadi buntu setelah mencoba mendeskripsikannya. Dia sekilas membaca kembali beberapa buku tebal yang dia ambil di perpustakaan berharap mendapat pencerahan.

Pekerjaannya menjadi sangat sibuk selama berhari-hari, ada banyak yang harus di perbaiki dan seperti tidak ada habisnya. Setiap kali liriknya di anggap salah Layla akan kembali mengunjungi perputakaan untuk mengambil beberapa buku lainnya. Terkadang waktu luang seperti makan siang Layla gunakan untuk membaca, kegelisahannya menumpuk dikarenakan dia juga tidak dapat meminta bantuan dari Namjoon dan Suga, bahkan juga Jungkook. Jadwal mereka menjadi sangat padat dan sibuk.

Manajer Sun yang sedang menemaninya di perpustakaan membujuknya. "Aku sudah membawa makan siang, makanlah sebentar"

"Aku tidak lapar eonni"

"Apakah sesulit itu menulis ? Sebelumnya kau tidak pernah begini"

"Ini karena Elio, dia memang seperti ini setiap kali membuat lagu"

"Makanlah segigit" Manajer Sun menyuapinya sepotong roti lapis. Dan kembali bertanya, "Kenapa tidak minta dia saja yang menulisnya ?"

"Aku terlalu malu untuk memintanya"

"Ya, ini jelas dia sedang menyiksamu. Kau sudah mengubah lirikmu sebanyak empat kali, kau tidak curiga dia sedang mempermainkanmu ?"

Layla menutup bukunya dan menghela nafas panjang. "Tidak, dia tidak mungkin melakukan itu kepadaku"

"Yakin sekali.."

"Kami sudah pernah membuat lagu bersama sebelumnya, aku tau maksud Elio melakukan ini. Jadi eonni tenang saja"

Layla kembali ke dalam studio setelah menghabiskan makan siangnya. Sepertinya tadi dia membuka pintu cukup keras tapi suara bising itu sama sekali tidak mengganggu Elio yang sekarang sedang tertidur di sofa. Sebelumnya dia mengira Elio juga pergi dari ruangan untuk makan siang dan bukannya pergi tidur.

Kemudian Layla melangkah secara perlahan untuk mendekatinya. Dia bertingkah seperti seorang pencuri yang kikuk ketika memperhatikan Elio yang sedang tidur.  Dia melihat bibir pria yang sedikit terbuka, mereka bergerak sangat lucu. Apa yang sedang Elio mimpikan ? Kalau di perhatikan seperti sedang berdoa. Layla tertawa kecil sambil menutup mulutnya. 

Yes, you can hold my hand | JUNGKOOK Vers. [End + Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang