07. AKU TIDAK SANGGUP

2.7K 441 78
                                    

BIJAK DALAM MEMBACA
°
°
°
°
°
°
°
°
°
🌱
••••

Cella menuruni tangga untuk pergi ke dapur namun kehadiran mamahnya yang duduk di kursi roda sambil menatap ke arah luar rumah melalui sebuah kaca besar yang berada di depannya membuat Cella mengurungkan niatnya untuk pergi ke dapur.

Cella melangkah mendekat ke arah mamahnya yang sepertinya tidak menyadari akan kehadiran dirinya.

Cella berdiri dibelakang mamahnya dan menghembuskan nafas dengan pelan.

Keduanya sama-sama terdiam sambil menatap ke arah depan dengan pikiran yang sama-sama berkecamukan.

"Kenapa kesialan harus menimpa kita pada hari itu" Cella menunduk menatap ke arah mamahnya yang baru saja berkata.

"Dulu papah mu begitu mencintai dan menyayangi mamah hingga dia tidak bisa pergi jauh dari mamah" Cella masih saja menatap ke arah mamanya menunggu lanjutan dari perkataan mamahnya.

"8 tahun menjalin hubungan layaknya remaja lainnya membuat mamah begitu bahagia karena papah mu selalu menemani mamah disaat mamah sedih maupun senang" mamah Cella Celin tersenyum tipis mengingat masa-masa itu.

"Hingga akhirnya kami berdua memutuskan untuk menikah" Cella kembali menatap ke arah depan sambil mendengarkan kelanjutan perkataan mamahnya.

"Pernikahan berlangsung begitu meriah dan di hari itu mamah merasa begitu bahagia" Celin kembali tersenyum membayangkan di saat-saat hari pernikahannya.

"Tidak lama setelah itu kalian lahir ke dunia ini, membuat mamah dan juga papah mu begitu sangat bahagia hingga sangat sulit menjelaskan rasa bahagia yang kami rasakan dengan kata-kata" 

"Kalian tumbuh begitu cepat hingga tidak terasa jika sudah hampir belasan tahun kita bersama dan bahagia bersama"

"Mamah pernah mendengar satu kalimat yang bahkan tidak mamah percayai sama sekali "

"Isi kalimat itu adalah ' awal kebahagian akan berakhir dengan kesedihan yang mendalam' "

"Seharusnya hari itu kita tidak pergi saja karena keadaan kamu yang sedang di dalam masa pemulihan" Cella ingat hari itu, hari dimana mereka sekeluarga yang tetap memaksa untuk pergi padahal dirinya masih di dalam masa pemulihan karena dirinya yang sedang sakit saat itu.

"Andai kita tidak pergi hari itu, hal itu tidak akan terjadi dan kita semua pasti masih bisa berkumpul hingga saat ini, namun karena keegoisan mamah yang tetap memaksa untuk pergi hal buruk terjadi dan membuat dia pergi" Cella langsung memeluk mamahnya dengan erat serta nafasnya yang memburu tidak ingin lagi mendengar perkataan selanjutnya dari mamahnya.

"Karena mamah dia pergi dari dunia ini"

"Mah stop" Cella semakin erat memeluk mamahnya hingga tidak terasa kedua bola matanya telah mengeluarkan air mata.

Cella terus memeluk mamahnya dengan erat tidak ingin mendengar kata apapun lagi yang keluar dari bibir mamahnya hingga keduanya tidak menyadari jika seorang pria paru baya atau papah Cella sedang menatap keduanya dengan keadaan kedua mata yang berkaca-kaca dari lantai atas.

°°°

Hari-hari kembali berlalu dan sekarang telah kembali menjadi hari senin.

SAD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang