40. APAKAH KEHADIRANKU TIDAK PERNAH DIANGGAP??

1K 79 3
                                    

BIJAK DALAM MEMBACA
°
°
°
°
°
°
°
°
°
••••
🌱

Detra dan juga Lendra sampai di rumah dengan keadaan yang lesu karena belum juga menemukan keberadaan Andira sampai saat ini.

Keduanya tidak pernah berhenti untuk mencari keberadaan Andira yang sampai saat ini belum juga diketahui.

Meskipun keduanya diancam untuk tidak kembali ke rumah oleh Ran sebelum menemukan Andira, keduanya tetap nekad kembali ke rumah ketika larut malam untuk menghindari amukan Ran, yang selalu mengoceh karena keduanya tidak menemukan keberadaan Andira, dan pergi ke sekolah ketika Ran sudah pergi ke kantor bahkan terkadang mendahului Ran.

Sedangkan Dirna terlihat tidak memiliki semangat hidup sehari setelah Andira tidak kembali juga ke rumah.

Detra menutup pintu dengan amat pelan dan langsung menguncinya namun suara ketukan pintu dari luar menghentikan aktivitas dirinya mengunci pintu.

Tok tok tok

Detra menatap ke arah Lendra yang berdiri tidak jauh dari dirinya. Keduanya saling menatap satu sama lain hingga suara Ran dari pertengahan tangga membuat keduanya terdiam kaku.

"Kenapa kalian kembali?, Apakah sudah menemukan keberadaan Andira?." Tanya Ran menatap kedua putranya dengan tatapan tajamnya.

Lendra menatap ke arah ayahnya yang mulai menuruni tangga dan berkata.

"Yah, Detra sama Lendra juga butuh istirahat." Ucap Lendra menatap ayahnya dengan tatapan jengkel namun dirinya langsung mengubah raut wajahnya ketika Ran menatapnya dengan sangat tajam.

"Berani menjawab berarti siap mendapatkan hukuman." Ucap Ran menatap keduanya dengan tatapan sangat amat tajam.

"Ikut ayah!" Ucap Ran tanpa ingin dibantah menyuruh kedua putranya mengikuti dirinya yang berjalan menuju sebuah pintu yang berada dibawah tangga.

Detra dan Lendra menghembuskan nafas berat, 'hukuman lagi' batin keduanya bersamaan, namun suara ketukan pintu untuk yang kedua kalinya membuat ketiganya saling menatap satu sama lain. Siapa yang datang di tengah malam begini bingung ketiganya.

Ran menatap Detra yang jaraknya lumayan dekat dengan pintu untuk membukanya.

Detra pun mulai mendekati pintu dan membuka kunci pintu rumah mereka dengan waspada.

Andira yang sadari tadi berdiri di depan pintu melangkah memasuki rumah dengan wajah lesu nya.

Detra yang melihat kehadiran Andira di depan pintu pun dibuat terkejut akan kehadiran Andira.

Ran dan juga Lendra yang mendapati kehadiran Andira pun sama terkejutnya seperti Lendra.

Namun beberapa saat kemudian Ran langsung menatap Andira dengan tatapan tajam.

"Dari mana saja kamu Andira?!." Ucap Ran menatap Andira dengan tatapan yang mengintimidasi.

Andira mengangkat pandanganya menatap Lendra yang berdiri tidak jauh dari dirinya lalu menatap ke arah ayahnya Ran dengan tatapan mata nya yang sayu.

"Andira capek." Ucap Andira dengan lesu dan keadaan tubuhnya yang lemah, dengan sigap Lendra menangkap tubuh Andira ketika tubuh Andira hendak jatuh kelantai.

Lendra menatap Andira panik yang saat ini berada dalam pelukannya dengan keadaan darah yang perlahan keluar dari hidungnya.

"Bawa dia ke rumah sakit." Suruh Ran dengan tenang tanpa ekspresi sedikitpun diwajahnya dan berlalu pergi dari sana kembali menaiki tangga, namun Lendra seakan tidak dapat bergerak setelah melihat darah yang keluar dari hidung Andira yang lumayan banyak.

SAD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang