36. MASA LALU YANG SURAM

1K 80 0
                                    

BIJAK DALAM MEMBACA
°
°
°
°
°
°
°
°
°
🌱
••••


"Baiklah kita sudah sampai." Seorang pria paruh baya tersenyum simpul melihat kedua putri kembarnya yang berusia 14 tahun melalui rear-vision mirror yang ada di mobilnya, pria paruh baya itu adalah Ellan.

"Aku ingin masuk ke rumah hantu bersama mu Ellin." Ucap gadis berusia 14 tahun yang merupakan Cella sambil tersenyum cerah ke arah kembarannya.

"Baiklah aku akan ikut bersamamu memasuki rumah hantu, lalu setelah itu kita akan bersenang-senang di wahana lainya." Ucap gadis dengan nama Ellin dan juga tersenyum kepada kembarannya Cella, sedangkan Ellan yang duduk di kursi pengemudi dengan Celin yang duduk di sampingnya hanya terkekeh melihat keduanya.

"Mari kita bersenang-senang dan membuat kenangan yang tidak dapat dilupakan untuk selama-lamanya." Ucap Ellan menatap istri lalu kedua putri kembarnya dengan senyuman yang tercetak jelas di bibirnya, malam ini akan menjadi malam yang akan selalu keluarga ini kenang untuk selamanya.

Mereka berempat sama-sama keluar dari dalam mobil dan memasuki pasar malam dengan raut wajah gembira yang tercetak jelas di wajah masing-masing.

"Papah, Cella ingin mengajak Ellin berkeliling." Ucap Cella menatap kearah papahnya dengan tatapan meminta persetujuan.

"Baiklah, kalian harus berhati-hati." Ucap Ellan, lalu Ellan memegang kedua pundak Ellin dan menatap Ellin dengan tatapan sayu.

"Jaga dirimu baik-baik." Ucap Ellan dan dibalas anggukan oleh Ellin.

"Papah tidak perlu khawatir, karena Cella sangat jago dalam hal bela diri, jadi dia pasti akan menjaga diriku, benar bukan Cella?." Tanya Ellin menatap Cella yang terdiam disisinya sambil menatap ke arah papahnya.

Cella balas menatap tatapan Ellin dan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Aku akan menjaga Ellin" Ucap Cella dan menatap papahnya sambil tersenyum.

"Jaga Ellin, jangan sampai dirinya terluka." Ucap Ellan yang tertuju kepada Cella sedangkan dirinya tetap menatap Ellin dengan tatapan sayu.

"Mah, Cella akan berkeliling bersama Ellin." Ucap Cella sambil menatap mamahnya, jika boleh jujur sebenarnya Cella heran terhadap mamahnya karena sejak keberangkatan mereka dari rumah mamahnya hanya akan tersenyum sebentar melihat kearah kedua putri kembarnya lalu kembali terdiam.

"Hati-hati" Pesan Celin dan tersenyum ke arah Cella. Lalu Cella dan Ellin pergi meninggalkan papah dan mamah nya untuk berkeliling di pasar malam ini.

Celin menghembuskan nafas berat setelah kedua putri kembarnya tidak terlihat lagi dari pandangan nya, lalu Celin menatap Ellan yang fokus terhadap ponsel yang berada ditangannya dengan tatapan sulit untuk diartikan.

"Kamu harus memperlakukan keduanya dengan adil, Ellan." Ucap Celin sambil berjalan menuju sebuah kursi yang disediakan pihak pasar malam.

"Apa maksudmu?." Tanya Ellan menatap bingung Celin istrinya.

"Perlakuanmu tadi terhadap Ellin sungguh sangat tidak nyaman untuk dilihat." Ucap Celin sambil menatap orang-orang yang berlaku lalang.

"Jangan membuat ku bingung Celin, langsung saja pada intinya." Ucap Ellan yang terlihat kebingungan akan perkataan Celin barusan.

"Perhatian yang hanya kau berikan kepada Ellin membuat Cella sedih." ucap Celin dan menatap Ellan yang juga menatap ke arahnya.

Ellan kembali menatap ke arah depan dan mengingat kembali perlakuannya kepada Ellin beberapa saat lalu, apakah Cella sedih akan hal itu?, Jika dia sedih kenapa tadi menampilkan raut wajah senangnya?, Ellan terlihat kebingungan dan itu terlihat jelas dari kerutan yang muncul di dahinya.

"Jangan menilai sesuatu hanya dari luarnya saja, Ellan." Ucap Celin membuat Ellan menatap ke arahnya.

°°°

"Malam ini terasa sangat menyenangkan." Ucap Cella sambil memakan gulali yang berada di tangannya.

"Hm aku juga merasa sangat bahagia malam ini." Ucap Ellin dan menatap kearah kembarannya yang terlihat fokus pada gulali yang berada di tangannya.

Lalu keduanya fokus pada pikirannya masing-masing sambil menatap orang-orang yang berlalu lalang dihadapan keduanya. Lama terdiam hingga Cella menghabiskan gulalinya.

"Baiklah mari mencari keberadaan  papah dan mamah, aku sudah mulai mengantuk." Ucap Cella sambil menguap pelan dan bangkit dari posisi duduknya diikuti oleh Ellin. Cella mulai melangkahkan kakinya meninggalkan tempat keduanya duduk tadi sedangkan Ellin masih terdiam tidak berniat melangkah sedikitpun.

"Kenapa perasaanku menjadi tidak enak." Monolog Ellin dan menghembuskan nafas berat lalu mulai mengejar Cella yang sudah sedikit jauh dari dirinya.

°°°

"Bagaimana dengan malam ini, kamu menikmatinya Ellin?." Tanya Ellan kepada Ellin, saat ini mereka berempat sedang berada di dalam mobil untuk menuju rumah.

"Ya, hari ini sangatlah seru, karena Cella mengajakku memainkan semua wahana permainan yang ada di pasar malam, itu sangatlah seru." Ucap Ellin dengan raut wajah senangnya, membuat Ellan terkekeh sedangkan Celin melihat ke arah belakang menatap ke arah Cella yang hanya terdiam mendengar percakapan Ellan dan juga Ellin serta menatap ke arah depan dengan tatapan yang sulit diartikan.

Celin kembali menatap ke arah depan dan menghela nafas berat, hal itu pun disadari oleh Ellan.

"Kau baik-baik saja Celin?." Tanya Ellan menatap Celin dengan tatapan bertanya.

"Hm" Celin hanya berdehem menjawab perkataan Ellan lalu tidak ada yang bersuara untuk beberapa saat hingga akhirnya suara Ellin mengalihkan fokus Ellan.

"Sakit Cella." Ucap Ellin ketika Cella menggenggam tangan nya erat hingga Ellan dan Celin menoleh ke belakang.

"Ada apa?." Tanya Ellan menatap keduanya dengan tatapan bertanya.

"Cella menggenggam tanganku begitu erat hingga terasa sangat sakit." ucap Ellin pelan sambil menatap ke arah tangannya yang digenggam oleh Cella tadi.

"Maafkan aku Ellin." ucap Cella menyesal dan mengelus pelan tangan Ellin, dia tidak sengaja, seperti ada yang memerintahnya untuk melakukan hal itu kepada Ellin.

"Tidak mas..." Perkataan Ellin dipotong oleh Ellan papahnya.

"Cella jangan berbuat kasar kepada Ellin." marah Ellan kepada Cella.

"Maaf." ucap Cella pelan dan menundukkan kepalanya.

"Fokus menyetir Ellan, jangan memarahinya, dia sudah mengatakan jika dia tidak sengaja."  Peringat Celin supaya Ellan tetap fokus menyetir.

"Tidak bisa, aku harus memarahinya saat ini juga supaya tidak terulang lagi." Ucap Ellan membuat Celin menggelengkan kepalanya heran melihat tingkah Ellan.

"Sudahlah Ellan ini bukan masalah besar." Celin menatap Ellan yang masih memarahi Cella dengan tatapan jengah nya.

"Celin diamlah, aku harus memperingati Cella supaya tidak berlaku kasar kepada kembarannya sendiri." Ucap Ellan menatap Celin masih dengan mobil yang berjalan.

Celin menghela nafas berat dan menatap ke arah depan namun sebuah cahaya yang sangat terang di depan sana membuat Celin menyipitkan kedua matanya karena silau.

Celin kembali membuka kedua bola matanya dan dibuat begitu terkejut ketika sebuah truk melaju ke arah mobil mereka.

"Ellan awas!!." Pekik Celin kepada Ellan untuk menghindar, namun semuanya sudah terlambat, mobil yang dikendarai oleh Ellan terguling berkali-kali ketika truk itu menabrak mobil mereka dengan sangat kuat.

Dan malam itu menjadi malam yang selalu mereka ingat sampai kapanpun itu.


TBC

Masa lalu.

VOTE AND COMMENT SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN PLEASE 🙏

PLAGIAT PERGI PLEASE 🙏 AKU NGETIK PLUS MIKIR ALUR CERITA INI GAK MUDAH JADI JANGAN MAIN ASAL PLAGIAT YEE

SEE YOU

SAD LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang