PINDAH SEKOLAH?

515 49 2
                                    

Sudah seharian Renjun berdiam diri dikamarnya, ia bahkan sampai melewatkan makan siangnya karena terlalu sibuk mengurung diri dikamar sampai tidak sadar Mami wendy dan sarang yang sudah pulang dengan tumpukan belanjaan yang berisi seragam sekolah dan perlengkapan sekolah untuk Sarang dan Renjun sendiri.

Sikap diam Renjun bukan hanya mengkhawatirkan Papi Chanyeol saja, tetapi juga Mami Wendy yang sontak langsung menghampiri Renjun dikamarnya.

Mungkin Renjun memang sering menutup diri dari kedua orangtuanya selama ini, tetapi kali ini rasanya berbeda karena setahu mereka Renjun bukalah remaja yang selemah ini sampai memutuskan mengurung diri dikamar seharian.

Biasanya setiapkali ngambek pada Maminya, ia tetap menyempatkan diri untuk tidak melewatkan makan siang ataupun sekedar menghabiskan waktu bermain game diruang tamu ataupun menyalakan musik keras didalam kamar , kali ini rasanya berbeda saja dari dirinya yang sangat dikenal oleh Chanyeol ataupun Wendy.

"Njun, Mami boleh masuk kamar kamu?" tanya Mami Wendy seraya mengetuk lembut pintu kamar Renjun yang memang tidak terkunci tetapi memang dasarnya dari kecil mereka diajarkan untuk meminta ijin terlebih dahulu sebelum masuk kedalam kamar yang lain.

"Ah? Iya...Gak ke kunci kok, Mi." ucap Renjun gelagapan saat terkejut oleh suara Maminya sendiri.

Didalam kamar itu, Mami wendy bisa melihat Renjun yang sedang duduk dikursi belajarnya tanpa melakukan apapun.

Mami Wendy langsung meletakkan belanjaan yang dikhusu dibelikannya untuk Renjun diranjang putranya itu, lalu berjalan mendekati Renjun dengan senyuman menghangatkan layaknya seorang ibu pada umumnya.

"Papi khawatir loh sama kamu, kamu ada masalah apa rupanya njun?" tanya Mami Wendy.

"Sok tahu banget sih om Chanyeol itu." keluh Renjun, ia benar-benar tidak suka kalau orang lain mencoba menebak-nebak apa yang saat ini sedang dipikirkannya.

"Kok gitu sih ngomongnya, Om Chanyeol itu perduli loh sama kamu." Mami Wendy mengacak-acak rambut Renjun, rasanya ia bisa mengingat jelas kilasan bayangan putranya itu ketika pertama kali terlahir didunia ini saat menyentuh rambut remaja itu.

Kan diam lagi, yaudah kalau gitu sekarang kasih tahu Mami deh kamu ada masalah apa sih? Kok pulang dari sekolah itu langsung murung gini?"

"Gak kenapa-kenapa kok Mi, Renjun cuman gak suka aja sekolah disitu."

"Kok gitu? Coba jelasin ke Mami, kamu gak sukanya karena apa? Soalnya sekolah itu kan lebih memprioritaskan pembelajaran sejarah yang biasanya kamu minati , njun."

"Kalau gak bisa pindah sekolah, yaudah kalau gak Renjun balik lagi ke sekolah yang lama biar nanti Renjun ngekost ataupun tinggal diasrama sekolah." tawarnya kepada Mami Wendy sampai membuat Wendy cuman bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Anaknya itu.

"Kalau kamu gak kasih tahu Mami alasannya, gimana Mami mau nurutin kemauan kamu?lagian Mami sendiri sih gak mau ya pisah jauh-jauh dari kamu."

"Tapi kan ada Sarang, lagian Renjun udah dewasa jadi Mami gak perlu khawatir tentang Renjun."

"Sarang kan putri kecilnya Mami, kalau kamu kan putra satu-satunya yang paling Mami sayangin jadi mami gak mau dong jauh  dari kamu apalagi melewati pertumbuhan kamu di saat-saat ini."

Perkataan Mami Wendy benar-benar mampu membungkam Renjun, ia juga tidak tega mengusik kelembutan hati Maminya, sehingga mau tak mau ia cuman bisa berdehem saja dan mengurungkan untuk mempertahankan argumennya lebih jauh.

Namun selain sisi lembut Mami Wendy yang memang membuat sikap Renjun sulit berkutit, ada satu hal yang mulai menambah beban pikiran Renjun kali ini.

Perkataan Mami wendy barusan rasanya sangat aneh, masa dalam waktu beberapa tahun ini Mami wendy menganggap seolah-olah ia hanya memiliki satu anak laki-laki saja dihidupnya, padahal jauh sebelum Renjun Lahir masih ada Winwin yang merupakan kakak laki-lakinya Renjun dan perkataan Mami ini malah semakin mengingatkan Renjun pada sikap Winwin tadi pagi saat disekolahan.

MY BROTHER (FANFICTION RENJUN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang