33. SESUATU YANG TIDAK TERDUGA

1.2K 101 2
                                    

BIJAK DALAM MEMBACA
°
°
°
°
°
°
°
°
°
🌱
••••

Kedua mata itu perlahan terbuka setelah terpejam berjam-jam lamanya.

Alice memejamkan kembali matanya  ketika bau obat-obatan tercium jelas ke dalam Indra penciumannya.

Salah satu tangannya terangkat memegang kepalanya yang terperban karena terasa nyeri.

Kejadian yang menimpanya beberapa jam lalu membuatnya berdecak malas, kenapa tidak langsung mati saja dirinya huh.

Tidak ada lagi yang dapat dirinya pertahanan di dunia yang kejam ini.

°°°

Cella berdecak malas ketika panggilan teleponnya tidak diangkat oleh Alice.
Berkali-kali sudah Cella berusaha menghubungi Alice namun tetap tidak di angkat, pesan yang dirinya kirim pun tidak dibaca oleh Alice.

Cella memasukkan ponselnya ke dalam saku roknya dan melanjutkan jalannya menuju kelas karena dirinya baru saja selesai mengikuti lomba silat di sekolah lain dan langsung kembali menuju sekolahnya namun di  persimpangan menuju kanti dan kelasnya Nillea langsung mengubah tujuan pertamanya yang ingin langsung kembali ke kelas untuk pergi menuju kantin.

Cella menatap malas suasana kantin yang sangat ramai hingga tangan seseorang merangkul bahunya membuat Cella kebingungan.

Cella sedikit terkejut akibat tindakan tiba-tiba itu, lalu Cella menolehkan kepalanya kepada seseorang lelaki yang merangkul bahunya.

Cella memutar kedua bola matanya malas setelah melihat wajah seseorang yang dengan lancang merangkulnya, Cella dengan cepat melepaskan rangkulan lelaki itu dan memelintir tangannya yang terlalu lancang, hingga membuat lelaki itu memekik tertahan dengan keadaan tangannya yang berada dibelakang tubuhnya.

Cella menatap tajam lelaki yang saat ini sedang membelakanginya lalu berkata dengan lirih.

"Sialan!"

Cella melepaskan pegangan tangannya pada tangan lelaki itu dan mendorong sedikit kuat untuk menjauhinya.

Lelaki itu mengelus pergelangan tangannya yang terasa nyeri lalu menatap ke arah Cella dan terkekeh.

"Menarik" ucapnya dengan senyuman yang membuat Cella jengkel, entah siapa lelaki yang saat ini berada dihadapannya.

Cella berdecih dan berbalik hendak meninggalkan kantin.

"Kemana?" Nathala yang tiba-tiba muncul ketika dirinya sudah berbalik membuat Cella memundurkan langkahnya agar tidak terlalu berdekatan dengan Nathala.

Duk

Cella merasakan punggungnya menabrak seseorang, dirinya berbalik dan menatap lelaki yang merangkul dirinya tadi dengan tatapan malas, kenapa lelaki ini melangkah mendekat kearahnya hingga punggungnya bertabrakan dengan dada bidangnya dan lihatlah senyumannya saat ini sangat menjengkelkan.

Cella memutar kedua bola matanya malas dan kembali melangkah meninggalkan kantin.

"Ada yang mau gue omongin" Nathala mencegah Cella pergi dengan mencekal pergelangan tangannya.

Cella menoleh ke arah Nathala dengan pandangan bertanya.

"Nana ada di sini" beberapa murid yang mendengar perkataan Nathala barusan menatapnya dengan pandangan yang berbeda-beda, jelas mereka tau mengenai Nana yang kembali datang ke sekolah ini karena semua murid yang berada di kelas 2-1 setelah bel istirahat berbunyi mereka langsung membicarakan hal itu dengan beberapa anak kelas lain.

Cella berdecak malas mendengar perkataan Nathala barusan yang sangat tidak masuk akal baginya lalu berkata.

"Kenapa semua murid menjadi gila, huh" Cella berkata dengan lirih dan menatap Nathala dengan tatapan jengah.

SAD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang