BIJAK DALAM MEMBACA
°
°
°
°
°
°
°
°
°
🌱
••••Tubuhnya basah akibat keringat, matanya masih terpejam erat, nafasnya memburu hingga hanya suara nafasnya yang mendominasi sebuah kamar yang diterangi oleh sinar bulan yang tembus dari sebuah jendela yang gordennya tidak ditutup.
Secara tiba-tiba mata itu terbuka lebar dengan keadaan nafas yang memburu, dirinya langsung terduduk dari posisi terbaring nya dan mengambil gelas yang sudah diisi penuh dengan air putih yang berada disebelah lampu tidur lalu meneguknya hingga habis.
Ceklek
Pintu kamar yang asalnya tertutup rapat kini dibuka secara perlahan, memperlihatkan seorang wanita yang terduduk di atas kursi roda.
"Mamah kenapa keluar kamar malam-malam begini?" Cella berkata ketika melihat kedatangan mamahnya dan perlahan menghilangkan rasa paniknya.
"Mamah mau ngeliat kamu aja, perasaan mamah nggak enak" Jawab mamah Cella ketika sudah dekat dengan kasur Cella sambil tersenyum simpul, Celin namanya.
"Cella gapapa kok" Kata Cella dan tersenyum menatap kearah mamahnya, tentu saja dia berbohong, bagaimana bisa dia bilang tidak apa-apa padahal barusan dia memimpikan sesuatu yang membuat dirinya kembali dihantui rasa takut dan bersalah.
"Mamah juga nggak tau kenapa tadi gak bisa tidur dan kepikiran tentang kamu" Kata Celin dan menatap Cella dengan tatapan sendu.
"Ya Udah kalau gitu, gimana kalau mamah tidur sama Cella aja, untuk malam ini" Ajak Cella, Celin seperti memikirkan sesuatu hingga ia pun menganggukkan kepalanya setuju dengan ajakan Cella.
Cella membantu mamahnya bangkit dari kursi roda menuju kearah kasurnya, lalu mereka berdua berbaring dengan keadaan Cella yang memeluk tubuh Celin erat sedangkan Celin mengelus rambut Cella hingga akhirnya mereka sama sama terlelap.
°°°
Prang
Bunyi pecahan kaca membuat Cella membuka kedua matanya yang semula terpejam dengan keadaan terkejut, Cella menoleh kearah jam weker yang berada disebelah lampu tidurnya, jam menunjukkan pukul 04.50, lalu Cella kembali menoleh kearah mamahnya yang masih tertidur nyenyak, tanpa menghasilkan bunyi sedikitpun Cella turun dari kasur dan berjalan keluar kamar menuju sumber suara.
Cella berjalan menuruni tangga, satu hal yang pertama ia lihat adalah barang barang yang sudah tidak berada ditempanya, pandangan Cella menjelajah dari satu sudut hingga ke sudut lainnya lalu terhenti di arah papahnya, Ellan yang sedang menatap dirinya dengan tatapan tajam.
Cella menelan saliva nya dengan susah payah, tatapan papahnya sungguh membuatnya takut setiap saat ketika bertemu pandang dengan tatapan itu.
"Dimana Celin?!" Ellan berkata dengan nada dingin, Cella menatap Ellan papahnya dengan keberanian yang sudah dirinya kumpulkan sejak dirinya keluar meninggalkan kamar dan berkata dengan menatap Ellan santai, padahal detak jantungnya sangatlah tidak beraturan berdetak.
"Masih tidur" Jawab Cella masih dengan membalas tatapan Ellan, melawan rasa takutnya untuk saat ini.
"Suruh dia kemari!" Suruh Ellan tanpa ingin dibantah. Cella memutar kedua bola matanya malas dan kembali berkata.
"Mamah, masih tidur" Cella menatap papahnya heran, apakah papahnya menjadi pria tuli sehingga tidak mendengar apa yang barusan dirinya katakan.
"Saya tidak peduli, cepat suruh dia kesini!!" Bentak Ellan. Sepertinya Ellan sudah sangat emosi dapat dilihat dari urat-urat lehernya yang terlihat menonjol dan wajahnya yang memerah menahan amarah.
![](https://img.wattpad.com/cover/304781336-288-k925086.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD LIFE
Genç Kurgu°°° Kenapa bisa seperti ini?, kenapa alur hidupku begitu menyedihkan?, dan kenapa mamah harus pergi meninggalkan ku sendirian di dunia yang kejam ini, kenapa?. Apakah bisa aku pergi menyusul mamah?, aku tidak bisa hidup tanpa dirinya di sisiku. Aku...