28. INTROSPEKSI DIRI ITU PENTING

1.2K 135 5
                                    

BIJAK DALAM MEMBACA
°
°
°
°
°
°
°
°
°
🌱
•••


"Detra"

Detra menoleh ke arah asal suara, Rindi berdiri menyandarkan tubuhnya ke dinding yang letaknya tidak jauh dari Detra berdiri dengan tangan yang bersedekah dada.

"Gimana, lo dapat apa yang lo mau?" Rindi menatap Detra dengan salah satu alis yang terangkat.

Detra tidak menjawab dan memilih melewati Rindi dengan pandangan yang terfokus ke arah depan, menganggap seolah Rindi hanyalah angin lalu.

"Andira nggak bakalan balik"

Perkataan Rindi barusan menghentikan langkah Detra, Detra berbalik  untuk menatap Rindi dan berkata.

"Dimana Andira?" tanya Detra, berharap Rindi mengetahui keberadaan Andira dan memberitahunya.

"Dimana ya" Rindi berkata dengan salah satu tangan nya yang memegang dagu seakan sedang berpikir, lalu terkekeh pelan. Detra menatap Rindi semakin datar, raut wajah tidak bersahabat jelas terpancar dari diri Detra. Rindi mengangkat pandanganya setelah selesai dengan tingkat konyolnya.

"Lo nggak usah duluan berburuk sangka sama gua yang mau nyakitin Andira, omongan Alice tadi cuma pengen alihin fokus lo aja" Rindi berkata dengan raut wajah yang dibuat nya serius.

"Dia punya rahasia yang satu orang pun nggak tahu, dan rahasianya berkaitan dengan gadis yang lo sukai"  Rindi berkata dengan menatap Detra remeh, berjalan mendekat ke arah Detra lalu menepuk salah satu pundaknya seolah sedang menghilangkan debu tak kasat mata dari seragam Detra dan pergi meninggalkan Detra yang masih terdiam memikirkan perkataan Rindi barusan.

"Satu lagi, tadi lo nanyain Andira kan?, nggak  usah dicari nanti juga balik sendiri" Detra semakin menatap Rindi dengan raut wajah tidak bersahabat ketika dirinya pergi meninggalkan rooftop.

°°°

Alice berjalan dengan mengendap-endap kearah belakang sekolah untuk pergi meninggalkan sekolah lewat gerbang belakang.

Dia sudah berkata kepada Cella jika dirinya pulang duluan tadi melalui sambungan telepon, Alice berbohong jika dia tidak enak badan padahal tadi ketika Alice jatuh di keramaian Xianty dan Acin menarik dirinya dengan sangat kasar menuju rooftop.

Tidak mungkin jika dia kembali ke kelas setelah mengatakan jika dirinya sedang tidak enak badan yang ada Cella akan menatapnya dengan tatapan yang sangat mengintimidasi.

Ah sial padahal tadi dirinya menjawab seperti itu hanya sebagai alibi ketika Cella menelponnya, Alice ingin Cella menolongnya tapi dia malah kehilangan kata-kata saat ditatap Rindi dengan tatapannya yang sangat tidak baik untuk dipandang.

Walaupun dirinya ketakutan ketika melewati taman belakang yang terkenal angker dirinya tetap melewatinya dan membuang jauh-jauh rasa takutnya, dia tidak boleh takut dan kalau dipikir-pikir lagi bagaimana mungkin ada hantu.

Alice berhasil keluar dari daerah sekolah melalui gerbang belakang yang tidak dikunci.

Pandangan Alice mengarah kepada salah satu warung yang terletak tidak jauh dari dirinya berdiri, bagaimana mungkin mereka membuka warung di tempat seperti ini, siapa yang ingin mengunjunginya.

Alice berjalan menuju kearah jalan raya dengan mengunakan instingnya, dia tidak tahu jalan di daerah sini karena Alice jarang kesini dan juga untuk sampai ke bagian belakang sekolah sma Laskar high school harus melewati gang-gang yang besar jalannya hanya bisa dilalui oleh motor saja.

"Udah bodoh, bolos lagi" suara itu menghentikan langkah Alice.

"Seharusnya lo sadar, minimal kalau bodoh jangan sering bolos, nanti nggak lulus nangis" Lendra berdiri dibelakang Alice yang menghentikan langkahnya dengan menatap Alice dengan tatapan mengejek.

"Kalau kerjaan lo cuma bolos mendingan nggak usah sekolah, kasian orang tau lo bayar uang sekolahan lo" Alice berbalik menatap Lendra dengan tatapan biasa saja.

"Gue bayar uang sekolah dengan uang hasil kerja keras gue sendiri" mendengar perkataan Alice barusan, Lendra mengangkat salah satu sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman sinis.

"Yakin uang sendiri, setau gue yang belum lulus sma nggak akan diterima di tempat kerja manapun" Alice mengangkat wajahnya untuk balas menatap Lendra yang sedikit tinggi darinya.

"Lo yang masih tergantung sama orang tua nggak usah sok tau, mentang-mentang semua yang lo mau  diturutin sama mereka. seharusnya manusia yang selalu memaksa keadaan orang tua untuk memenuhi semua kemauannya, itu yang wajib sadar diri" Alice menatap Lendra dengan tatapan mengejek.

"Introspeksi diri itu penting!" ucap Alice dan pergi meninggalkan Lendra yang menatapnya dengan tatapan geram serta kedua tangannya yang terkepal dengan erat menahan amarah, jika bukan karena perjanjian itu mungkin Alice akan Lendra pukuli saat ini juga.


TBC

PLAGIAT PERGI PLEASE 🙏

MENGISI WAKTU LUANG
MOHON MAAF APABILA TERDAPAT PENULISAN KATA YANG TIDAK SEMPURNA
TANDAI TYPO

VOTE AND COMMENT

SEE YOU

SAD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang