Menemukanmu
🐰🐰🐰🐰🐰🔥🔥🔥🐰🐰🐰🐰🐰
Ali mencoba menelisik sosok yang ia lihat, kelegaan terpancar kala melihat rambut yang ia kenali adalah milik Illy. Tidak menunggu waktu lagi, pria itu berjalan mendekat, berjongkok lalu mengulurkan tangan dan memegang pundak bergetar di hadapannya.
"Illy," panggil Ali pelan. Pandangan Ali menelisik seluruh tubuh perempuan yang masih menangis menenggelamkan wajah pada lutut. Tatapan elang itu jatuh pada sepasang kaki di mana penuh luka. Ia mendesis lirih karena seperti bisa merasakan sakitnya.
"Illy," panggilnya lagi. Wajah di hadapannya mendongak, menampakkan mimik ketakutan.
Namun, hal tidak terduga terjadi. Illy mendorong tubuhnya. Sepertinya, perempuan itu mengeluarkan seluruh tenaga saat melakukannya hingga dirinya sampai terjerembap ke belakang dengan satu tangan yang menopang.
Ali menatap bingung Illy. "Ly," panggilnya.
"Pergi kamu. Aku tidak mau melihat kamu. Aku benci kamu!" teriak Illy yang terdengar penuh akan kemurkaan. Tangan Illy pun terangkat menunjuk dirinya.
"Tidak, Ly. Aku tidak akan meninggalkan kamu," ucap Alu. Ia beranjak dan langsung memegang kedua lengan Illy.
Illy meronta. "Tidak! Aku tidak mau sama kamu." Illy kembali berteriak. "Lepaskan. Aku benci kamu. Aku tidak mau melihat kamu."
"Illy, Jangan seperti ini." Ali berucap dengan nada lembut, berharap Illy menghentikan tindakannya.
"Pergi kamu. Aku benci kamu. Aku tidak mau melihat kamu."
Ali menarik napas dalam, kesabarannya sudah habis. "Diam!" Sekali entakkannya mampu membuat Illy diam seketika. Saat itu pulalah ia bisa melihat setitik air mata jatuh dari pelupuk mata hazlle itu.
Menangkup wajah wanita yang ia cintai, Ali menghapus lelehan air mata itu menggunakan ibu jarinya. "Please. Jangan seperti ini. Kita sedang berada di tengah hutan. Ada banyak bahaya di sini. Apa kamu pikir aku akan meninggalkan kamu dalam keadaan seperti ini?" Ali melembutkan suaranya.
Pria itu menatap yang hanya menunduk dengan menggelengkan kepala. Ali tahu, kakak ipar yang ia cintai ini pasti tidak menginginkan kehadirannya.
"Kita harus segera keluar dari sini." Tidak menunggu jawaban dari Illy, Ali langsung saja menggendong tubuh yang gemetar itu. Detik selanjutnya ia merasakan tangan lembut yang mengalung pada lehernya.
Dulu. Ia sering melakukan hal ini pada Illy. Menggendongnya di depan, di belakang, bahkan dipanggul seperti karung beras. Akan tetapi itu dulu, saat persahabatan mereka baik-baik saja. Melalui ekor mata ia bisa melihat tatapan Illy yang tertuju pada dirinya.
Tanpa ingin membuat masalah Ali terus berjalan, menyusuri hutan dengan Illy di gendongannya. Mengikuti kaki melangkah meski tidak tahu arah. Diam tanpa ada suara di antara mereka.
Di balik benak sana, Ali saat ini tengah berpikir dengan keras. Hatinya bergejolak saat kembali mengingat ucapan Illy yang beberapa saat lalu dilontarkan kepadanya. Illy tidak ingin bertemu dengannya?
Lama berjalan, Saat itu pulalah Ali mulai menyadari sesuatu. Jika kini, mereka telah tersesat. "Ke mana ini jalannya?" Ali bertanya sembari mengedarkan pandangannya. Meski ia sadari semua yang ia lihat sama. Pohon.
"Bisa bahaya kita kalau tersesat." Ali kembali berucap. Namun, Ali menyadari suatu hal saat ia tak mendapatkan jawaban apa pun atas ucapannya dari Illy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadikanmu Milikku (APL)
RomanceTidak ada yang bisa Ali lakukan selain merelakan Illy untuk kakaknya saat melihat dua orang yang disayanginya akan menikah. Namun, semua berubah karena ketidaksengajaan di malam pertama sang kakak dan kakak iparnya. Bagaimana mungkin malam itu bisa...