37 - Bullying

60 4 0
                                    

“Orang lain tidak bisa membantu kamu jika kamu saja tidak membantu dirimu sendiri.”—Flashback.

“Kamu membuatku kesal karena berdekatan dengan perempuan, aku tidak mngerti perasaan ini, tapi yang pasti! Aku tidak suka melihatnya."—Queen Nefa Mahendra.

Nefa baru turun dari mobil saat adegan pembullyan itu terjadi, cepat-cepat ia melangkah ke arah kerumunan cewek-cewek itu untuk menghentikan pembullyan yang seharusnya sudah tidak ada di SMA Merah Putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nefa baru turun dari mobil saat adegan pembullyan itu terjadi, cepat-cepat ia melangkah ke arah kerumunan cewek-cewek itu untuk menghentikan pembullyan yang seharusnya sudah tidak ada di SMA Merah Putih.

Seharusnya Nefa tidak terkejut saat Cassandra Meta—senior Nefa di basket—yang melakukan pembullyan itu, Meta memang dikenal sebagai ratu bully yang sangat di takuti di SMA Merah Putih. Tapi, tentu itu tidak berlaku pada Nefa yang sama sekali tidak memiliki ketakutan terhadap Meta.

Malah Nefa sangat berobsesi untuk mengeluar Meta dari SMA Merah Putih, karena pembullyan yang Meta lakukan sudah sangat parah. Dan berhasil menyulut amarah dalam diri Nefa.

"Cukup!" Nefa berteriak dengan kencang saat melihat Meta akan menuangkan chat pada tubuh seorang gadis yang sangat Nefa kenal. Arasya Said, gadis manis yang sangat mengidolakan Nefa adalah korban bully Meta saat ini.

Meta berbalik badan lalu menatap Nefa dengan tatapan penuh kebencian, semenjak Nefa berpacaran dengan Rendi. Kakak kelas yang menjabat sebagai ketua basket itu semakin menambah kebencian pada Nefa. Aura permusuhan selalu terasa saat Meta bertemu dengan gadis galak itu.

"Mau apa lo?" Meta bersedekap dada dengan dagu terangkat menantang Nefa.

"Seharusnya gue yang tanya gitu, mau lo apa, hah? Kenapa lo selalu bully anak-anak yang lemah?!" Nefa bertanya dengan geram, emosinya naik melihat Ara yang kini menangis di samping seorang gadis yang se-angkatan dengan Nefa namun memilih bergabung dengan geng Meta demi popularitas. 

Nefa sebenarnya sangat menyayangkan itu, namun mau bagaimana lagi? Itu keputusan seorang Diandra Angela yang tak bisa Nefa cegah. 

"Kenapa? Lo gak terima?" Meta bertanya dengan nada sinis, sangat ingin memancing kemarahan seorang Nefa.

"Cukup Meta, berhenti bully orang! Kasian orang yang lo permainin!"

Meta tertawa sarkas mendengarnya, Nefa benar-benar gadis yang sangat pemberani hingga berani memerintah dirinya. "Oh wow! Kemana sopan-santun lo, hah? Udah ilang panggilan Kakak lo ke gue?"

"Gue gak perlu sopan sama sampah kayak lo!" Nefa menekan setiap katanya, ia benar-benar sudah muak dengan Meta.

Meta kembali tertawa, kali ini ia menjambak rambut Ara dan menariknya hingga berada di hadapan Nefa.

"Bitch, tolong kasih tau ketua Black Team kita ini siapa yang sampah disini. Gue atau dia!"

"Meta!" Nefa memberi peringatan saat Meta makin jadi menyiksa Ara, cewek itu membantu namun tangannya langsung di tepis oleh Meta.

FLASHBACK || Antara Nefa Dan Rendi [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang