18. SESEORANG MEMPERMAINKANKU

1.6K 279 25
                                    

BIJAK DALAM MEMBACA
°
°
°
°
°
°
°
°
°
🌱
••••


Pagi ini suara Cella memenuhi seisi kamarnya akibat perdebatannya dengan seseorang yang diteleponnya.

"Lo ingat nggak sih sama perjanjiannya" Cella berkata dengan marah kepada seseorang yang sedang dirinya telepon.

"Tenang aja, gue ingat" terdengar suara serak serak dari telepon yang berada di samping telinga Cella.

"Kalau Lo ingat, kenapa di ingkar?!" Cella menahan dirinya untuk tidak berteriak, ingin sekali dia membanting hpnya, suara ini sungguh membuatnya pusing.

"Gue khilaf" Cella berusaha sebisa mungkin menahan gejolaknya untuk membanting ponsel yang saat ini berada digenggamnya.

"Khilaf?, gila Lo!!" Cella membantah perkataan yang keluar dari teleponnya.

"Gue nggak peduli" perkataan terakhir lelaki yang sedang berbicara dengan dirinya dan mematikan sambungan telepon secara sepihak.

Tittt

"Lo argh, sial kenapa dimatiin"

"Halo"

"Halo"

"Argh, sialan Lo!!" Cella berteriak kepada teleponnya dengan emosi yang menggebu.

Cella melempar handphone dengan kuat ke atas kasur, ini sangat membuatnya jengkel.

Ceklek

"Cella kenapa teriak teriak" Celin masuk dengan kursi roda yang selalu bersamanya, Cella mengatur nafasnya yang memburu lalu menoleh dan menggelengkan kepalanya lalu berjalan kearah sang mamah dan mendorong kursi rodanya supaya cepat sampai disisi kasur.

"Ada masalah?" Celin kembali bertanya dan Cella kembali menggelengkan kepalanya.

"Kalau punya masalah kamu bisa cerita ke mamah, ingat mamah akan selalu ada buat kamu" ucap Celin menatap Cella sambil tersenyum lembut. Cella pun menganggukkan kepalanya lalu Cella berjalan ke kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah meninggalkan Celin yang menatap kearah Cella dengan tatapan yang sulit diartikan.

°°°°

Hari ini pertandingan basket antara Laskar high school vs Ornita high school akan dilaksanakan, keadaan lapangan basket indoor sangat ramai, di setiap tribun dipenuhi oleh para penonton dari Laskar high school dan Ornita high school, mereka saling menyoraki nama sekolah mereka masing-masing untuk menyemangati.

Alice berteriak heboh mengikuti yang lainnya sedangkan Cella terlihat tidak betah berada disalah satu kursi penonton, dia muak mendengar acara sahut menyahut menyebutkan nama sekolah sadari tadi, jika Alice tidak memaksa nya tadi mungkin Sekarang Cella sedang bersantai di kelasnya lengkap dengan buku-buku yang berada dihadapannya.

Ingin meninggalkan tempat ini namun dia tidak bisa keluar karena tempat ini seperti penjara yang penuh oleh tahanan yang menghalanginya untuk pergi.

Yang bisa dia lakukan hanyalah berdiam diri dan fokus kepada pertandingan yang sedang berlangsung.

Waktu berlalu dan pertandingan semakin memanas terlihat kedua tim tidak ingin saling mengalah mereka terus berusaha untuk mencetak satu poin saja.

Menit waktu permainan terlihat sebentar lagi akan selesai dan sekarang skor mereka sama, Detra yang menjadi ketua untuk tim basket sekolah mereka mengantikan Nathala, tangan Nathala sebenarnya sudah sembuh tapi Nathala berkata untuk saat ini dirinya sedang tidak ingin bertanding jadi dia menyerahkan posisi kaptennya kepada Detra untuk sementara,
Detra mendribble bola menuju ring lawan demi mencetak satu poin, namun dia dihalangi oleh beberapa orang dari tim lawan mata Detra bergerak dengan cepat mencari kawan setimnya.

SAD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang