38 - Nefa Cemburu?

46 3 0
                                    

“Kamu terlalu sibuk hingga tidak menyadari jika aku tidak suka.”—Queen Nefa Mahendra.

Nefa memutar-mutar pulpen yang ada di tangannya dengan malas, istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu, namun Nefa enggan untuk keluar dari ruang Black Team

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nefa memutar-mutar pulpen yang ada di tangannya dengan malas, istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu, namun Nefa enggan untuk keluar dari ruang Black Team. Dan lebih memilih berada di sana daripada keluar untuk makan.

Semenjak kejadian kemarin, mood Nefa jadi turun drastis. Ia mendadak malas untuk melakukan apa-apa dan secara tidak sengaja menjauhi Rendi. Nefa belum mengerti perasaannya, ia masih bingung apa yang tengah ia rasakan.

Nefa tidak suka saat ada yang dekat dengan Rendi, Rendi miliknya dan tentu hanya Nefa yang boleh menyentuh Rendi, orang lain tidak boleh menyentuhnya terutama perempuan.

Tunggu?

Apakah Nefa cemburu?

"Sial." Nefa mengumpat pelan dan menulungkupkan kepala di atas meja, sekarang ia mengerti kenapa Nefa tidak suka saat ada perempuan yang mendekati Rendi. Nefa ... cemburu.

Lama Nefa berada di posisi itu hingga seseorang duduk di sampingnya dan mengelus kepalanya lembut, membuat Nefa langsung mengangkat kepala dan menemukan wajah tampan Rendi disana.

"Kamu sakit?"

Nefa menggeleng pelan lalu menyingkirkan tangan Rendi dari atas kepalanya, hal itu membuat Rendi mengeryit pelan. Ada apa dengan pacarnya itu?

"Enggak." Nefa menjawab singkat dan menegakkan badannya.

"Terus kenapa? Dari kemaren kamu cuekin aku terus, chat gak di bales, telfon gak diangkat, berangkat duluan. Dan kemaren kamu juga pulang duluan tanpa ngomong sama aku, kenapa? Apa aku ngelakuin kesalahan?" Rendi bertanya dengan nada lembutnya.

Sudah dari kemarin Rendi ingin bertanya pada Nefa, namun pacar kesayangannya itu seolah mengabaikan Rendi hingga Rendi frustasi dibuatnya, kesalahan apa yang Rendi lakukan hingga  membuat Nefa-nya berubah?

Pipi Nefa memerah hingga ke telinga, rasa malu menguasai Nefa, apakah akan menggelikan jika Nefa mengatakan dirinya sedang cemburu pada Rendi?

"Arghh sial."

Rendi mengangkat alis sebelah. "Kamu ngumpat?"

Nefa tidak bisa menahan diri, dengan cepat ia memeluk Rendi dan menyembunyikan wajahnya disana. Sejenak Rendi tertegun karena kelakuan Nefa.

"Kenapa, sih? Aneh banget, heran!" Rendi mendumel, ia sudah sangat kesal karena terus di abaikan oleh Nefa.

"Aku lapar, kamu bawa makanan?" Nefa mengalihkan pembicaraan guna menahan rasa malunya. Nefa tidak tau jika cemburu akan se-memalukan ini.

"Liat aku dulu." Rendi melepas pelukan itu dan menangkup kedua pipi Nefa, lagi-lagi ia mengangkat alis saat melihat pipi Nefa memerah.

"Pipi kamu merah, kamu malu?" Bajingan! Kenapa harus se-frontal itu Rendi mengatakannya? Kan Nefa jadi tambah malu, arghh sialan!

FLASHBACK || Antara Nefa Dan Rendi [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang