35 - Hari Pertama Jadian

69 2 1
                                    

“Hari pertama menjadi kekasih mu, aku merasa. Semuanya terasa makin bewarna dan  akan baik-baik saja mulai sekarang.”—Athara Putra Rendi.

“Kamu begitu pengertian hingga membuatku selalu merasa nyaman. ”—Queen Nefa Mahendra

Nefa mengetuk-ngetuk sepatunya ke atas aspal dengan gugup, jantungnya berdebar dengan kuat dan pipinya memerah karena malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nefa mengetuk-ngetuk sepatunya ke atas aspal dengan gugup, jantungnya berdebar dengan kuat dan pipinya memerah karena malu. Tadi pagi saat baru bangun tidur. Nefa mendapat ucapan selamat pagi paling manis dari Rendi dan mengatakan jika cowok tinggi menyebalkan yang sekarang sudah menjadi pacarnya akan menjemput Nefa.

Jadi, setelah bersiap. Nefa langsung berlari ke arah depan rumah untuk menunggu Rendi menjemputnya. Hari pertama di jemput oleh seorang pacar membuat Nefa benar-benar merasa malu dalam artian gugup bertemu Rendi.

Tin!

Nefa mengangkat kepala saat sebuah mobil Jazz warna hitam berhenti tepat di depannya, jantungnya makin berdetak lebih kuat saat jendela itu dibuka dan menampilkan senyum lebar Rendi dari tempat mengemudi. Lelaki itu turun dan langsung menghampiri Nefa.

"Selamat pagi, pacar!" Rendi menyapa dengan tidak tau malu, membuat pipi Nefa makin bertambah merah karena malu. Sialan! Cowok menyebalkan ini!

"Pagi." Nefa membalas dengan seadanya.

Wajah Rendi tiba-tiba di tekuk, hingga membuat Nefa mengulum senyum melihatnya. "Datar amat balesnya, yang mesra dong!"

Nefa memutar bola mata dengan malas dan memukul lengan Rendi pelan. "Apasih! Lebay!"

Rendi menghembuskan nafas panjang, tangannya terulur untuk mengacak rambut Nefa gemas. "Dasar! Untung sayang."

Nefa menurunkan tangan Rendi dengan wajah yang semakin memerah. "Udah ayo!"

Rendi mengangguk lalu menggenggam tangan Nefa, dengan gentle Rendi membukakan pintu mobil untuk gadis galak kesayangannya. Baru Nefa masuk tapi secara tiba-tiba gadis itu kembali keluar dan memundurkan langkah dari mobil Rendi. Membuat cowok tinggi mengeryitkan kening bingung.

"Kenapa?" tanyanya pada Nefa yang sedang menutup mulut.

Gadis galak itu tampak pucat dengan raut wajah panik yang berhasil membuat Rendi lansung khawatir. "Nefa, kenapa?" Rendi maju selangkah dan memegang pundak Nefa dengan lembut.

Nefa memejamkan mata panik, Nefa tadi nyaris ingin muntah saat masuk ke dalam mobil Rendi karena mencium aroma stela jeruk sialan yang membuat Nefa ingin mengeluarkan isi perutnya. Sialan, aroma itu benar-benar menyebalkan dan Nefa sangat membencinya.

"Hey, look at me! What's wrong?" Rendi bertanya seraya menangkup kedua pipi Nefa dengan tatapan khawatir yang sangat kentara. Membuat Nefa mengigit bibir malu.

"Nefa, lo kenapa? Sakit? Jangan bikin gue khawatir dong!" Rendi mendesak namun tidak tidak terlalu memaksa. Rendi memberikan Nefa ciuman di kening agar Nefa merasa tenang.

FLASHBACK || Antara Nefa Dan Rendi [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang