PULANG SEKOLAH

334 45 0
                                    

Renjun masih terlihat sibuk menata buku-bukunya kedalam tas, ia benar-benar terlihat sangat rapi dan tenang padahal beberapa siswa lain sudah berhamburan keluar dari kelas saat bel pulang sekolah berdering kencang.

Dan setelah memastikan tidak ada satupun perlengkapan tulisnya yang tertinggal dilaci meja, barulah ia menggendong ranselnya dan berjalan keluar kelas yang mana saat itu sudah ada Heechan , Chenle dan Mark yang sedang menunggu Renjun .

"Njun, gosipmu yang lagi dibicarakan sama anak kelas sebelah itu beneran ya?" tanya Chenle yang memang selalu tahu lebih awal dikelas 11-E itu.

"Gosip apaan?" tanya Renjun, ia mengernyitkan dahinya karena seingat dia kalau ini adalah hari pertamanya masuk sekolah jadi mana mungkin dirinya punya gosip apapun.

"Gosip kalau tadi pas jam istirahat kau ribut sama senior kelas 12-A, itu beneran?"

"Emang kenapa kalau benar?" tanyanya balik yang membuat ketiganya langsung tertawa bangga pada sikap Renjun tersebut.

"Mantap banget njun, baru kali ini ada junior yang ngelawan sama kelas 12." ucap Mark yang tampak jauh lebih senang melebihi Heechan dan Chenle.

"Jadi itu yang kau bilang ada urusan penting? Emang gimana masalahnya? Kok gak ngajak-ngajak njun, lain kali aja aku ya."

Heechan yang memang suka buat masalah makin tertarik pada sosok anak baru seperti Renjun ini, walaupun ia memang lebih dekat dengan Mark tetapi rasanya ia juga ingin menjalin keakraban dengan Renjun detik ini juga.

"Kalian bertiga itu sok akrab banget ya." keluh Renjun yang malah memberikan reaksi yang sedikit tidak menyenangkan, maklum saja ia memang tidak terlalu tertarik sama yang namanya sosialisasi apalagi saat ini ia juga ada janji dengan Winwin Hyung.

"Santai dong Njun, gitu aja kesal! Lagian kita tuh disini niatnya baik kok, mau ngajak kau pulang bareng." Heechan merangkul Renjun layaknya seorang teman yang sudah mengenal akrab temannya, tetapi Renjun merasa risih dan langsung menjauh dari posisi Heechan saat ini sambil menyingkirkan tangan Heechan dari pundaknya.

"Aku gak minat pulang bareng sama kalian, kenal juga baru hari ini." tukas Renjun dengan ekspresi tidak suka, lalu ia menghela nafas panjang .

"Dengar ya! Aku tuh gak mau temanan sama kalian jadi besok-besok gak usah sok akrab, lagian temanan sama kalian juga gak ada untungnya." ucap Renjun dengan nada sombong tanpa ia memperdulikan kalau Perkataannya barusan bisa saja melukai perasaan orang lain.

Heechan saja yang niatnya ingin mengakrabkan diri dengan Renjun , kini mulai merasa kesal atas sikap sombong Renjun barusan .

Rasanya baru kali ini ia memiliki teman sekelas yang sangat sombong melebihi sikap sombong anak kelas 11-A, bahkan kalau dipikir-pikir sikap sombong Renjun ini tidak ada bedanya dengan sikap Jaemin dan Jisung yang berada dikelas 11-A  padahal status Renjun masih  anak baru.

"Sombong banget sih kau jadi anak baru! Emangnya kau pikir pertemanan itu harus ada untungnya gitu?" Heechan menolak Renjun sampai ia terjatuh kelantai.

"Jangan kasar kayak gitu juga kali Heechan." tegur Mark pada Heechan, lalu ia berniat ingin mengulurkan tangannya pada Renjun untuk membantu Renjun berdiri tetapi buru-buru Heechan menghalangi Mark.

"Gak usah dibantu, lagian dia juga gak mau temanan sama kita." ketus Heechan yang membuat Mark cuman bisa menggelengkan kepalanya saja.

"Aku juga setuju sih sama Heechan, Dia juga belum tentu mau menerima uluran tanganmu Mark." sambung Chenle saat melihat tatapan kemarahan Renjun yang terus diolok-olok oleh Heechan , tetapi bukannya membalas malahan Renjun cuman diam saja mendengarkan olokan Heechan dengan posisi masih terjungkal dilantai.

"Ayo kita pulang! Gak ada gunanya ngomong sama orang sombong kayak dia, malahan yang ada babak belur nantinya dia ditangan kita."

"Kau benar, kayaknya dia juga gak Dengerin omongan kita juga jadi percuma aja buang-buang tenaga disini." 

"Ayo pergi!" aja Heechan yang langsung berjalan duluan , disusul oleh Chenle dan Mark yang kini hanya menyisakan Renjun saja sendirian di lorong sekolah depan kelasnya.

"Harusnya aku gak ngomong kasar tadi, Dasar Renjun bodoh!" gumamnya pada diri sendiri, sebenarnya ia sedikit menyesal telah memberikan kesan jelek kepada ketiga teman kelasnya itu .

Namun mau gimana lagi karena memang Renjun suka ngomong blak-blakan dan tidak terlalu menyukai segala sesuatu yang berbentuk ikatan pertemanan, palingan satu-satunya yang ia yakini sampai detik ini adalah ikatan persaudaraan saja.

Dan ditengah perasaan sesal Renjun yang masih terduduk dilantai, tiba-tiba ia melihat sebuah uluran tangan dari seseorang yang membuatnya langsung mendongak keatas dan mendapati sosok Jeno yang sedang tersenyum menatapnya.

"Kalau gak mau juga uluran tanganku, yaudah!" ucap Jeno yang langsung menarik kembali tangannya setelah memberikan jeda beberapa detik kepada Renjun.

"Siapa juga yang butuh bantuan buat berdiri!" keluh Renjun yang langsung berdiri saat itu juga sambil mengepas celananya yang sedikit kotor.

"Ah, jangan salah sangka ya! Aku tuh kesini karena mau mengunci kelas kita jadi gak ada tuh minat buat merekrut kau sebagai temanku kayak si Heechan." sindir Jeno seraya memperlihatkan sebuah kunci ditangannya.

"Lagian jadi temanmu juga gak ada yg manfaatnya." sambungnya lagi, lalu ia berjalan melewati Renjun setelah membalas kembali perkataan yang diucapkan Renjun sebelumnya kepada Heechan, Jeno dan Chenle.

Seingat dia yang tersisa dikelas tadi cuman dirinya dan Heechan yang ditemani oleh dua temannya, ia juga tidak melihat Jeno disana tetapi entah mengapa barusan Jeno sedang melemparkan kembali semua perkataan Renjun dalam bentuk sindiran.

Tetapi perlakuan Jeno barusan tidak ingin diambil pusing oleh Renjun, sudah cukup ia membuat hubungan yang buruk dengan Heechan dan yang lainnya, ia tidak mau juga membuat permusuhan dengan Jeno sehingga ia memutuskan pergi dari sana tanpa membalas perkataan Jeno barusan yang sangat mengganjal ditelinganya.

Dan seperti janjinya dengan Winwin Hyung tadi, ia langsung buru-buru mencari lokasi Gang buntu yang ada beberapa meter dari sekolah dan untungnya Gang tersebut tidak terlalu sulit ditemukan.

MY BROTHER (FANFICTION RENJUN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang