09. MIMISAN KARENA LELAH, MUNGKIN?

2.5K 415 66
                                    

BIJAK DALAM MEMBACA
°
°
°
°
°
°
°
°
°
🌱
••••

Andira kembali ke kelasnya setelah keluar dar ruang bk, Andira mendapati ceramah dari buk Risa karena dirinya bolos pada jam pertama dan buk Risa juga memarahi dirinya yang kembali berantem, begitu pikir buk Risa setelah melihat memar yang terdapat di wajah Andira dan Andira pun tidak membantah perkataan buk Risa mengingat sudut bibirnya terasa sakit ketika berbicara.

Tidak lama setelah kedatangan Andira buk Yuna memasuki kelas mereka.

"Baiklah, saya akan membagikan hasil ulangan harian kalian minggu kemarin" Buk Yuna datang dengan tumpukan kertas yang berada ditangannya, satu persatu nama mereka disebut dan maju mengambil kertas tersebut, ada yang bersorak kegirangan karena nilainya tinggi dan juga menghela nafas kecewa karena nilainya dibawah kkm.

"Alice" Ketika namanya disebut Alice langsung bangkit berdiri berjalan kearah buk Yuna mengambil hasil ulangannya.

"Tingkatkan nilaimu" Kata buk Yuna dan memberikan kertas hasil ulangan Alice.

"Berapa?" Tanya Cella, tanpa menjawab perkataan Cella, Alice meletakkan kertas hasil ulangan nya di atas meja, membuat siapapun bisa melihat nilainya termasuk Cella.

Nilai yang Cella lihat dari hasil ulangan Alice adalah 50, melihat angkat tersebut membuat Alice menghela nafasnya.

"Rata-rata nilai kalian sudah di atas kkm dan ada juga yang di bawah kkm, saya berharap kalian bisa meningkatkan lagi nilai kalian, terima kasih atas perhatiannya, selamat siang" Buk Yuna pergi meninggalkan kelas dan diikut oleh beberapa murid yang ingin ke kantin dan tempat lainnya.

Nilai ulangan tertinggi di dapatkan oleh Cella dengan nilai 100, lalu nilai tertinggi kedua adalah Andira dengan nilai 99 dan nilai tertinggi ketiga adalah Dillta dengan nilai 95, lalu yang lainya mendapatkan nilai dibawah 90.

"Gue bodoh banget ya" Tiba-tiba Alice berkata dengan lesu, membuat Cella menoleh kearah nya dengan menatap Alice tajam, Cella benci jika lagi-lagi nilai dipermasalahkan.

"Lo gak bodoh" Jawab Cella dan kembali membaca bukunya.

"Padahal soalnya mudah, tapi tetap aja gak bisa ngerjain" Kata Alice dan menundukkan kepalanya lesu.

"Belajar lagi biar bisa" Kata Cella yang kembali pokus pada bukunya.

"Gue memang nggak berguna" Lirih Alice tapi masih bisa didengar oleh Cella, sementara Andira yang juga mendengarkan perkataan Alice karena keadaan kelas yang dapat terbilang sepi menatap Alice dengan pandangan yang sulit diartikan.

°°°

Istirahat adalah waktu yang paling dinantikan oleh semua murid,
saat ini Alice dan Cella berada di kantin menyantap nasi goreng masing-masing dengan tenang namun tiba-tiba suara seseorang mengalihkan fokus keduanya.

"Boleh gabung?" Tanya Andira dengan nampan yang terdapat satu piring nasi goreng dan segelas minuman yang berada tangannya, Cella dan Alice mengangkat pandangannya. Cella hanya melihat Andira sebentar lalu melanjutkan makannya sedangkan Alice malah berkata.

"Tempat lain ada" Kata Alice dan melanjutkan makannya mendengar hal itu Andira kembali bersuara.

"Udah penuh semua" Jawab Andira, sebenarnya Andira binggung kenapa banyak orang yang tidak menyukai dirinya, apakah karena kedua kembarannya yang sering membully dan itu berimbas kepada dirinya? Atau karena hal lain?. Alice mengangkat pandangannya dan menatap Andira lalu berkata.

"Lo pikir gue ped/" Alice menghembuskan nafas kesal karena perkataannya di potong oleh Cella.

"Duduk aja" Cella berkata dan mengabaikan Alice yang dirinya dengan pandangan tidak setuju, Alice tidak terima bila ada yang duduk disini bersama mereka berdua.

"Tempat umum, ingat!" Kata Cella balas menatap Alice dengan tatapannya yang terkesan tidak peduli.

"Terserah" Alice berkata dan melanjutkan makannya, begitu pula dengan Cella dan Andira yang juga ikut memakan makanannya.

Keadaan kantin menjadi semakin heboh karena murid-murid yang berteriak heboh sebab kedatangan Nathala bersama Detra dan Lendra, ketiga lelaki ini sudah berteman semenjak mereka baru saja masuk ke sekolah ini.

Nathala, Detra dan Lendra mengabaikan teriakan mereka dan melanjutkan langkahnya menuju meja yang beberapa kursi nya masih kosong.

Sruuttt

Tanpa tau malunya Nathala duduk disebelah Cella dan meminum minuman Cella,
Cella menatap Nathala dengan tatapan tajamnya, untung minuman itu belum dia minum kalau sudah bisa panjang urusannya.

Detra duduk disebelah Andira diikuti oleh Lendra duduk disebelah Detra dapat dikatakan Nathala duduk berhadapan dengan Andira, Cella berhadapan dengan Detra dan Alice yang berhadapan dengan Lendra.

Alice mengangkat pandangannya dan disitulah dia melihat Lendra yang terus menatap tanpa kedip membuat Alice risih, padahal terkadang Lendra akan menatapnya dengan tatapan mengejek atau dengan tatapan yang tajam namun sekarang Lendra malah terus menatap dirinya tanpa kedip. Alice sebenarnya bingung dengan Lendra, terkadang dirinya bersikap tidak peduli terhadapnya dan terus menatap dirinya dengan tatapan intens nya namun juga terkadang Lendra terlihat sangat  menjengkelkan dan menakutkan.

Andira tetap fokus pada makanannya tanpa mempedulikan kedua kembarannya yang duduk di sebelahnya, seolah mereka berdua tidak pernah ada disekitar.

Tak ada yang bersuara diantara mereka berenam, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing hingga pesanan Nathala, Detra dan Lendra datang mereka pun tetap diam menikmati makanannya masing-masing.

Cella menyelesaikan acara makannya dan langsung menyeruput minuman yang ada dihadapannya tanpa memikirkan siapa pemiliknya.

"Cell Lo ngapain minum, minuman Detra" Perkataan Nathala barusan membuat Cella menghentikan aksi  minumnya dan mengangkat pandangannya menatap Nathala dengan tatapan bertanya.

"Bukan punya Lo?" Tanya Cella kepada Nathala dan dijawab gelengan oleh Nathala.

"Terus?" Tanya Cella tidak yakin.

"Punya Detra" Kata Nathala, mendengarkannya itu membuat pupil mata Cella sedikit membesar, pandangan Cella beralih kepada Detra yang menatap dirinya dengan tatapan datar.

"Sorry" kata Cella dan meletakkan minuman itu kembali, Lendra, Alice dan Nathala hanya menatap mereka berdua dengan kediaman. Cella ingin segera pergi dari sini.

"Pesan lag_" perkataan Cella terpotong kerena suara yang membuatnya kebingungan.

Bruk

Andira menjatuhkan kepalanya di atas meja dengan sangat keras sehingga menghasilkan bunyi. Mereka berlima menatap Andira dengan pandangan bingung hingga tiba-tiba Nathala bangkit dari kursinya dan langsung menggendong Andira ala bridal style.

Setelah melihat wajah Andira mereka berempat dibuat semakin terkejut, darah keluar dari hidung Andira cukup banyak hingga membuat darah tersebut mengalir kearah baju Andira.

Murid-murid yang menyaksikan hal tersebut langsung berteriak heboh karena Nathala menggendong Andira keluar kantin dan juga karena kondisi Andira yang tidak dapat dikatakan sedang baik-baik saja.








TBC

Pendapat kalian buat part ini?

MENGISI WAKTU LUANG MOHON MAAF APABILA PENYUSUNAN KATA YANG TIDAK SESUAI & TERDAPAT BANYAK TYPO.

TANDAI TYPO

VOTE

&


COMMENT

SAD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang