20. CELLA BENCI PAPAH

1.5K 267 41
                                    

BIJAK DALAM MEMBACA
°
°
°
°
°
°
°
°
°
🌱
••••












Ceklek

"Maaf non, semalam bibik nggak bisa bantu" pembantu rumahnya berkata dengan menundukkan kepalanya setelah membukakan pintu, merasa bersalah karena semalam tidak dapat membantu anak dari nyonya nya.

Tanpa memperdulikan pembantu itu Cella langsung masuk dan menuju kamarnya namun baru saja melewati ruang santai Cella melihat sang mamah yang duduk termenung menatap keadaan luar rumah yang masih sangat pagi dibatasi oleh sebuah kaca besar.

Cella langsung berjalan kearah mamahnya mengabaikan keadaan nya yang sedang tidak baik-baik saja saat ini. Bayangkan saja berada di luar rumah semalaman dengan keadaan cuaca yang tidak terlalu bagus karena semalam sedikit gerimis.

"Mah" Cella datang dan berdiri disebelah mamahnya.

"Mamah dari kapan disini" Cella menanyakan dari kapan mamahnya berada disini dia takut jika mamahnya tidak tidur lagi dari tadi malam.

Tidak ada tanggapan dari sang mamah membuat Cella menoleh untuk melihat wajah mamahnya tatapan Cella yang mulanya biasa saja langsung mendaftarkan raut wajahnya.

"Papah yang buat?" Cella berkata dan meraba sebuah memar yang berada di pipi mamahnya, tidak ada tanggapan sama sekali membuat Cella sangat yakin ini pasti perbuatan papahnya lagi.

"Sialan!" lirih Cella, dirinya bangkit dari yang mulanya berjongkok ingin berjalan meninggalkan mamahnya namun tangan Cella ditahan oleh sang mamah.

"Jangan, kamu harus sekolah dan bersiaplah, ini sudah hampir jam 6" Celin berkata menghalangi Cella yang ingin mendatangi ruang kerja papahnya.

"Tapi papah" perkataan Cella dipotong oleh Celin.

"Sudah lupakan saja" perkataan Celin barusan membuat Cella menggelengkan kepala tidak habis pikir, jika dia menjadi mamahnya sudah dia talak papahnya.

"Tapi ini sudah keterlaluan mah" Cella kembali angkat suara membantah perkataan mamahnya tadi.

"Lupakan saja Cella" kata Celin mengabaikan perkataan Cella tadi.

"Lupakan?, mah mau sampai kapan mamah bakalan bilang lupakan, lupakan, lupakan!, itu nggak mudah buat Cella, Cella muak liat papah yang selalu ngelakuin kekerasan sama mamah, Cella muak mah!!" Cella berkata dengan menggebu-gebu dan matanya yang berkaca-kaca.

"Kembali ke kamar dan bersiap untuk sekolah" tidak memperdulikan perkataan Cella, Celin menyuruh anaknya untuk kembali ke kamar.

Cella menggelengkan kepalanya tidak habis pikir, ancaman apa lagi yang papahnya berikan kepada mamahnya hingga membuat mamahnya tidak bisa melawan seperti ini lagi.

"Cella benci papah" Cella berkata demikian karena emosinya sudah tidak dapat ia kendalikan, Celin yang mendengar hal itu hanya terdiam tanpa berniat membalas perkataan Cella. Kedua bola mata Cella berkaca-kaca dan Cella langsung pergi menuju kamarnya.

°°°

"Seperti yang kalian ketahui organel sel itu cukuplah beragam, sel tumbuhan dan sel hewan itu juga sangat berbeda hal ini disebabkan karena adanya perbedaan di bagian organel sel dan pertanyaannya" perkataan buk Lia yang masih menjelaskan langsung terhenti karena pandangan nya terarah kepada Cella, meskipun tatapannya mengarah ke depan buk Lia tau jika pikiran nya tidak pokus kepada materi yang sedang dia jelaskan.

SAD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang