“Aku menyadari jika aku sudah sangat jatuh cinta padamu, kamu memberikan ketenangan dan kebahagiaan yang tak pernah aku rasakan sebelumnya." — Athara Putra Rendi.
3 hari berlalu setelah kejadian yang menurut Nefa sangat menyebalkan itu, kini ia sudah kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berada di Bandung untuk menemani Noka mengurusi Bundanya yang sedang sakit. Saat ini Nefa sedang berada di ruang keluarga bersama Kevin yang sibuk dengan laptopnya, Razia yang mengelus kepala Noka dan Noka yang sedang tiduran di atas sofa dengan mata terpejam juga Nefa yang duduk di bawah seraya memikirkan kejadian malam itu.
"Emang lo mau pacaran sama gue kalo gue jadi cowok baik-baik?"
Ucapan Rendi malam itu menghantui kepala Nefa hingga membuat Nefa malu sampai tidak berani membalas pesan Rendi, ia menggelengkan kepala guna mengusir kalimat sialan itu dari otaknya. Namun semakin Nefa ingin melupakan semakin sering juga kalimat itu muncul dalam pikirannya. Membuat Nefa selalu mengumpat dalam hatinya.
Rendi benar-benar menyukai dirinya? Apa Rendi mengharapkan Nefa untuk jadi pacarnya? Pertanyaan-pertanyaan itu sering mampir dari pikiran Nefa, ia hanya takut Rendi tidak serius dan hanya mempermainkan Nefa. Apalagi sampai saat ini Rendi tidak kunjung menembak dirinya.
"Pah, kalo cowok deketin kita tapi dia gak rubah-rubah statusnya, itu gimana?" Nefa melirik ke arah Kevin yang seketika menatap dirinya karena pertanyaan yang Nefa lontarkan tadi.
"Rubah status gimana maksud kamu?"
Nefa tampak mengigit bibir, ia ragu menceritakannya namun Nefa tidak mau bingung sendiri.
"Misal kita awalnya temenan terus si cowok deketin si cewek dan bilang suka sama si cewek
Tapi si cowok gak pernah minta si cewek buat jadi pacarnya semacam friendzone itu." Nefa berbicara dalam satu tarikan nafas dan sangat cepat.Alis Kevin terangkat sebelah, tak mengerti dengan ucapan Nefa. "Maksud kamu apa sih, Nefa? Kok Papa gak ngerti, coba pelan-pelan ngomongnya."
Nefa menghela nafas panjang, ia malu jika harus bercerita secara terang-terangan. Apalagi tentang kisahnya sendiri.
"Maksud Anef itu, gimana menurut Papa kalo ada cowok yang deketin Anef dan bilang suka ke Anef, tapi cowok itu sampek sekarang gak nembak Anef." Noka menjelaskan dengan mata tertutup yang berhasil membuat wajah Nefa memerah hingga ke leher dan telinga.
Bugh!
Tanpa perasaan Nefa memukul perut Noka hingga sang empu meringis kesakitan. "Apa sih lo! Siapa bilang ini tentang gue! Jangan sotoy ya!"
Noka menegakkan badan, tak terima jika dirinya di pukul tanpa perasaan oleh Nefa. "Dih gak mau ngaku! Terus kemaren siapa tuh yang belain ke Bandung dan sampek nginep kalo bukan cowok yang lo maksud?" Noka memang tidak tau siapa cowok yang menginap di rumahnya, waktu itu Noka menemani Ririn yang di rawat di rumah sakit. Noka hanya tau jika ada cowok yang mengaku teman Nefa menginap disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLASHBACK || Antara Nefa Dan Rendi [SELESAI]
Teen FictionAnother World Of Kaptenz Eva R-03 Ini Prekuel dari cerita Suamiku Gangster Sekolah, pecinta SGS udah pasti kenal dengan Rendi dan Nefa. Jangan lupa untuk vote, komen dan share cerita ini ya:) ____________________________________ "Rendi!" "Nefa?"...