15 - Rahasia Nefa

84 14 1
                                    

Jangan sampai ketinggalan open PO novel SGS yang tinggal dua hari lagi!!! Pantengin terus ig @lokamediacabmakassar Untuk info lebihnya ya😊🖤

#Pasukan_Renfa🏀

Tutup mata sama telinga, Nef. Kadang ada saatnya kita gak usah dengerin apa kata orang atau komentar orang lain, kita cuman harus fokus pada satu titik aja. Yaitu titik kenyamanan kita sendiri.FLASHBACK.

Setiap orang itu gak semuanya suka sama kita. Pasti ada beberapa orang atau sebagian orang yang gak suka sama kita. Cuman. Kita gak boleh marah karena itu, itu hak mereka. Kita gak bisa memaksa mereka untuk suka sama kita juga.” —Athara Putra Rendi.

Tapi ada beberapa part di hidup kita, menginginkan semua orang suka sama kita. Termasuk keluarga! Gak suka sama kita itu memang hak mereka, tapi benci tanpa alasan yang jelas itu bullshit!”—Queen Nefa Mahendra.

__Happy Reading__

Setelah pulang dari panti, Nefa dan Rendi langsung pergi menuju perumahan Mahend House, ingin mengantar Nefa pulang sekaligus menjemput motornya.

Sedari tadi Rendi tidak berhenti tersenyum karena mendengarkan cerita Nefa yang begitu excited dengan perjalanan sekarang.

Mulai bercerita dari tempatnya yang bagus, orangnya baik-baik, dan betapa lucunya Joy. Dan juga betapa indahnya saat mereka melihat senja disana. Semua Nefa ceritakan pada Rendi. Seolah mereka sudah bersahabat sejak lama.

"Bener bikin happy 'kan? Gak boong gue 'kan?" tanya Rendi saat mengingat betapa senangnya waktu Nefa berada disana.

Nefa mengangguk semangat, tanpa sadar ia memegang tangan Rendi yang tidak menyentuh setir.

"Lain kali kalo mau kesana, ajak gue lagi ya?!" pinta Nefa dengan nada penuh harap.

"Oke, tapi kalo lo mau ke bukit perumahan lo lagi buat liat senja, jangan lupa ajak gue. Deal?" Rendi menjulurkan tangannya yang langsung Nefa jabat.

"Deal!"

Rendi tersenyum senang saat Nefa menyetujuinya, semenjak Nefa mengajak melihat senja waktu itu. Rendi jadi suka dan kecanduan melihatnya.

Tepat di depan gerbang perumahan Mahend House, Rendi ingin menghentikkan mobilnya namun Nefa melarang dan menyuruh untuk melewati gerbang yang sudah di buka.

"Kok masuk? Mobil gue 'kan ada di post satpam," kata Rendi dengan bingung.

"Udah gue pindahin ke rumah gue, nanti sekalian lo makan malam disana. Kan kita belum makan malam," jelas Nefa seraya menyandarkan tubuhnya ke kursi.

"Eh gak usah! Gue langsung pulang aja, tenang gue gak laper." Tepat setelah mengatakan itu, perut Rendi berbunyi. Membuat pipinya memerah sampai ketelinga karena malu.

"Dasar pembohong!" cibir Nefa seraya terkekeh geli.

Rendi mengulum senyum dan ikut terkekeh, ia pun memasukkan mobil itu ke dalam sebuah rumah yang gerbangnya sudah terbuka lebar.

"Yuk masuk! Lo makan dulu baru pulang," kata Nefa seraya keluar dari mobilnya.

"Kalo gue pengen nginep gimana? Boleh gak?" Pertanyaan konyol Rendi itu mampu membuat langkah Nefa terhenti ia membalikkan badan menatap Rendi dengan malas.

"Devinisi manusia gak tau diri yang sebenarnya," ucap Nefa yang di balas tawa yang sangat kencang dari Rendi.

Mengabaikan ke-konyolan Rendi, Nefa memilih masuk dan menarik kerah tangan cowok itu untuk mengikuti langkahnya.

FLASHBACK || Antara Nefa Dan Rendi [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang