🐰 Kesalahan 🐰

618 41 0
                                    

12. Kesalahan

🐰🐰🐰🐰🐰🔥🔥🔥🐰🐰🐰🐰🐰

Dengan gerakan pelan, Rasya membuka pintu yang ada di depannya. Memasukkan sedikit kepala untuk mengintip keadaan di dalam ruangan. Terlihat wanita cantik dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya tengah mengamati layar laptop dengan serius. Tidak menunjukkan ia menyadari hal-hal yang terjadi di sekitarnya.

Dengan gerakan pelan, Rasya mulai mendekati keberadaan wanita itu. Berusaha untuk tidak diketahui keberadaannya.

Berhasil.

Kini Rasya telah berada tepat di belakang wanita cantik itu. Dengan senyum kemenangan, Rasya memeluk tubuh mungil wanita di hadapannya. Menumpukkan kepalanya pada ceruk leher wanita itu.

Menghirup dan menghisap dalam aroma yang terkuat dari tubuh indah di dekapannya. "Hello my wife."

Wanita cantik yang tidak lain adalah Illy itu tersenyum. Menengok sedikit ke arah keberadaan wajah sang suami. Kecupan kilat Illy daratkan pada pipi Rasya. "Kok cuma di situ?" Pertanyaan Rasya membuat Illy melipat keningnya.

"Di sini juga dong, Sayang." Tunjuk Rasya pada bibirnya. Tanpa ragu pun Illy memberikannya.

Namun sayang, niatan ciuman kilat itu berubah menjadi lumatan kala Rasya menahan tengkuk Illy. Memperdalam ciuman mereka. Saat Illy tidak lagi mampu untuk mengatur napasnya, barulah ia melepaskan bibir tipis itu.

"Curang," ucap Illy manja dengan mencubit perut Rasya yang membuat suaminya itu tertawa. "Kok kamu di sini?"

"Salah kalau aku ingin menemui istri tercintaku sendiri?" tanya Rasya dengan tatapan menggoda.

"Gombal." Rasya terkekeh.

"Sayang. Aku bawakan makanan untuk kita makan siang." Rasya mengangkat kantong plastik yang ia bawa.

"Ahhh. So sweet!" Illy mulai mengambil alih kantong plastik dari tangan suaminya. Mengambil beberapa piring untuk tempat mereka makanan.

Perlakuan sederhana dari Rasya inilah yang selalu berhasil membuat Illy jatuh lebih dalam pada sosok pria itu. Perlakuannya menggambarkan kehidupan keduanya cukup bahagia hanya dengan kebersamaan mereka.

Andai saja Tuhan menitipkan buah hati di tengah-tengah mereka. Tentulah kebahagiaan mereka akan bertambah.

"Aku langsung pulang, ya. Aku ingin istirahat," ucap Rasya saat keduanya telah menyelesaikan makan siang mereka.

"Ya ... maaf aku tidak bisa pulang sekarang. Masih ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan," ucap Illy penuh sesal pada Rasya.

Tangan Rasya terulur untuk membelai sayang kepala Illy. "Tidak apa, Sayang. Aku tunggu saja kamu di rumah. Menunggu kamu dengan santai di atas tempat tidur kita." Kata-kata Rasya selalu menjurus pada hal-hal yang berbau ranjang.

Sontak saja lagi-lagi ia harus mendapatkan cubitan dari Illy. Untunglah mereka saat ini hanya berdua. "Kata-kata kamu selalu tidak jauh dari itu."

"Tapi kamu suka, kan?" Godaan Rasya mampu membuat Illy bersemu merah. Selalu, seperti itu.

"Sudahlah. Sana pulang!" Usirnya dengan mendorong pelan tubuh Rasya. "Tunggu dulu, Sayang. Berilah aku kecupan sebelum pulang."

Menjadikanmu Milikku (APL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang