BIJAK DALAM MEMBACA
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
••••
🌱Nathala pergi dari tempatnya berpijak saat ini, mengetahui jika kedua orang tuanya penyebab utama dari kecelakaan Nana waktu itu membuat perasaan Nathala menjadi tidak karuan.
Nathala kira kedua orang tuanya benar-benar akan menerima Nana dengan segala kekurangannya, tetapi ternyata dirinya salah besar.
Nathala langsung pergi dari daerah sekolahnya menggunakan mobilnya untuk menuju rumah.
Tanpa Nathala sadari, dirinya telah mencengkram erat setir mobilnya. Mengetahui perbuatan jahat kedua orangtuanya terhadap gadis yang dirinya cintai membuat amarah dalam dirinya menggebu-gebu ingin meledak saat ini juga.
Sesampainya di pekarangan rumahnya, Nathala langsung memarkirkan mobilnya dengan sembarangan dan memasuki rumahnya dengan langkah cepat.
Pintu rumah dibuka dengan kasar oleh Nathala membuat beberapa pembantu di rumah itu yang mendengar dobrakan pintu begitu kuat menjadi kaget.
Nathala menatap sebentar seisi rumahnya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan lalu melangkah menuju sofa dan mendudukkan dirinya disana ketika mengetahui kedua orangtuanya tidak ada di rumah karena dapat dibuktikan dengan tidak munculnya kedua ketika dirinya membuka pintu dengan kasar dan menghasilkan bunyi yang lumayan besar.
Nathala menghembuskan nafas berat dan mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan langsung mengirimkan pesan kepada kedua orangtuanya untuk kembali ke rumah saat ini juga.
Nathala hanya terdiam dengan posisi dirinya yang masih terduduk di atas sofa menunggu kedatangan kedua orangtuanya. Beberapa pembantu dirumahnya menatap Nathala dari kejauhan dengan tatapan heran karena ini kali pertama Nathala membuka pintu dengan tidak sopan.
Kedua mata Nathala yang mulanya terpejam langsung terbuka ketika mendengar suara mobil kedua orang tuanya di pekarangan rumah.
Nelda mamah Nathala langsung berjalan tergesa menghampiri Nathala yang terduduk di sofa dan diikuti Nathan papah Nathala dibelakangnya, Nelda ingin menanyakan pertanyaan kepada Nathala tetapi Nathala langsung berkata.
"Kenapa kalian nyakitin Nana" Nathala berkata sambil menatap kedua orangtuanya yang mendadak terdiam dihadapannya ketika dirinya bertanya demikian.
"Kenapa kalian ngerencanain buat bunuh Nana waktu itu?" Lagi-lagi kedua orang tua Nathala hanya terdiam.
"Kalau kalian pengen jauhin Nana sama Nathala hanya karena perbedaan kasta, bukan dengan cara ngeakhiri nyawanya, tetapi kalian bisa buat Nathala jauh dari Nana dengan cara bawa Nathala ke luar negeri" Nathala menatap kedua orang tuanya dengan tatapan kecewa, kenapa pikiran kedua orang tuanya begitu pendek.
"Maksud kamu apa dengan berkata demikian?" Nathan menatap Nathala dengan tatapannya yang tidak dapat diartikan oleh Nathala.
"Nggak usah nyangkal pah, Nathala tau kalau waktu itu papah sama mamah nyuruh Cella buat jauhin Nana dari Nathala dengan cara akhirnya nyawanya Nana!" Nathala balas menatap papahnya yang masih menatap dirinya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.
"Jaga bicaramu Nathala!" Nathan tidak suka jika Nathala meninggikan nada bicaranya dihadapan keduanya.
"Karena mamah sama papah, seseorang yang seharusnya nggak terlibat sama masalah ini meninggal!!" Sekarang Nathala beralih menatap mamahnya yang tidak dapat berkata apapun lagi sehingga membuat Nathala semakin yakin memang kedua orang tuanya akar dari semua permasalahan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD LIFE
Teen Fiction°°° Kenapa bisa seperti ini?, kenapa alur hidupku begitu menyedihkan?, dan kenapa mamah harus pergi meninggalkan ku sendirian di dunia yang kejam ini, kenapa?. Apakah bisa aku pergi menyusul mamah?, aku tidak bisa hidup tanpa dirinya di sisiku. Aku...