44. KENAPA TIDAK ADA YANG MENOLONGKU??

1K 67 4
                                    

BIJAK DALAM MEMBACA
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
••••
🌱


Cella meremas dengan kuat perutnya karena terasa perih dan sakit akibat hanya diberi makan satu roti yang ukurannya sebesar tangannya dan juga segelas susu di pagi hari saja.

Sudah tiga hari ini Cella begitu menderita akibat mamah tirinya yang hanya memberikannya makan di pagi hari saja karena suruhan papahnya, dan sejak tiga hari ini juga Cella tidak pergi ke sekolah karena larangan papahnya entah apa tujuannya.

Dulu Ellan begitu memaksa Cella untuk pergi ke sekolah biarpun saat itu Cella sedang sakit, karena yang ada di kepala Ellan hanyalah dapat melihat sosok Ellin di tubuh Cella yang dirinya didik untuk menjadi sama seperti putri kesayangannya, Ellin.

Cella berusaha menahan rasa sakit di perutnya dengan sekuat tenaganya hingga kedua matanya menatap ke arah depan dengan tatapan sayu.

Jam weker yang berada di atas meja yang berada di sebelah kasur Cella menunjukkan pukul 02.10 dini hari.

Cella ingin berteriak dan meminta pertolongan papahnya namun sepatah katapun sulit dirinya katakan.

"Tolong" Ucap Cella sekuat tenaganya yang terdengar lirih hingga kedua bola matanya pun terpejam tidak sadarkan diri.

°°°

Alice duduk termenung di atas kasur nya dengan pandangan nya yang menatap kosong ke arah depan.

Keadaan kamarnya begitu kacau saat ini, barang-barang sudah terletak tidak pada tempatnya.

Pandangan Alice menatap selembar kertas yang tergeletak di atas lantai kamarnya dengan tatapan terluka.

Hingga isakan tangisnya pun mulai terdengar memecahkan keadaan yang asalnya sunyi menjadi sedikit bising akibat tangisannya.

1 jam lalu

Alice membuka pintu rumahnya ketika suara bel di rumahnya terdengar.

Alice membuka pintunya dan binar bahagia dari kedua matanya terpancar jelas ketika mendapati keberadaan papah dan mamah nya di hadapannya saat ini.

"Pah, mah" Kata Alice sungguh sangat bahagia akan kedatangan kedua orang tuanya.

Pria paruh baya dan juga wanita paruh baya itu tidak menggubris panggilan Alice, kedua langsung memasuki rumah tanpa memperdulikan keberadaan Alice di hadapan ke duanya.

Alice memudarkan senyumnya ketika panggilannya tidak digubris oleh keduanya namun sesaat kemudian sebuah senyuman kembali terbit di bibir Alice.

Alice menutup pintu dan berjalan mendekati papah dan mamah nya yang duduk di sofa ruang tamu.

Alice memilih duduk di hadapan keduanya dengan senyuman yang tidak luntur sedikitpun dari bibirnya.

"Mah Alice kangen banget sam..."

"Apakah rumah ini tidak pernah dibersihkan?." Tanya mamah Alice yang memotong perkataan Alice.

Alice menggelengkan kepalanya dan berkata.

"Setiap pulang sekolah Alice langsung bersih-bersih kok," Ucap Alice menatap sekeliling rumah yang dirinya tinggali, apakah ada yang aneh?, Alice hanya mengacaukan kamarnya tidak Deng ruangan lainnya.

"Rumah ini terlihat sangat tidak terawat." Ucap mamah Alice yang tidak mendengarkan apa yang Alice katakan membuat Alice yang ingin kembali berbicara mengurungkan niatnya. Untuk apa terus berbicara jika tidak ada yang mendengarkannya.

Alice menundukkan kepalanya hingga sebuah map yang entah isinya apa, papahnya letakkan di atas meja.

Alice menatap papahnya dengan tatapan bertanya-tanya.

SAD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang