FLASHBACK || Antara Nefa Dan Rendi [SELESAI]

39 - Malam Penuh Janji

“Kamu memang sangat spesial! Aku tidak salah memilihmu."—Athara Putra Rendi.

“Kamu harus berubah, itu adalah awal dari hidup yang lebih baik.”—Queen Nefa Mahendra.

Rendi mondar-mandir di depan pintu rumah Nefa, perasaannya gelisah karena baru menyadari jika Nefa cemburu dan bodohnya Rendi tidak menyadari itu. Oke, Rendi memang senang jika Nefa merasa cemburu padanya. Karena itu artinya Nefa benar-benar sangat menyukai Rendi.

Tapi, jika sampai mengabaikan dirinya Rendi tidak tahan juga. Rendi masih ingat kejadian sebelum ia datang kesini, Reskan memarahinya habis-habisan dan berhasil membuat Rendi sadar jika tidak seharusnya Rendi tidak merespon perempuan lain di saat ia sudah berpacaran dengan Nefa.

"Anjir! Nefa cemburu?!"

Reskan memandang sinis kearah Rendi, secara kasar ia melempar bantal yang Reskan pangku ke arah wajah cowok tinggi itu.

"Dasar tolol! Lo baru nyadar, hah?! Menurut lo kenapa Nefa cuekin lo Sampek segitunya? Ya, karena dia cemburu lah, bodoh!" Agaknya Reskan sangat gemas dengan Rendi yang tidak peka dengan Nefa hingga tanpa sadar mencaci Rendi.

"Ya mana gue tau! Gue 'kan baru pertama kali pacaran!" Rendi menggerutu, tentu ia tidak akan lekas paham pada apa yang terjadi antara dirinya dan Nefa, Rendi baru pertama kali pacaran dan Rendi belum mengerti sepenuhnya.

"Ya terus ngapa lo masih disini?" Reskan bertanya dengan wajah datar. Sedangkan Rendi mengerjapkan mata pelan dan menunjukkan wajah bodoh yang seketika membuat Reskan frustasi.

"KE RUMAH NEFA, TOLOL! MINTA MAAF SONO!"

Dan disinilah Rendi berada, di depan pintu rumah pacarnya. Menunggu Nefa keluar setelah ia tadi mengiriminya pesan. Rendi sengaja tidak masuk ke dalam rumah agar tidak menganggu keluarga Nefa yang lain, apalagi kata satpam yang berjaga Kenzo sedang ada di rumah bersama beberapa temannya. Rendi tau Kenzo, anak angkat Kevin Mahendra sekaligus adik sepupu dari pacarnya.

Rendi tersenyum canggung saat Nefa sudah keluar, gadis galak itu memakai celana pendek dan Hoodie bewarna biru muda yang terlihat sangat cantik di matanya. Namun, Nefa tidak membalas senyuman Rendi dan malah mengambil duduk di lantai. Membuat Rendi sangat merasa bersalah karena tidak peka dengan Nefa.

Rendi pun mengambil tempat di samping Nefa, melirik ke arah pacarnya itu yang tidak melihatnya dan malah melihat kearah gerbang, raut wajah Nefa datar. Menunjukkan jika mood Nefa sekarang tidaklah bagus.

"Emmm ... kamu udah makan?" Rendi bertanya sebagai pembuka obrolan di antara mereka berdua.

"Udah."

Respon Nefa terlalu dingin, membuat Rendi bungkam hingga tidak tau harus berbicara apa lagi, meminta maaf pun rasanya percuma. Karena Nefa benar-benar terlihat enggan berbicara dengannya sekarang.