“Siapapun kamu, berasal darimana pun kamu, tinggi atau rendahnya kastamu. Jangan pernah tundukan kepalamu pada orang yang sudah merendahkanmu. Angkat kepalamu dan tunjukkan bahwa kamu tidak akan tumbang hanya karena ucapan sampah mereka.“
Flashback
Selesai dari rumah Valerie, Nefa dan Rendi memutuskan untuk pergi ke apartemen cowok tinggi itu untuk sekedar menghabiskan waktu bersama sebelum Nefa pulang ke rumahnya. Disana Nefa langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa. Mengistirahatkan badannya yang terasa cukup lelah.
"Oh iya, Sayang. Kamu dateng ke pesta Diandra mau sama siapa? Aku? Atau Noka?" Rendi mengajukan pertanyaan setelah mengambilkan minum untuk Nefa dan duduk di single sofa yang langsung mengarah ke Nefa yang sedang tiduran.
Mendengar pertanyaan yang terasa aneh, Nefa mengernyitkan kening lalu merubah posisinya menjadi duduk. "Pesta? Pesta apa? Aku gak tau kalo bakal ada pesta."
"Hah? Serius kamu gak tau? Nanti malam tuh Diandra ngadain pesta ulang tahun. Semua orang di undang kok. Bentar, aku ambil undangannya dulu." Rendi berdiri lalu buru-buru masuk ke dalam kamarnya, mengambil undangan yang dimaksud lalu memberikannya pada Nefa.
Nefa menerima undangan itu lalu membacanya, emosinya sedikit naik saat sadar bahwa Nefa tidak tau apa-apa tentang undangan apalagi pesta yang di adakan Diandra. Memberikan spekulasi jika sebenarnya Nefa tidak di undang oleh perempuan sialan itu.
Nefa melemparkan undangan itu ke arah depan, bersedekap dada lalu memasang wajah senggol bacok andalannya saat sedang marah atau kesal akan sesuatu. Rendi memahami tingkah itu, ia sadar jika Nefa tidak di undang oleh Diandra.
"Hey." Rendi mendekat lalu membawa Nefa ke dalam pelukannya, mengusap-usap dengan lembut bahu Nefa agar gadis galak itu merasa tenang. "Kamu gak dateng, aku juga gak dateng, jangan pikir aku bakal ninggalin kamu hanya karena pesta gak jelas kayak gitu."
"Kalo mau dateng juga gak papa, aku bisa pacaran sama film." Rendi tersenyum mendengarnya, ia menyamankan posisinya dan Nefa seraya mengambil ciuman hangat di pipi Nefa.
"Kalah dong aku, pemain film kesukaan kamu kan ganteng-ganteng semua, diselingkuhin berarti akunya." Suara Rendi di buat sedikit ngambek karena jawaban Nefa. Hal yang membuat Nefa tertawa kecil lalu memukul perut Rendi pelan.
"Kali selingkuhin calon Kapten Basket, stress apa aku."
"Ya kali aja mau selingkuh, tapi kalo misal mau selingkuh, minta ijin dulu sama aku, kalo aku udah bilang iya baru boleh, kalo bilang enggak, jangan coba-coba."
Nefa menegakan badannya lalu memasang wajah datar yang membuat Rendi mengulum senyum melihatnya.
"What?" Rendi bertanya dengan tawa yang ditahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLASHBACK || Antara Nefa Dan Rendi [SELESAI]
Ficção AdolescenteAnother World Of Kaptenz Eva R-03 Ini Prekuel dari cerita Suamiku Gangster Sekolah, pecinta SGS udah pasti kenal dengan Rendi dan Nefa. Jangan lupa untuk vote, komen dan share cerita ini ya:) ____________________________________ "Rendi!" "Nefa?"...