30. KESALAHPAHAMAN BERUJUNG PERTENGKARAN

1.2K 122 26
                                    

BIJAK DALAM MEMBACA
°
°
°
°
°
°
°
°
°
🌱
•••






Alice sudah siap dengan seragam sekolahnya dan duduk di depan meja riasnya, tatapannya kembali mengarah kepada kasurnya yang sudah diganti dengan seprai baru.

Kejadian kemarin malam kembali datang ke dalam ingatannya hingga membuat dirinya berdecak dengan malas.

Siapa juga yang mengirimkannya paket yang tidak pantas untuk diterima kemaren.

Alice memikirkan siapa yang sudah mengirimkannya bangkai tikus itu, apakah Lendra? atau mungkin Rindi? atau jangan-jangan keduanya berkerjasama?.

Memikirkannya saja membuat Alice mengepalkan kedua tangannya erat, jika dugaannya benar keduanya berkerjasama lihat saja pasti akan dirinya balas.

Alice bangkit dari duduknya dan berangkat menuju sekolah nya.

°°°

Cella mencoret-coret setiap lembar bukunya dengan coretan abstrak, mengabaikan suasana kelas yang semakin ramai karena murid terus berdatangan.

Bahkan bunyi tarikan kursi yang bergesekan dengan lantai tepat disebelahnya tidak dirinya hiraukan.

Pikirannya sangat kacau ketika bayang-bayang kejadian kemarin kembali datang ke dalam ingatannya dan juga sebuah ingatan yang seharusnya tidak dirinya ingat pun  datang ke dalam ingatannya membuatnya seakan lupa jika saat ini dirinya sedang ditatap dengan aneh oleh hampir sebagian siswa Xll/3 1 karena dirinya yang seperti tidak ingat akan dunia saat ini.

"Cella!" Alice mengguncang tubuh Cella dengan sangat keras karena tidak kunjung mendapatkan respon dari Cella sadari tadi dirinya memangilnya.

Cella melepaskan pulpen yang semula digenggamnya hingga menghasilkan bunyi ketika pulpen itu bersentuhan dengan meja.

Cella menatap ke arah Alice dengan raut wajah datar membuat Alice menjadi gugup dan mengalihkan tatapannya dari Cella.

"Lo aneh" ucap Alice dan menundukkan kepalanya menatap ke arah bukunya.

Cella mengangkat pandangannya dan seketika semua murid Xll/3 1 yang asalnya sedang menatapnya aneh langsung mengalihkan tatapan dari dirinya.

Cella kembali menoleh ke arah buku yang banyak sekali terdapat coretan, melihat itu Cella menghela nafas pelan hingga membuat Alice menatap ke arahnya dengan raut penasaran, apa yang terjadi kepada Cella?

Keduanya larut dalam pemikirannya masing-masing hingga suara dobrakan pada pintu kelas mereka mengalihkan fokus keduanya.

Lendra berdiri di ambang pintu dengan sebuah kotak berwarna hitam bercampur putih yang berada di tangannya.

Dengan langkah lebar Lendra berjalan mendekat ke arah meja Alice dan Cella lalu dengan kuat melempar kotak yang berada ditangannya ke arah Cella.

Cella yang di lempar kotak itu dengan tiba-tiba refleks mengangkat kedua tangannya untuk menangkap sebuah kotak yang Lendra lempar kepadanya.

"Maksud lo apa ha!" Lendra menatap Cella dengan tatapan tajamnya.

Mendengar perkataan Lendra barusan membuat Cella bingung, namun raut wajah kebingungannya dapat tertutupi akan raut wajah tanpa ekspresinya.

Keduanya saling bertatap dengan Lendra yang menahan emosinya dan juga Cella yang tidak berekspresi sedikitpun.

"Lo gila?" Kata Cella bertanya setelah meletakkan kotak yang Lendra lempar pada dirinya tadi di atas meja tepat dihadapannya.

SAD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang