Jangan lupa share ya🖤
Mata itu memperhatikan seorang cowok yang sedang membersihkan lapangan utama dengan sapu, di tangan kananya ada handphone yang tertempel di telinga. Mendengar pertanyaan-pertanyaan yang ia pun pusing menjawabnya.
"Jangan banyak tanya deh, Ka! Intinya lo pulang dulu pakek mobil gue, gue pastin aman kok. Tenang aja."
Terdengar helaan nafas dari seberang sana. "Kalo jam 7 malam lo gak ada di rumah, gue pastiin semua mobil lo disita sama Papa."
"Bacot! Gue bakal pulang tepat waktu!" Nefa mematikan sambungan telfon secara sepihak, kesal mendengar ancaman dari Noka yang sangat tidak ia suka.
Matanya kembali memperhatikan Rendi yang kini berlari kecil kearahnya, badan cowok itu terlihat mengkilap karena keringat. Dadanya juga terlihat naik turun karena ngos-ngosan.
"Aagghh capek! Gila hukuman lo gak main-main yah!"
Nefa terkekeh geli mendengarnya, jangan bilang Rendi lebay. Sudah satu setengah jam cowok itu membersihkan lapangan utama tanpa jeda istirahat. Membuat badan Rendi terasa rontok semua.
"Makanya jangan cari masalah!" Nefa melempar sebotol minuman dingin yang langsung Rendi tangkap dan minum.
Jakun cowok tinggi itu terlihat naik turun seiring Rendi terus meneguk air dari dalam botol, pipi Nefa bersemu merah saat membayangkan bagaimana rasanya jika ia memegang jakun Rendi. Ah pikirannya!
"Gak lagi! Kapok gue!" ucap Rendi yang membuat Nefa kembali terkekeh geli.
Tiba-tiba Rendi tersenyum, membuat Nefa mengangkat alis sebelah karena bingung. "Kenapa?" tanyanya pada Rendi.
"Seneng karena pas gue lagi capek, lagi haus, lo ada disini dan lo yang ngasih gue air." Senyum manis Rendi perlihatkan pada Nefa, memperlihatkan jika ia benar-benar senang dengan kehadiran Nefa.
Dan pipi Nefa memerah begitu saja, jantungnya berdetak lebih cepat saat melihat senyum manis itu terpampang indah di wajah Rendi. Gugup melanda Nefa, seketika ia tak berani menatap wajah tampan cowok itu.
Namun tangan Rendi terulur untuk mengangkat dagu Nefa, memaksa cewek itu untuk menatap mata hijau miliknya.
"Makasih udah bikin hari ini lebih baik dari hari sebelumnya." Lembut, tenang, dan penuh nada suka saat Rendi mengatakan itu, benar-benar berhasil membuat jantung Nefa berdetak lebih cepat.
Suasana yang sepi, angin yang menerpa wajah dengan perlahan dan langit sore yang indah menambah kesan romantis saat Nefa mendengarnya. Membuat senyumnya tidak tahan untuk tidak terbit.
"Baper ya?"
Senyum Nefa perlahan luntur, wajahnya mendadak datar karena melihat wajah jahil Rendi. Secepat kilat ia menepis tangan Rendi dari dagunya dan berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLASHBACK || Antara Nefa Dan Rendi [SELESAI]
Teen FictionAnother World Of Kaptenz Eva R-03 Ini Prekuel dari cerita Suamiku Gangster Sekolah, pecinta SGS udah pasti kenal dengan Rendi dan Nefa. Jangan lupa untuk vote, komen dan share cerita ini ya:) ____________________________________ "Rendi!" "Nefa?"...